2 Korintus 11:3
Tetapi aku takut, kalau-kalau
pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 87; Lukas 8; Yeremia 13, 22
Seorang ibu muda datang bersama bayinya untuk melakukan evaluasi konseling di kantor saya. Ia khawatir kalau bayinya yang cantik akan mengalami keterbelakangan mental. Bayinya hampir tidak pernah menangis, bahkan saat ia terluka.
Sikapnya itu seolah-olah tidak merasakan sakit, paling-paling ia hanya meringis lalu kembali tersenyum. Dia jarang sekali menangis di siang hari dan ibu muda ini berpikir kalau hal tersebut tidak normal.
Setelah menjalani pengecekan, observasi, juga evaluasi, saya punya kabar baik buat ibu muda yang khawatir akan kondisi anaknya tersebut. Hasilnya mengungkapkan kalau anak ini merupakan si pejuang kecil yang waspada, berani dan bahagia.
Anehnya, berita atas anaknya tersebut tidak membuat si ibu bahagia seperti yang saya harapkan. Dia mengharapkan bayi lebih seperti dirinya. Dia adalah wanita muda yang pemalu dan penakut, dimana sikap ini merupakan sesuatu yang sesuai dengan harapan ibunya yang cukup dominan. Dari situ, saya menyadari kalau masalah mereka ada dari generasi ke generasi.
Bayi kecil itu punya pandangan sederhana bahwa hidup itu menyenangkan, bahkan saat ada kejadian yang menyakitkan. Dia akan menjadi tantangan bagi si ibu muda.
Saya memikirkan pendapat Einstein tentang kesederhanaan: "Setiap orang bodoh bisa membuat segalanya lebih besar dan lebih kompleks … Butuh sentuhan jenius – dan banyak keberanian untuk bergerak ke arah yang berlawanan."
"Any intelligent fool can make things bigger and more complex… It
takes a touch of genius – and a lot of courage to move in the opposite direction."
Pikiran lain yang saya pikirkan - Isaac Newton: "Kebenaran pernah ditemukan dalam kesederhanaan, bukan dalam multiplisitas."
“Truth is ever found in simplicity, not in multiplicity.”
Fredric Chopin, "Kesederhanaan adalah pencapaian akhir."
“Simplicity is the final achievement.”
Tuhan: "pikiranmu mungkin rusak karena kesederhanaan dalam Kristus. "
God: “Your minds may be corrupted from the simplicity in Christ.”
Hanya Yesus yang kita butuhkan. Dia adalah Juruselamat, Gembala, dan Sahabat kita (Yohanes 15: 5). Realitas sederhana tentang Tuhan Yesus Kristus adalah bahwa Ia adalah “Jalan, Kebenaran dan Kehidupan” (Yohanes 14: 6). Kelengkapan ditemukan dalam Anak Allah: Penciptaan, Kelahiran, Salib.
Cuma Tuhan yang kita butuhkan. Dia adalah Penyelamat, Gembala, dan Teman (Yohanes 15:15). Faktanya, Yesus merupakan jalan kebenaran dan hidup (Yohanes 14:6). Ketuntasan ditemukan dalam Anak Allah: Penciptaan, Natal, Salib.
Yesus memberikan anak-anakNya ayat mengenai apa yang perlu kita lakukan untuk menghidupi "kesederhanaan dalam Kristus."
"Datang padaKu" (Matius 11:28).
Pertama dan lakukan secara konsisten. Datang kepada Yesus menyediakan kita sebuah hubungan yang bisa kita temukan bersama dengan Anak Allah.
"Ikuti Aku" (Matius 4:19).
Kita dayang pada Yesus dan karena hubungan tersebut, kita mengikutNya. Yesus merupakan Gembala kita; bukankah sebagai dombaNya, sudah menjadi suatu keharusan untuk mengikuti kata Gembala, yang menyediakan perlindungan dan mencukupkan dombaNya?
"Kasihi Aku" (Yohanes 14:15).
saat kita mulai mengasihi seseorang, maka kita akan mengalami perubahan sikap. Kadang berubah ke arah yang lebih baik, kadang juga ke arah yang lebih buruk. Semuanya tergantung dari seberapa sehat kasih tersebut. Yesus merupakan 'Cinta pertama kita' (Wahyu 2:4), satu-satunya kasih dari Allah yang pernah kita miliki.
"Minta padaKu" (Yohanes 14:14).
Kunci kesederhanaan dalam Kristus adalah bicara kepadaNya. Hanya lewat satu cara yang mudah, penuh rasa percaya, dan penuh keyakinan, juga rasa percaya diri bahwa Tuhan akan bersama dengan kita, hanya itu yang dibutuhkan saat kita meminta kepada Tuhan. Si ular yang jahat pengin mencuri kepercayaan diri itu dari orang yang berani dengan senyuman di wajahnya.
”Tinggal di Dalam Aku” (Yohanes 15: 4).
Hidup kita akan menjadi sangat
sederhana dan penuh damai saat kita bisa bersantai tinggal dalam hubungan kita
bersama dengan Yesus. Tinggal di dalam Kristus adalah solusi sederhana untuk hidup dan sukses.
Ular adalah penguasa rayuan; kita harus melawan kemajuannya dengan mematuhi lima ayat Me yang diberikan Tuhan kita. Dia telah memberi tahu kita dengan suara yang welas asih: “Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.” Yohanes 15:10
Hak Cipta © 2017 Bob Segress, Ph.D. Digunakan dengan izin.