Kejadian 15:1
“…Jangan takut Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar."
Bacaan Setahun: Mazmur 117; 1 Yohanes 1; Yehezkiel 40-41
Mari hadapi saja apakah
kamu merayakan Halloween atau nggak, waktu-waktu ini perhatian orangcenderung pada
hal-hal menyeramkan, mengerikan dan sangat menakutkan . Saya pernah mendengar
seseorang berkata bahwa mereka suka sesekali ditakuti, tapi tidak dengan saya. Saya baik-baik saja tanpa harus ditakut-takuti sama sekali.
Saya suka sekali dengan
sebuah ayat Alkitab yang berkata “…jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita
karena Tuhan itulah perlindunganmu!..” (Nehemiah 8:11). Di Yesaya 9:5-6
dikatakan bahwa Yesus adalah Raja Damai, bahkan di 1 Yohannes 4:8 dikatakan bahwa “ ..sebab Allah adalah kasih.”
Bahkan Yohanes sudah
menulis bahwa saat kita hidup didalam kasih, tidak akan ada ketakutan apapun :
“Didalam kasih tidak ada ketakutan; kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan;
sebab ketakutan mengandung hukuman dan barang siapa takut , ia tidak sempurna didalam kasih.”(ayat 18).
Jika kita telah menyerahkan
hidup kita kepada Tuhan, dan kita sudah diperdamaikan dengan Allah melalui kematian
dan kebangkitan Yesus Kristus, maka kita tidak perlu takut kepada Tuhan. Kita
tidak perlu takut akan hukuman, tapi harapan yang besar untuk hidup didalam kasih Tuhan justru akan mengalahkan ketakutan kita.
Namun dengan pemikiran
ini, saya jadi ingat mengenai kisah Abraham di kejadian 15. Ini adalah pasal yang kuat yang menceritakan bagian terpenting dari kisah Abraham.
Pasal ini dimulai dengan
firman Allah kepada Abraham : “…Jangan takut Abram, Akulah perisaimu; upahmu
akan sangat besar.” Sekali lagi, kita melihat bahwa Allah berkata kepada kita untuk tidak takut.
Abram mencurahkan hatinya,
mengingat kembali , dimana Allah berkata bahwa Abram akan memiliki keturunan. Sebuah janji yang belum terpenuhi bahkan saat usia Abram dan istrinya sudah tua.
Tuhan memperbaharui
janjiNya kepada Abram dan berkata bahwa Abraham akan memiliki keturunan seperti bintang dilangit.
Lalu kemudian di Kejadian
15:6 dikatakan: “Lalu percayalah Abram kepada Tuhan, maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.”
Iman dan kepercayaan Abram
kepada Tuhan adalah hal yang dibicarakan
oleh Yohanes bahwa hubungan yang indah dan dekat dengan Allah akan mengalahkan ketakutan.
Lalu, Tuhan terus meminta
Abram untuk mempersiapkan kurban persembahan. Saat Abram melakukan perintah
Allah tersebut dan Tuhan menerima kurban persembahan, itulah tanda pengesahan perjanjian antara Allah dan Abram.
Tuhan akan selamanya
menjadi Tuhan Abram dan keturunan Abraham serta keturunannya akan selamanya
menjadi umat Allah. Disaat pengesahan
ini sesuatu yang menarik terjadi; “Menjelang matahari terbenam, tertidurlah
Abram dengan nyenyak. Lalu turunlah meliputinya gelap gulita yang mengerikan.” (Kejadian 15:12).
Wow! Tuhan sendiri muncul
untuk mengesahkan perjanjian itu. Ini mengingatkan saya pada penglihatan dimana saat Yesaya menerima panggilannya (Yesaya 6).
Tuhan yang agung, mulia,
penuh cinta dan yang hidup, hadir. Dan hal pertama yang di ucapkan oleh Yesaya adalah, “Celakalaha aku, karena aku najis.” Yesaya 6:5.
Ketika Yohanes diberi penglihatan
pada Wahyu 1:17 dia merasa takut, dia melihat Yesus dan mengaku tersungkur di
kakiNya, (titik) Lalu apa yang Yesus lakukan? Dia menjangkau orang yang dikenal
sebagai “orang yang Yesus kasihi” : “Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku
didepan kakiNya sama seperti orang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kananNya
diatasku, lalu berkata: “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir.” (Wahyu 1:17).
Jadi apa yang bisa kita
lakukan saat ini? Tentu saja, Tuhan nggak ingin kita ‘Takut” akan Dia. Dia tidak ingin kita ketakutan seolah Dia akan meremas kita menjadi jelly.
Tetapi juga kita seharusnya ngga boleh menganggap remeh ke-Ilahian-Nya.
Dia Allah yang hebat,
Allah yang kuat dan Dia menciptakan dunia dengan firmanNya. Dia sendiri memegang semua kehidupan kita.
Masak kita tidak menghormatiNya?
Harusnya kita bereaksi dengan baik dan tanpa takut saat Dia muncul di akhir zaman.
Jadi jangan takut, Dia Allah yang penuh Kasih.