Yesaya 14:12-15
"Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi! Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur."
Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 101; Lukas 22; Yehezkiel 7-8
Mengapa Lucifer jatuh? Jawaban untuk pertanyaan itu? Tidak ada seorangpun yang tahu persis. Apakah ada pertempuran? Apakah dia memulai peperangan yang tidak pernah bisa dia menangkan? Kurasa kita semua bisa membayangkannya sebentar.
Lucifer dia begitu indah, diurapi, dan memiliki kunci kepada semua berkat dan nikmat yang besar, bisa dikatakan Surga di ujung jarinya. Bagaimana dan mengapa ada sesuatu yang berubah dalam dirinya? Bagaimana hatinya begitu mengeras pada Tuhan, yang telah lama disembah dan dipujinya?
Sebuah keinginan agar dirinya diakui, mungkin sebuah kebanggaan dan kesombongan, menang dalam pertempuran di pikirannya dan dia memutuskan untuk menjadi tuhannya sendiri. Dia menginginkan pujian. Ia rindu untuk disembah.
Jadi karena itu, dan saya membayangkan dengan sangat cepat, dia diusir dari Surga, dilemparkan keluar dari Kerajaan Allah, dan selamanya diasingkan dari berkat abadi; meninggalkan semua kebijaksanaan, kedamaian, sukacita, nikmat, dan cinta di belakangnya.
Dia jatuh (bayangkan perasaan jatuh dengan kecepatan kilat ke jurang yang dalam) dan dia membawa serta sepertiga dari malaikat (sekarang setan) untuk membuat malapetaka pada seluruh umat manusia.
Tidak ada yang bisa diperbaiki, tidak ada, mari kita pikirkan kembali hal ini. Dia membuat pilihannya - selesai!
Menakutkan untuk memikirkan pilihan apa yang mungkin ingin kita pikirkan ulang. Kita tidak pernah tahu kapan kita akan dipanggil pulang, Hari Penghakiman, ketika kita akan memberikan pertanggungjawaban atas semua keputusan dan dosa kita.
Sekarang, karena pilihan Lucifer (Setan), kita juga ditinggalkan dengan pilihan dan jalur kebaikan atau kejahatan. Tapak di depan kita berbaris tak henti-hentinya pilihan demi pilihan.
Kita terus-menerus membutuhkan hikmat Allah untuk menguraikan suara-Nya, rencana-Nya, tujuan-Nya bagi kita, dan takdir kita di dalam Dia.
Ada kejahatan di dunia ini. Itu di mana-mana. Orang terluka, menderita, dalam keputusasaan, dan hidup dalam semua jenis trauma dan tragedi. Beban berat dari semuanya itu dapat mengganggu kita, membebani kita, dan menjerat kita dalam kegelisahan dan ketakutan.
Peperangan yang harus kita perjuangkan dan hadapi pada akhirnya akan menunjukkan tentang siapa kita di dalam Kristus. Kita memiliki otoritas atas semua kejahatan melalui darah Yesus dan pekerjaan akhir-Nya di kayu salib. Kita pada akhirnya jauh lebih besar karena bersama Dia yang ada di dalam kita daripada dia yang telah dilepaskan untuk menyebarkan kejahatan di dunia ini. Tuhan jauh lebih besar. Dia begitu cakap dan tangan-Nya terus-menerus membimbing kita, menghindarkan kita dari bahaya, dan membawa kita dengan penuh kasih kembali ke jalan mulia-Nya.
Tidak peduli seperti apa, bagaimanapun caranya si jahat ingin menghancurkan kita, semuanya itu malah akan membawa kita ketingkat yang lebih tinggi. Si Jahat harus membayar kepada kita untuk semua yang telah dicurinya. Kita akan menuai banyak hari yang penuh dengan sukacita yang meluap-luap sebagai ganti berhari-hari dimana kita bersedih.
Deklarasikan kemenangan. Ingat siapa yang memiliki otoritas untuk menendang orang keluar dari Surga.
Tuhan menang saat itu. Tuhan menang sekarang. Terimalah kemenanganmu di dalam Dia!
Hak Cipta © 2015 oleh Nina Keegan. Digunakan dengan izin.