Ayat Renungan: Yesaya 40:3 - “Ada suara yang berseru: ‘Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN.’”
Ratusan tahun sebelum Yesus lahir, nabi Yesaya sudah bernubuat tentang seorang yang akan datang lebih dulu untuk mempersiapkan jalan bagi Mesias. Nubuat itu digenapi melalui hidup Yohanes Pembaptis. Keempat Injil mencatat bahwa Yohaneslah yang berseru di padang gurun, memberitakan bahwa Juruselamat yang dijanjikan sudah dekat.
"Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan." (Lukas 3: 4-6)
Yohanes Pembaptis bukan hanya pembawa pesan biasa. Ia sendiri adalah anak penantian, lahir setelah doa puluhan tahun dari Zakaria dan Elisabet. Tetapi sejak dalam kandungan, Tuhan sudah menyiapkannya untuk satu tugas besar: memperkenalkan Yesus kepada dunia. Dan puncak panggilannya terjadi saat ia berkata, “Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia!” (Yohanes 1: 29)
Melalui kata-kata Yohanes, Yesus memulai pelayanan-Nya dan membuka jalan keselamatan bagi semua orang yang percaya. Ini mengingatkan kita bahwa karya Tuhan selalu berjalan sesuai rencana-Nya. Bahkan sebelum Yesus lahir, nubuat tentang-Nya sudah dituliskan. Kita tidak perlu ragu—Yesus benar adalah Mesias yang dijanjikan.
Kini, lebih dari dua ribu tahun kemudian, setiap Natal kita merayakan kedatangan-Nya sebagai bayi kecil yang membawa terang bagi dunia. Tetapi Yohanes mengingatkan kita bahwa tujuan Yesus datang bukan hanya untuk dirayakan—melainkan untuk menyelamatkan.
Sama seperti Tuhan memakai Yohanes untuk mempersiapkan hati manusia, Ia juga memanggil kita untuk membawa kabar tentang Yesus kepada orang-orang di sekitar kita. Pertanyaannya:
• Apakah hidup kita mencerminkan Kristus sehingga orang lain mau mendengar tentang Dia?
• Apakah melalui perkataan dan sikap kita, orang dapat merasakan kehadiran Juruselamat?
Kiranya Natal kali ini menjadi momen bagi kita untuk memperbarui komitmen—menjadi suara yang membawa orang kepada Yesus, Sang Harapan dunia.