Kesenangan Dunia adalah Fana, Mari Saatnya Berinvestasi untuk Sorga
Kalangan Sendiri

Kesenangan Dunia adalah Fana, Mari Saatnya Berinvestasi untuk Sorga

Naomii Simbolon Official Writer
      3348

Yesaya 64:4

Tidak ada telinga yang mendengar, dan tidak ada mata yang melihat seorang allah yang bertindak bagi orang yang menanti-nantikan dia; hanya Engkau yang berbuat demikian.

 

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 144; Yohanes 21; Zakharia 9-10

Saya nggak tahu gimana dengan kamu, tapi saya sendiri sangat mudah merasa gembira. Bahkan saya kadang merasa senang dan puas meski berada di tempat yang salah.

Gimana denganmu?

C.S. Lewis mengatakan seperti ini :

"Tampaknya Tuhan kita mengetahui bahwa keinginan kita  bukannya yang terlalu kuat, tetapi justru terlalu lemah. Kita adalah mahluk setengah hati yang membodohi diri sendiri dengan minuman keras, seks dan ambisi ketika kesenangan yang tak terbatas ditawarkan kepada kita, seperti anak bodoh yang ingin terus membuat kue lumpur di daerah yang kumuh karena dia nggak bisa membayangkan apa yang dimaksud dengan tawaran liburan di laut. Kita terlalu mudah untuk bersenang-senang."

Mengapa saya begitu mudah untuk bersenang-senang? Mungkin jawabannya adalah kurangnya iman.

Iman saya nyaris tidak masuk ke dalam “peta iman.” Saya akan memberikan contohnya

Jadi, beberapa tahun yang lalu, saya mencoba untuk bermain ski dengan beberapa teman di Colorado. Saya dan anak-anak mereka mengambil training bagaimana bisa bermain ski dalam waktu 90 menit.

Bayangkan saja, kalau saja ada kamera tersembunyi maka kami akan terekam seperti di film serial Lucille Ball.

Akhirnya kami berhasil menyelesaikannya dan turun ke lereng gunung kelinci hanya dengan 6 kali jatuh. Wow!

Saya dan teman remaja saya lalu pergi dan bertemu ibunya, Linda.

"Linda, kami akhirnya selesai! kami berhasil melewati gunung Kelinci! Dan kamu mulai terbang tinggi. Wow!."

"Oke, sekarang mari coba lereng yang ini," kata Linda, ibu teman saya sambil menunjukkan suatu tempat di peta ski. Tempat itu tidak begitu jauh dari kami dan akhirnya kamu mencoba mencari lereng itu.

Setelah beberapa menit, kami pun menemukannya dan itu lumayan jauh ke bawah.

Selama bertahun-tahun, iman saya hampir seperti lereng Kelinci itu. Percayalah, saya sudah mencapai hal-hal yang hebat, tetapi masalahnya iman saya hampir nggak terdaftar dan terlihat di peta iman.

Saya cenderung bermain dan menginvestasikan hidup untuk dunia ini daripada untuk surga.

Ibrani 11:13-16: "Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini. Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air.Dan kalau sekiranya dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ. Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka."

Tuhan menawarkan saya untuk liburan di laut tapi saya justru membuat kue lumpur.

Orang-orang beriman melihat ke Surga dan berinvestasi di dalamnya. Sedangkan saya tidak. Bagaimana dengan kamu?

Yesaya 64:4: "Tidak ada telinga yang mendengar, dan tidak ada mata yang melihat seorang allah yang bertindak bagi orang yang menanti-nantikan dia; hanya Engkau yang berbuat demikian."

Keinginan saya saat ini adalah berhenti bermain di dunia dan berinvestasi di surga.

Bisakah kita berdoa satu sama lain untuk itu kawan?

Hak cipta © 2018 Pauline Hylton, digunakan dengan izin.

 

Ikuti Kami