Diam dan Tenanglah! Dengarlah Suara-Nya Berbisik ke Kedalaman Hatimu
Kalangan Sendiri

Diam dan Tenanglah! Dengarlah Suara-Nya Berbisik ke Kedalaman Hatimu

Lori Official Writer
      9986

Yesaya 30: 15

….."Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."…


Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu103[/kitab]; [kitab]Lukas24[/kitab]; [kitab]Yehez11-12[/kitab]

Akhir-akhir ini, aku merenungi penting sekali bagi kita sebuah keheningan. Aku menyaksikan banyak dari kita yang sulit sekali menenangkan diri. Maksudku, benar-benar mematikan semua suara, tuntutan dan dorongan dari luar yang memaksa kita untuk bergerak dalam semua pemikiran dan penalaran.

Kita hidup di suatu dunia yang dipenuhi rangsangan, banyak sekali kebisingan dan keributan. Ibu biasanya akan mengatakan hal-hal yang lucu. Dia bisa bilang, “Nak, tentunya mengejutkan sekali kalau kamu bisa mendengarkan dirimu sendiri di tengah segala kebisingan yang ada di sekitarmu.”

Aku mulai percaya kalau sebagian dari kita mungkin suka dengan keributan. Kita lebih suka dengan semua keributan karena saat kita diam, kita bisa mendengar suara lembut Roh Kudus yang menegaskan atau meyakinkan kita tentang posisi kita di dalam Sang Pencipta kita.

Alkitab berkata, “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!” (Mazmur 46: 10).

Dalam Yohanes 10, Yesus (Gembala yang Baik) mengatakan bahwa dombanya mengenal suaranya dan tidak akan mengikuti suara orang asing. Ketika kita bertujuan untuk memperlambat diri kita dan membiarkan debu mengendap. Kita bisa mendengar suara Gembala kita dengan lebih baik berbicara langsung ke kedalaman hati kita kapanpun kita perlukan.

Semua kita bisa saja mendapat keuntungan dengan menekan tombol bisu dalam kehidupan sehari-hari kita. Aku bahkan suka mengamati kalau seiring dengan usiaku, aku malah jauh lebih nyaman dengan kulitku sendiri, dan merasa baik-baik saja kalau isi kehidupan ini semakin menurun.

Aku tidak mau merasa tak nyaman lagi kalau keheningan atau kesunyian melanda dan jantungku mulai melaju dengan cepat. Aku penasaran gimana rasanya menjadi tenang dan merasakan kehadiran Tuhan itu. Satu-satunya hal yang ingin sekali aku dengar adalah suara-Nya yang menghembuskan kehidupan kedalam rohku dan menyebutnya…’Aku’.

Jadi, bisakah kamu mendengar hal semacam ini? Dengarkan suara kesunyian yang berbisik kepada kita, suara seruan di dalam panggilan yang mendalam, yang mengisyaratkan kerinduan-Nya untuk membawa kedamaian atas kita. 

 

Tuhan itu dekat hanya kalau kamu mau diam dalam ketenangan dan mendengar-Nya

Ikuti Kami