"Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu malam hari nuraniku mengajari aku."
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 128; Yohanes 5; Yeremia 32-33
Baru-baru ini saya bertemu dengan
seorang teman lama. Teman saya ini adalah tipe orang yang selalu punya cerita
untuk dibagikan. Setelah kami menghabiskan waktu makan siang bersama, ia menceritakan pengalaman luar biasa yang dialaminya sepanjang musim panas ini.
Sungguh, saya nggak sama sekali
iri terhadapnya, sebab saya tahu kalau semua pencapaiannya itu nggak didapat
dengan cara yang mudah. Meski pun demikian, kisahnya selalu menjadi sebuah cerita yang apik untuk didengar.
Sampai pada satu titik, ia
berkata, "Kalau kisah saya harus difilmkan, saya akan memilih genre action
atau adventure untuk menggambarkan seluruh kehidupan saya. Bagaimana denganmu?"
Saya berpikir sejenak, kemudian
berkata, "Kehidupanku mungkin lebih mirip dengan cerita-cerita pada novel
klasik tahun 1800an yang kita baca semasa SMA dulu. Sebagian orang akan
menyukainya, namun, secara garis besarnya, banyak orang pula yang mengatakan
kalau novel jenis ini sangatlah panjang, membosankan dan tidak benar-benar ada kisah menarik untuk diceritakan."
Sesaat setelah saya
menyuarakannya, saya menyesal. Saya merasa telah menganggap remeh terhadap
karya Tuhan yang terjadi dalam kehidupan saya. Selama perjalanan pulang, saya
berdoa, "Saya mohon ampun, Tuhan. Saya tahu kalau Engkau bekerja dalam
kehidupan saya, dan Engkau punya rencana yang luar biasa. Hanya saja, kok kayaknya Engkau sedikit lebih lambat, ya?"
Kita pasti paham maksudnya. Ada
musim dalam kehidupan kita dimana rasanya kok kehidupan ya begitu-gitu saja.
Kita bangun di pagi hari, di rumah yang sama, dengan pekerjaan yang sama, juga
melakukan hal yang sama. Sementara teman-teman kita pindah di rumah yang lebih besar, sudah menikah, bahkan beberapa di antaranya sudah memiliki anak-anak.
Kita sekarang ini, masih bergulat
dengan makanan junk food dan menghabiskan banyak waktu untuk menonton film
drama di rumah setiap malam Sabtu dan Minggu. Kita kayaknya yakin kalau Tuhan
menyediakan masa depan yang cerah, tetapi buat sekarang, kita justru terjerat dalam sebuah kebiasaan yang itu-itu saja.
Itulah apa yang saya pikirkan.
Entah bagaimana caranya, keesokan harinya, saya menyadari ada sesuatu hal yang menarik, yang kemudian mengubahkan cara pandang saya selamanya.
Belakangan ini, di rumah saya,
ada banyak laba-laba yang hinggap di dinding-dinding. Pertamanya sih mereka cuma
satu-dua, tetapi sekarang saya bisa melihat kalau laba-laba itu ada
dimana-mana. Kita memang nggak bisa melihat laba-laba tersebut pada siang hari,
tapi malamnya, jangan tanya berapa jumlah mereka yang menghiasi dinding saya. Hal ini kemudian membuat saya sedikit ngeri.
Ketika saya sedang berjalan-jalan
bersama-sama dengan anjing saya, saya mendapati ada sebuah jaring laba-laba di
dinding luar rumah. Kayaknya kok jaring ini belum ada pada malam sebelumnya.
Anehnya lagi, jaring laba-laba ini sangatlah besar dan membentang juga di antara pepohonan.
Saya berpikir dalam hati,
laba-laba mana yang punya waktu untuk membangun jaring sebesar ini? Saya nggak
pernah melihat laba-laba tersebut bergerak, hanya saja dalam waktu semalam, mereka sudah membuat rumahnya sebesar ini.
Melihat kejadian tersebut, saya
merasa Tuhan berbicara tentang setiap hal yang bisa terjadi hanya dalam waktu
semalam atau beberapa jam saja. Ketika kita tertidur, laba-laba tersebut
perlahan menganyam rumah mereka, helai demi helai, laba-laba ini bekerja dengan tekun meskipun kita nggak pernah melihatnya.
Begitulah cara kerja iman. Ia bekerja saat
tidak ada satupun yang menyadarinya, sedang membangun dalam kegelapan.
Memang, kelihatannya kita nggak dapat apa-apa dari hal ini, bahkan kayaknya
kita nggak perlu mempertahankannya.
Namun, Tuhan ingin kita tetap bekerja,
mempertahankan iman kita, tetap berdoa. Roma 4:17, "Seperti ada tertulis:
"Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" di hadapan Allah
yang kepadaNya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firmanNya apa yang tidak ada menjadi ada."
Lalu fajar akan datang, dan ketika matahari
menerpa hasil kerja jaring laba-laba iman kita, maka kita akan melihat sebuah
karya yang sangat indah. Orang-orang akan berhenti dan menatap dengan penuh takjub. Mereka akan mengagumi apa yang diciptakan iman tersebut.
Buat kamu yang masih merasa berbeban berat,
punya pergumulan yang kayanya sulit sekali untuk diselesaikan, Sahabat24 selalu
siap untuk mendengar kesahmu. Hubungi kami di 1-500-224/0811 9914 240, atau SMS
0817 0300 5566.