Suka Menggerutu Bisa Jadi Pertanda Kalau Kamu Lupa Bersyukur
Kalangan Sendiri

Suka Menggerutu Bisa Jadi Pertanda Kalau Kamu Lupa Bersyukur

Lori Official Writer
      3531

2 Korintus 8: 9

Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.


Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 149; Wahyu 5; Ester 3-4

Kadang kala aku mengusik diriku sendiri. Akusuka menrengek.Aku menunjukkannya kepada suamiku dan sebagian besar kepada Tuhan.

Banyak kali aku selalu menanyakan hal ini. “Kenapa banyak orang tak menyukaiku? Apa mereka tak menghargai bakat ku? Kenapa orang lain seusia kita bisa pergi liburan regular dan kita tidak?”

Daftar ini tak pernah ada habisnya.Yang pada akhirnya membuatku jatuh sakit.

Belakangan, aku membuat sebuah riset kecil-kecilan dengan ikut dalam sebuah pertemuan ‘The Battle Plan for Prayer’ (Rencana Perang Untuk Doa, red).Minggu lalu aku belajar soal Gembok dan Kunci Doa.

Belajar Alkitab sudah jadi gairahku selama beberapa dekade terakhir. Jadi bukan sebuah hal yang mengejutkan kalau doa yang terhalang terjadi karena dosa-dosa yang masih terselubung, kata-kata yang berulang dan sulitnya mengampuni.

Kalau kamu bertemu denganku, kamu tidak akan percaya kalau aku adalah pribadi yang suka mengeluh. Itu sebabnya sulit untuk mendiagnosis apa yang sedang aku alami karena umumnya hal itu tak ada kaitannya dengan uang.

Tapi terkadang hal itulah yang terjadi.

Kebanyakan aku berada dalam posisi tidak puas dengan situasi yang aku alami di waktu tertentu. Aku juga suka mengeluh kepada Tuhan tentang suamiku dan kepada suamiku tentang Tuhan. Aku menggerutu tentang hambatan atau pekerjaanku. Padahal sebenarnya aku tidak pantas mendapatkan semua itu.

“Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” (1 Timotius 6: 10)

Jadi, aku mungkin tidak suka uang. Tapi aku tentu tidak puas hanya dengan makanan dan pakaian saja.

J.D Greear pernah menyampaikan sebuah ilustrasi ini. Dia menyampaikan soal pengalaman menginap di hotel Holiday Inn Express selama dua malam. Setelah malam pertama, kamu akan pergi ke manajer dan berkata, “Aku pikir aku mau menambahkan counter granit dan memperluas kamar mandi.” Manajer akan bertanya-tanya kenapa harus meminta sesuatu yang besar kalau hanya menginap dua malam saja?

Dua malam itu adalah waktu yang kita habiskan di planet ini.

Jadi, selama musim Thanskgiving ini aku hanya ingin fokus untuk hari ini saja. Berusaha untuk merasa puas dan bersyukur atas harta benda yang aku miliki.

“Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.” (2 Korintus 8: 9)

Mari ambil waktu untuk berdoa. Ikuti doa di bawah ini.

Tuhan yang Maha Besar

Terima kasih karena sudah mengirimkan PutraMu sehingga melalui kemiskinan, kami bisa menjadi kaya. Terima kasih untuk keselamatan, untuk Roh Kudus yang hidup di dalam kami, untuk selama-lamanya bersamaMu. Bantu kami untuk berinvestasi di surga saat ini. Ampuni kami karena kami menghabiskan waktu dan tenaga kami dengan gerutuan. Perluaslah pengetahuan kami dari zona nyaman kami untuk berbagi dan berdoa. Dn selama musim Thanksgiving ini berilah kami berkatmu untuk tidak hanya diisi, tapi juga bersyukur karena kasihMu yang kekal.

Di dalam nama Yesus, Tuhan dan Juruslamat kami. Kami berdoa. Amin

 

Hak cipta Pauline Hylton, diterjemahkan dari Cbn.com

Ikuti Kami