Yesaya 43:25
Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sediri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu."
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu113[/kitab]; [kitab]ipetr5[/kitab]; [kitab]yehez31-32[/kitab]
Ketika saya benar-benar perlu mendengar suara Tuhan dalam hidup saya, saya terdorong untuk membuka kitab Yesaya. Saya tertarik dengan firman Tuhan, keaktifan-Nya berbicara melalui dialog, yang selalu mengejutkan saya.
Suatu pagi, ketika saya membaca Alkitab di depan kelas, saya menemukan apa yang sekarang menjadi ayat kesukaan saya, yakni Yesaya 43:25, "Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu."
Saya tatap ayat ini, dan menemukan betapa luar biasanya kasih yang dilakukan dengan sengaja di sana.
Baca juga: Jangan Pelit Puji Istri! Inilah 4+1 Ayat Alkitab yang Jadi Dasarnya
Saya cenderung masuk ke dalam kategori orang-orang yang tahu bahwa mereka diampuni dan menerimanya tetapi tetap tidak bisa menyingkirkan tingkah laku "orang yang bobrok". Saat saya menatap ayat ini, Tuhan mengambil sikap itu, mengubahnya di atas kepala ini, dan mengguncangnya sampai pemahaman tercermin di dalam setiap isi hati saya.
Saya membayangkan Tuhan mengucapkan kata-kata ini kepada saya. Seperti Ia tiba-tiba duduk di kamar mungil saya bersama saya, mencondongkan tubuh ke atas Alkitab saya dan berkata, "Demi Kepentingan-Ku. Mengampuni kamu adalah tentang Aku, bukan kamu. Aku ingin kamu di dekatku. Aku ingin bersamamu."
Ayat ini datang tepat
setelah Tuhan mengatakan kepada orang-orang Israel bagaimana mereka tidak
mempersembahkan korban dan memanggil-Nya. Melainkan mereka "membebani-Nya" dengan dosa dan membuat-Nya “letih”.
Sudah berapa kali saya melakukan hal yang sama? Sudah berapa kali saya mengatakan kepada Tuhan dengan mulut saya bahwa saya mengasihinya, tetapi melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kasih Tuhan? Saya pun berhenti menghitungnya, dan menyisahkan sebuah kenyataan bahwa kasih yang saya ketahui telah ditutupi oleh dosa-dosa saya. Padahal, saya ingin mendekat kepada Tuhan yang begitu saya kasihi.
Akan tetapi, sesungguhnya hal ini tidak pernah tentang saya. Ini tentang kasih Tuhan untuk saya. Ini adalah kisah yang bagus ... semuanya. Ini tidak pernah tentang kita.
Saya membawa Alkitab saya ke mana-mana di hari-hari berikutnya. Saya tidak bisa berpisah dari kasih yang terus bergema di hati saya, "Demi kepentingan saya sendiri."
Kita melihat asas yang sama ini bergema melampaui segalanya - Tuhan mengampuni dosa kita karena demi kepentingan-Nya karena Ia telah menciptakan dan menginginkan kita. Hampir satu pasal berganti, dalam Yesaya 44:23, Yesaya menulis, "Bersorak-sorailah, hai langit, sebab TUHAN telah bertindak, bertempiksoraklah, hai rahim bumi! Bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung, hai hutan serta segala pohon di dalamnya! Sebab TUHAN telah menebus Yakub, dan Ia telah memperlihatkan keagungan-Nya dalam hal Israel."
Buang tingkah laku "orang yang bobrok", karena Tuhan telah melupakan dosa-dosa, menebus, dan mengasihi kamu! Ia membebaskan kita agar kita bisa memuji dengan gembira dan menyerukan nama-Nya - kita diperintahkan untuk menerima sikap sukacita ini karena kita memiliki dasar yang kuat untuk itu. Jika kamu meminta pengampunan, Ia telah memberikannya kepadamu. Jadi mengapa tidak mau meraihnya?
Penebusan kita adalah
sesuatu yang harus dirayakan dan dinikmati. Kasihilah anugerah yang Ia telah berikan kepadamu!
Hak Cipta © 2017 Sarah Limardo. Digunakan dengan izin.
Bersukacitalah, Karena Dosa-dosa Kita Telah Ditebus oleh Tuhan Yesus. Nikmatilah Kemerdekaan yang Ia Berikan Kepada Kita!