Mazmur 9:1-2
Aku mau
bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku, aku mau menceritakan segala
perbuatan-Mu yang ajaib; aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Mahatinggi.
Ayat Alkitab Setahun : Amsal 1; Wahyu 7; Ester 7-8
Para petani biasanya akan berhenti dan melihat hasil panennya yang
berlimpah di akhir musim panas yang sangat panjang, lalu mereka pun bersyukur kepada Tuhan karena mereka sudah dibantu.
Kita juga perlu berhenti sejenak dan bersyukur kepada Tuhan atas
semua hal yang telah Dia berikan kepada kita. Kita diberkati. Segala yang kita
inginkan mungkin nggak ada di rumah kita, tetapi meskipun demikian kita perlu bersyukur.
Daud berkata dalam Alkitab:
"Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku, aku
mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib; aku mau bersukacita dan
bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Mahatinggi." (Mazmur 9:1-2)
Tuhan itu sangat suka mendengarkan kita. Dia sangat senang
menerima ucapan terima kasih dan cinta kita. Dia sangat peduli tenang segala
hal yang mempengaruhi hidup kita. Bicaralah padaNya. Beri tahu Dia apa pun yang ada di hati kamu. Dia mengerti dan ingin memenuhi kebutuhan kamu.
"Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.
Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena
hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." (Mazmur 6:32-34)
Suatu hari, putri saya meminta saya untuk membersihkan pakaian
khusus untuk dia kenakan ke sekolah keesokan harinya. Saya pun mengambil waktu membersihkannya serta memastikan semuanya siap untuk dia pakai.
Seperti biasa, karena sibuknya para remaja, dia nggak mengucapkan terima kasih padaku.
Ketika saya menegur dia soal itu, dia merasa sangat terkejut. Dia
merasa bahwa apa yang saya kerjakan memang seharusnya saya kerjakan sebagai ibu, untuk menyiapkan pakaian anaknya.
Melihat itu, saya benar-benar terluka. Saya mengharapkan ucapan terima kasih darinya.
Saya percaya Tuhan juga merasakan hal yang sama ketika nggak
berhenti bahkan sama sekali nggak mengucap syukur terhadap apa yang Dia lakukan bagi kita setiap hari. Dia ingin kita benar-benar bersyukur.
Kita seharusnya nggak memandang Dia dan berharap bahwa itu adalah tugas-Nya untuk memberkati kita tanpa balasan terima kasih.
Sama seperti putri saya yang membutuhkan pengingat untuk
menghargai hal-hal yang ia miliki, keluarga yang diberkati, dan bahkan
berterimakasih kepada Bapa Surgawi yang memperhatikannya. Kita perlu ingat semua ini.
Betapa besarnya kasih Bapa bagi kita. Betapa luar biasanya
perbuatan-perbuatan-Nya. So, marilah kita bersukacita dan bersyukur kepadaNya
dan memberkati namaNya. Bersyukurlah kepada Tuhan karena Dia baik dan rahmatNya kekal. Besar kasih setia dan cintaNya pada kita. Teruslah bersyukur!
Hak Cipta © Martha Noebel. Digunakan dengan izin