Sudahkah Kamu Punya Gua Sebagai Tempat Perlindunganmu?
Kalangan Sendiri

Sudahkah Kamu Punya Gua Sebagai Tempat Perlindunganmu?

Inta Official Writer
      3117

Mazmur 94:22

Tetapi TUHAN adalah kota bentengku

dan Allahku adalah gunung batu perlindunganku.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 72; Ibrani 6; Zefanya 1-3

Ketika saya kecil dulu, ada tornado yang 'mampir' ke kota kecil kota kelahiran saya, Chicago. Saat itu, saya, orang tua, dan 2 adik perempuan lainnya sedang duduk manis sambil menikmati berita cuaca di TV. Ini merupakan kegiatan yang memang sering kami lakukan saat musim semi atau musim panas.

Namun, saya menyadari ada yang berbeda ketika tiba-tiba Ayah berkata, "Kita harus pergi ke basement untuk cari perlindungan. Cepat. Setiap orang ambil senter dan sebisa mungkin buka jendela rumah!"

Masing-masing dari orang tua saya langsung menggendong adik kembar saya, kemudian kami berlarian menuju basement.

Keadaan itu sungguh membuat ketakutan, tetapi juga bikin saya bersemangat. Kami bertujuh saling memeluk satu dengan yang lainnya, sambil mendengarkan berita soal tonado itu dari radio.

Saya bertanya kepada ayah soal apa yang akan terjadi kalau-kalau tornado itu akan menghantam rumah kami. Ia meyakinkan saya dengan berkata, "Tornadonya mungkin nggak menghantam rumah kita, tapi kalau pun itu terjadi, kita semua akan aman di bawah sini."

Mendengar perkataan Ayah, Ibu langsung berkata, "Tornadonya nggak akan menghantam rumah kita, di dalam nama Yesus, saya berdoa tornadonya akan jauh-jauh dari rumah kami!"

Akhirnya, tornado itu memang datang ke kota kami, tetapi tidak menimbulkan kerusakan yang berarti. Kami semua selamat di bawah basement.

Membangun benteng di basement

Setelah kejadian itu, basement menjadi tempat yang berarti buat saya. Saya sangat suka datang ke bawah sana. Ketika musim panas tiba, basement jadi tempat yang dingin dan sejuk. Ketika saya bosan, disana ada banyak kotak 'harta karun' yang bisa saya cari. Bahkan, saat adik-adik saya anggap cukup menganggu, maka saya akan turun ke basement sebab disana sangat tenang dan saya bisa menikmati kesendirian.

Membangun sebuah benteng merupakan kegiatan yang amat saya senangi ketika kecil. Saya akan mengajak adik-adik untuk membangun sebuah benteng yang kokoh dan cantik. Untuk bisa membangun benteng tersebut, saya akan menjadi mandor yang memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan. Kami menggunakan apa pun yang bisa kami temukan untuk membangun benteng di bawah tanah sana.

Kami memakai semua bahan pokok seperti potongan-potongan kayu, kursi-kursi tua, dan kotak-kotak besar sebagai dindingnya. Lalu, untuk atapnya, kami akan menggunakan seprai dan handuk.

Kami semua aman di benteng yang telah dibangun ini. Aman dari serangan tornado, aman dari anak-anak nakal. Tidak hanya itu, kami juga akan bermain di dalam benteng tersebut. Saya akan membawa mainan superhero yang dimiliki, sementara adik-adik saya akan membawa boneka kesukaan mereka.

Hal yang paling kami sukai saat membangun benteng tersebut adalah saat kami harus menjadikannya lebih besar dan menambahkan ruang yang baru. Bahkan ada waktu dimana Ibu memperbolehkan kami untuk membawa kursi dari ruang makan ke basement untuk kami membangun sebuah benteng yang lebih besar lagi. Itu merupakan benteng terbaik yang pernah saya bangun.

Tuhan adalah benteng kita

Pemazmur Daud adalah tokoh yang tahu tentang mencari perlindungan di sebuah benteng. Bentengnya ada di antara ribuan gua di seluruh padang belantara Israel (lihat Mazmur 57 dan 142). Daud beberapa kali menemukan gua untuk ia pakai sebagai tempat persembunyian saat ada musuh yang mengejar-ngejar untuk membunuhnya. Tidak hanya mencari perlindungan di gua, tetapi Daud bersembunyi di dalam Tuhan.

'Tuhan adalah benteng kita" merupakan cara terbaik yang dilakukan oleh para Pemazmur untuk berdoa. Tercatat sekitar 9 sembilan pulu kali ia menyebut Tuhan sebagai bentengnya (atau kata-kata seruma yang digunakan untuk merujuk pada gagasan yang sama: tempat perlindungan, tempat berlindung, batu, atau tempat persembunyian.)

Sembilan kali banyaknya ia berbicara tentang menemukan rasa aman 'di bawah sayap' Tuhan atau 'dalam bayanganNya." Hampir 100 kali dari 150 Mazmur bahwa Pemazmur berbicara tentang mencari perlindungan di dalam Tuhan.

Itulah yang saya dan saudara-saudara saya lakukan di ruang basement: kami mencari perlindungan Tuhan di dalam Tuhan yang menjawab doa-doa Ibu saya dan menjaga kami agar aman dari angin dan topan.

Hal terbaik tentang benteng Tuhan adalah bahwa kita nggak perlu turun ke ruang bawah tanah untuk membangunnya. Kita juga nggak perlu menunggu untuk bisa sampai di surga.

Dimana pun kita berada, apa pun masalah yang sedang kita hadapi, ingatlah kalau kita bisa berada di ‘tempat rahasia’, yaitu bentengnya, untuk berdoa bersama Yesus, mencari perlindungan di dalam Tuhan dan Kerajaan Surga di tengah-tengah kita.

(Mazmur 91: 1; Matius 4:17, Matius 6: 4, Matius 6: 6, Matius 6:18).

Hak Cipta © 2012 Bill Gaultiere. Dicetak ulang dengan izin dari SoulShepherding.org

 

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                    

Ikuti Kami