"namun aku hidup, tetapi bukan aku sendiri lagi yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diriNya untuk aku.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu122[/kitab]; [kitab]iiiyo1[/kitab]; [kitab]yehez46-47[/kitab]
Bulan Oktober adalah saat dimana kita mulai melihat dan mendengar hiruk pikuk seputar Halloween.
Kanopi musim gugur yang indah mulai dinodai bayang-bayang pengaruh sihir yang meresap, karena melengkung dan berkelok-kelok di sekitar kita.
Arti kata, "menyihir" adalah: Untuk menarik; membuat terpikat, dengan mengucapkan mantra kepada seseorang atau semacamnya.
(Ilustrasi / sumber: CBN.com)
Kembali ke hari-hari dimana gereja mula-mula, mereka juga berjuang dengan masalah penyihiran yang begitu terkenal praktiknya saat itu, yang oleh Rasul Paulus merasa perlu untuk diatasi.
Kita menemukan tegurannya yang cukup keras di dalam kitab Galatia ketika dia berkata:
"Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? (Galatia 3:1)"
Dia, tentu saja, mengacu pada keseluruhan masalah "hukum taurat versus anugerah". Paulus berusaha untuk menekankan bahwa sama seperti mereka (orang Galatia) telah memulai perjalanan Kristen mereka di dalam kuasa Roh, maka mereka harus berhati-hati untuk terus tumbuh dengan kasih karunia dan kuasa Roh yang sama. Pergeseran yang halus secara bertahap mulai memasuki Gereja. Rupanya, beberapa orang percaya telah mulai kembali kepada "mencoba" (dengan kekuatan mereka sendiri) untuk mematuhi hukum Yahudi.
Adalah sangat penting bagi kita semua untuk mengingat bahwa kita hanya bisa bertumbuh sebanding dengan karya kasih karunia Allah di dalam kita melalui kuasa Roh.
Alkitab mengingatkan kita bahwa bukan dengan kekuatan, tetapi oleh Roh-Ku, firman Tuhan. Ini tidak pernah tentang mengikuti seperangkat aturan tertentu atau mencoba untuk tetap dibenarkan dengan upaya "fana" semata. "Niat baik" saya yang licik itu datang dalam bentuk: "Saya akan melakukannya lebih baik di lain waktu" atau, "Saya tidak akan pernah melakukannya lagi" atau, "Mungkin jika saya hanya berdoa lebih banyak, melakukan lebih banyak", dialog seperti itu selalu menyebabkan kita berakhir dengan kegagalan dan kekalahan total.
Mengapa? Karena kita tidak bisa mematuhi Hukum Taurat!
Baca Juga: Tidak Perlu Ragu, Ajarkan 7 Ayat Alkitab ini Agar Anak Berani Sama Setan!
Saya yakin bahwa karya terbesar Roh Kudus dalam diri kita semua adalah ketika mengajarkan kita bahwa kita dapat dengan aman memercayai karya penebusan salib yang telah selesai! Kita harus sepenuhnya memahami penebusan yang luar biasa untuk dosa-dosa kita, ketika Yesus menghirup kata-kata yang menentukan itu, "Sudah Selesai."
Apa yang telah selesai? Semua usaha manusia! Ketika Kristus mati di kayu salib, kita mati di sana bersama-Nya! Artinya, semua kemanusiaan kita turut mati di sana bersama Dia. Dan ketika Dia naik ke surga, kita naik bersama Dia! Kita telah diangkat ke dalam kehidupan baru oleh persatuan kita dengan Dia!
1 Korintus 6:17 mengatakan, "Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia." Haleluya! Bukan lagi kita yang sedang berjalan, tetapi Kristus sendiri, yang dinyatakan sebagai kamu dan saya.
"namun aku hidup, tetapi bukan aku sendiri lagi yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diriNya untuk aku (Galatia 2:20)."
Kita adalah wadah yang dikosongkan, mewujudkan Kristus yang diurapi untuk dilihat semua orang. Seiring berjalannya waktu kita keluar dari kebenaran akan kemenangan ini, kita justru akan melakukannya dalam wajah kelemahan, kerentanan, dan ribuan kegagalan. Itu bukan persoalan yang besar karena semakin kita menjalaninya dengan iman, semakin kita berubah menjadi serupa dengan gambar-Nya.
"Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: “Tidak ada seorangpun yang dibenarkan” oleh karena melakukan hukum Taurat. Tetapi jika kami sendiri, sementara kami berusaha untuk dibenarkan dalam Kristus ternyata adalah orang-orang berdosa, apakah hal itu berarti, bahwa Kristus adalah pelayan dosa? Sekali-kali tidak. Karena, jikalau aku membangun kembali apa yang telah kurombak, aku menyatakan diriku sebagai pelanggar hukum Taurat. Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus: namun aku hidup, tetapi bukan aku sendiri lagi yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diriNya untuk aku. (Galatia 2:16-20)."
Seiring kita terus bertumbuh di dalam pemahaman kita, mengaduk-aduk karunia iman setiap harinya, kita semakin menyadari bahwa kita tidak dapat melakukan apa-apa (Yohanes 5:30). Tantangan di depan kita, lalu dengan indah mengkristal menjadi kebenaran sederhana bahwa,
"Karena bagiku hidup ... adalah Kristus (Filipi 1:21)."
Hak Cipta © 2005 Missey Butler. Digunakan dengan izin.
Kehendak Tuhan adalah Kita Serupa Dengan Kristus, Bukannya dengan Dunia Ini.