Yesaya 30: 15
….."Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."…
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu103[/kitab]; [kitab]Lukas24[/kitab]; [kitab]Yehez11-12[/kitab]
Akhir-akhir
ini, aku merenungi penting sekali bagi kita sebuah keheningan. Aku menyaksikan banyak
dari kita yang sulit sekali menenangkan diri. Maksudku, benar-benar mematikan semua
suara, tuntutan dan dorongan dari luar yang memaksa kita untuk bergerak dalam semua pemikiran dan penalaran.
Kita hidup
di suatu dunia yang dipenuhi rangsangan, banyak sekali kebisingan dan
keributan. Ibu biasanya akan mengatakan hal-hal yang lucu. Dia bisa bilang, “Nak,
tentunya mengejutkan sekali kalau kamu bisa mendengarkan dirimu sendiri di tengah segala kebisingan yang ada di sekitarmu.”
Aku mulai percaya
kalau sebagian dari kita mungkin suka dengan keributan. Kita lebih suka dengan semua
keributan karena saat kita diam, kita bisa mendengar suara lembut Roh Kudus
yang menegaskan atau meyakinkan kita tentang posisi kita di dalam Sang Pencipta kita.
Alkitab berkata,
“Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah
Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!” (Mazmur 46: 10).
Dalam
Yohanes 10, Yesus (Gembala yang Baik) mengatakan bahwa dombanya mengenal suaranya
dan tidak akan mengikuti suara orang asing. Ketika kita bertujuan untuk
memperlambat diri kita dan membiarkan debu mengendap. Kita bisa mendengar suara
Gembala kita dengan lebih baik berbicara langsung ke kedalaman hati kita kapanpun kita perlukan.
Semua kita bisa
saja mendapat keuntungan dengan menekan tombol bisu dalam kehidupan sehari-hari
kita. Aku bahkan suka mengamati kalau seiring dengan usiaku, aku malah jauh lebih
nyaman dengan kulitku sendiri, dan merasa baik-baik saja kalau isi kehidupan ini semakin menurun.
Aku tidak mau
merasa tak nyaman lagi kalau keheningan atau kesunyian melanda dan jantungku
mulai melaju dengan cepat. Aku penasaran gimana rasanya menjadi tenang dan merasakan
kehadiran Tuhan itu. Satu-satunya hal yang ingin sekali aku dengar adalah suara-Nya
yang menghembuskan kehidupan kedalam rohku dan menyebutnya…’Aku’.
Jadi, bisakah kamu mendengar hal semacam ini? Dengarkan suara kesunyian yang berbisik kepada kita, suara seruan di dalam panggilan yang mendalam, yang mengisyaratkan kerinduan-Nya untuk membawa kedamaian atas kita.
Tuhan itu dekat hanya kalau kamu mau diam dalam
ketenangan dan mendengar-Nya