Di Tengah Penderitaan Pun, Belajarlah Berdiri Teguh dan Berdoa Bagi Orang Lain
Kalangan Sendiri

Di Tengah Penderitaan Pun, Belajarlah Berdiri Teguh dan Berdoa Bagi Orang Lain

Lori Official Writer
      5081

Yehezkiel 22: 30

Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya.


Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 3; Wahyu 89; Ezra 7-8

Beberapa tahun lalu selepas melewati operasi, aku menemukan arti pentingnya berdiri teguh dan berdoa bagi orang lain. Ada hari-hari dimana aku merasa dalam kondisi buruk. Aku merasa lemah dan tak berdaya. Tentu saja, penderitaanku bukan soal seberapa mengerikannya penyakit yang aku alami. Tapi aku merasatak punya rasa empati kepada orang-orang yang menderita. Juga ada hari-hari dimana aku tak tergerak untuk melakukan pendalaman Alkitab atau berdoa. Satu-satunya hal yang ingin aku lakukan adalah hanya ingin berbaring diam dan berharap hari itu akan berlalu dengan cepat.

Awalnya, aku merasa sangat bersalah karena gak mau menghabiskan waktu bersama Tuhan. Tapi setelah Tuhan membawaku melewati masa itu, aku menyadari kalau Dia mengingatkanku soal konsep yang sangat penting yaitu doa syafaat dan berdiri teguh untuk orang lain. Setelah operasi yang kujalani selesai, banyak orang yang bilang kepadaku “Aku berdoa untukmu.” Kata-kata ini sangat memberkatiku karena aku tahu kalau orang bisa berdoa untuk dirinya sendiri. Aku juga tahu kalau doa-doa itu sangat manis bagi Tuhan.

Nabi Yehezkiel juga menyampaikan hal yang sama di Alkitab. Katanya, “Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya.” (Yehezkiel 22: 30)

Meskipun ayat ini bicara soal dosa-dosa Yerusalem, aku percaya kalau kita punya ijin untuk menerapkannya secara langsung ke dalam kehidupan kita. Ini adalah ayat yang sangat menyedihkan karena Yerusalem saat itu dalam keadaan yang menyedihkan dan mengerikan. Tuhan sendiri bahkan mengatakan melalui nabinya Yehezkiel kalau Dia sedang mencari seseorang yang akan berdoa syafaat bagi Yerusalem dan melakukan apa yang diperlukan untuk keselamatan bangsa itu. Tapi Dia mendapati dirinya gak menemukan seorang pun yang akan bersyafaat atas kota dan bangsanya.

Ada kalanya kita dalam kondisi sedih karena penyakit atau keadaan hidup dan kita butuh doa orang lain untuk menguatkan dan mendorong kita. Kita mungkin bahkan gak bisa berdoa untuk diri kita sendiri karena keadaan kita. Pada saat itulah aku percaya Tuhan memanggil orang Kristen untuk secara khusus berdoa untuk orang lain. Doa semacam ini memang butuh komitmen dari orang yang akan berdoa itu sendiri. Itu bukan hanya doa sekali waktu saja. Tapi doa ini lebih kepada permintaan yang dibawa kepada Tuhan secara berulang-ulang sampai orang yang kita doakan memperoleh hasilnya.

Doa syafaatku akhirnya berubah karena hasil pengalamanku. Aku menganggap hal itu sebagai suatu kehormatan dan kewajiban untuk bisa berdiri teguh bagi mereka yang membutuhkan. Aku berharap supaya kamu juga bisa berdiri dan berdoa untuk orang lain.

“Mengenai aku, jauhlah dari padaku untuk berdosa kepada TUHAN dengan berhenti mendoakan kamu; aku akan mengajarkan kepadamu jalan yang baik dan lurus.” (1 Samuel 12: 23)

 

Di tengah penderitaan kita sekalipun, tetaplah berdiri dan berdoa untuk orang lain

 

Hak cipta Leah Adams, diterjemahkan dari Cbn.com

Ikuti Kami