"Beginilah firman TUHAN: Siapa
yang tinggal di kota ini akan mati karena pedang, karena kelaparan dan karena
penyakit sampar; tetapi siapa yang keluar dari sini mendapatkan orang Kasdim,
ia akan tetap hidup; nyawanya akan menjadi jarahan baginya dan ia tetap hidup.
Beginilah dirman TUHAN: Kota ini akan pasti diserahkan ke dalam tangan tentara raja Babel yang akan merebutnya."
Yeremia 38:2-3
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 135; Yohanes 12; Ratapan 3
Sebentar deh Tuhan, Engkau ingin
mereka untuk berserah? Pasti ada yang salah, deh. Ini adalah bangsa yang
membawa namaMu. Mereka adalah orang-orang yang terkenal diantara segala bangsa
karena cara mereka yang ajaib keluar dari negara terkuat pada saat itu (Mesir).
Mereka adalah tuan rumah bagi hadirat Allah yang Maha Kuasa, yang telah dipercayai
dengan hukum dan tata cara Imamat. Tentu saja, menyerahkan diri bisa dikatakan
sebagai tindakan rendahan yang dapat mencerminkan hal buruk pada umat perjanjian Tuhan.
Namun, justru karena Israel (juga kamu
dan saya hari ini) berada dalam sebuah hubungan perjanjian dengan Allah, maka
sebagai tanda perhatianNya, Ia akan menjangkau dan mendisiplinkan untuk memulihkan kita semua.
Kutipan firman Tuhan di atas terjadi
pada waktu komunitas perjanjian Allah secara terbuka telah melakukan tindakan
yang berat melawan Tuhan, terlepas dari kasih dan kesabaran-Nya. Bukannya membinasakan
semua orang dan memulai semuanya kembali, Tuhan justru mengambil sebuah tindakan tegas dan keras.
Tuhan akan menyerahkan Israel ke Babel
agar mereka bisa belajar untuk berserah dan mempercayai Tuhan seutuhnya. Hal
ini sudah ditentukan dalam Yeremia 38:3. Namun, dalam ketetapannya ini, Tuhan
tetap memiliki rasa belas kasihan kepada Israel. Mereka yang percaya pada Tuhan dan mau berserah, maka akan diselamatkan.
Inilah yang terjadi pada kita, sering sekali kita lari dari cara Tuhan dalam mendisiplinkan kita:
“Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu
ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia
menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih
olehnya. Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; dan luruskanlah
jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.” (Ibrani 12:11-13)
Tuhan jauh lebih peduli pada hati
orang-orang Israel dibandingkan dengan kota, dinding, atau bahkan bait Allah (yang
sudah dihancurkan semua). Pada akhirnya,Dia akan dimuliakan dengan baik dengan
atau tanpa adanya bangunan-bangunan yang megah, televisi, atau bahkan negara
yang besar sekalipun. Sebagai mempelai pria, Tuhan ingin membentuk dan mempersiapkan seorang pengantin wanita yang cantik dan suci dalam pernikahan mereka.
Benar, kita akan tersandung dan
kadang-kadang terjatuh. Tetapi, baiklah kiranya kita jatuh dalam tangan Allah
yang pengasih dan mau memulihkan setiap luka yang kita alami. Bahkan ketika
kita harus melalui Babel pribadi, mengikuti dan taat terhadap perintah Allah akan selalu menghasilkan buah kebenaran dan damai sejahtera dalam setiap kita.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu kita ingat dan perhatikan saat Tuhan sedang mendisiplinkan kita.
"Jika kamu harus menanggung
ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?" (Ibrani 12:7)
1. Tuhan adalah ayah yang sempurna (Mazmur 18:30)
2. Tuhan selalu peduli kepada kita (LUkas 12:7)
3. Tuhan ingin menyesuaikan kita dengan gambar Kristus (Roma 8:29)
4. Demikian juga kita, seharusnya
memiliki keinginan untuk bisa menyesuaikan diri dengan teladan Kristus (Lukasi
6:46)
Hak cipta © 2015, Jonathan Santiago,
digunakan dengan izin.