Galatia 5:1 :
” Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh n dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.”
Bacaan Setahun : Mazmur 96; Lukas 17; Daniel 11-12
Ini mulai terasa seperti musim gugur. Angin sepoi-sepoi yang dingin di musim gugur menyebabkan kita meraih sweater favorit saat kita melangkah keluar rumah untuk berjalan dengan cepat melewati udara bersih dan segar.
Aroma daun yang terbakar selalu mengingatkanku pada masa kecilku, yang selalu duduk sambil memandangi perapian dan dengan secangkir cokelat panas bertabur marshmallow meleleh.
Disisi lain, aku teringat mengapa aku nggak menyukai musim gugur, yaitu saat itu aku hendak pergi mengurus sebuah bisnis sendirian, tanpa sadar aku terjebak dengan sarang laba-laba yang sangat besar, wajahku menjadi sasaran utama. Oh! Aku sangat membenci hal ini! Dengan tangan terayun dan bibir tergagap aku mencoba melepaskan sisa-sisa jaring laba-laba tersebut sambil naik menuju mobil. Dan ya, aku melihat dia yang berkaki delapan kecil berjalan disekitar bahuku.
Untuk beberapa alasan yang aku sendiri nggak mengerti, akhirnya aku menyukai laba-laba (lagi).
Kebetulan tadi pagi aku bersepeda mengelilingi kompleks rumah seperti biasa. Hari masih gelap dan rembulan bersinar di sebelah kanan, aku melihat desain yang indah yang terbentuk dari rembulan tersebut. Sangat mengangumkan !
Beberapa menit kemudian, saya terpana saat saya menyaksikan kupu-kupu yang sangat besar terbang keluar entah dari mana dan terjerat dalam sarang laba-laba.
Kupu-kupu yang malang itu dengan panik mulai berjuang untuk melepaskan dirinya dari jaring-jaring yang membungkus dirinya tersebut. Secara naluri saya menurunkan sepedaku dan mendekat kepada kupu-kupu tersebut dan menangkupnya dengan kedua telapak tanganku dan melepaskannya dengan pelan-pelan.
Aku melepaskannya dibawah sinar rembulan dan melihat dia buru-buru terbang menjauh.
Segera aku memikirkan tangan Tuhan sendiri dan bagaimana Dia berhasil menolong kita dari kematian yang akan datang.
Aku teringat bagaimana jerat dosa seperti jaring menangkap pikiran dan hatiku begitu kuat, aku hanya menunggu mati pelan-pelan
Dengan putus asa aku mencoba untuk melepaskan diri dari belenggu dosa tetapi nggak bisa, namun Tuhan datang di saat yang tepat dan menangkupkan tangganNya ke sekelilingku dan membebaskanku.
Hari ini, aku adalah kupu-kupu itu dan sekarang sudah melambung oleh karena kebebasan baru yang saya dapatkan. Tuhan sudah menyelamatkanku .
Aku bersukacita dengan kebebasan yang Dia berikan kepadaku melalui keselamatan itu. Telapak tangan yang sama dipakukan di kayu salib yang kejam, dengan penuh cinta Dia telah meraih dosaku dan membebaskanku selamanya.
Maukah kamu mengizinkan Dia melakukan hal yang sama untuk hidupmu? Dia mengerti bagaimana kita begitu mudah menjadi mangsa musuh kita dan Dia rindu untuk melepaskan belenggu dosa itu. Berhentilah mencoba melepaskan diri, dan biarlah Dia masuk kedalam hidupmu dan membebaskanmu.
Galatia 5:1 :” Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita Karena itu berdirilah teguh n dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.”