Amsal 5:21
Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya.
Bacaan
Alkitab Setahun Mazmur 63; Markus 13; Hosea 6-7
Saya pikir akan mudah untuk menavigasi jalan saya ke jalan tol dari pekerjaan baru saya, tetapi saya tidak akrab dengan lingkungan ini. Untuk menambah kebingungan saya, beberapa rambu jalan hilang. Satu-satunya penanda yang pasti saya ingat adalah bola sepak seorang anak yang tertinggal di halaman sebuah rumah. Setelah melewati bola itu tiga kali, saya mengarahkan mobil saya ke sisi jalan, menyeka keringat dari telapak tangan saya, dan berdoa. "Ya Tuhan, tolong arahkan aku. Saya ingin pulang ke rumah."
Tiba-tiba, seorang tukang pos yang sedang berputar balik berhenti dan bertanya, "Ibu, alamat apa sedang kamu cari?"
"Aku mencari jalan tol I-95."
Tukang pos tadi memberi petunjuk dan saya melanjutkan perjalanan, yakin saya bisa menemukan jalan bebas hambatan itu. Tapi kemudian, saya melewati persimpangan tadi yang penanda jalannya hilang. Apakah di situ seharusnya aku berbelok? Kali ini, saya melakukan putar balik, menemukan penanda bola sepak saya itu lagi, dan berhenti.
Bayangan tukang pos tadi kembali muncul di kaca spion saya. "Masih mencari?" Katanya sambil mendekat ke sampingku.
Aku mengangguk, berusaha menyembunyikan wajah memerahku karena malu.
"Tunggu disini. Saya punya tiga surat lagi untuk dikirim. Aku akan kembali." Seperti yang dijanjikan, dia kembali. Lalu dia membawaku ke jalan raya.
Benar saja, persimpangan dengan penanda jalan yang hilang tadi adalah tempat saya seharusnya berbelok. Saya masih bisa melihat tukang pos tadi mengangkat topinya ketika aku masuk ke jalan tol.
Terkadang, menavigasi keputusan dalam hidup seperti mengemudi dengan tanda-tanda jalan yang hilang. Tuhan memahami umat-Nya membutuhkan bantuan sehingga Dia memberikan Firman-Nya.
Mazmur 119: 11a berbunyi, "Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu."
Ketika saya mengaitkan Firman Tuhan itu ke dalam ingatan, saya bisa seyakin tukang pos tadi yang menghafal jalan-jalannya. Saya kira dia juga kenal anak yang memiliki bola sepak tadi, dan tetangganya dengan nama depan mereka.
Mazmur 119: 105 berbunyi, "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."
Sama seperti tukang pos yang membawa saya ke jalan tol tadi, Firman Tuhan memberi kita petunjuk yang berfungsi dengan baik.
Dalam seluruh 176 ayat pada Mazmur 119, pemazmur mendorong saya untuk memasukkan kebenaran Firman Allah tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari. Sama seperti tukang pos membantu saya mencapai tujuan saya, Tuhan memberikan Firman-Nya sebagai panduan yang aman dan dapat diandalkan dalam menuntun kita.
Ya Tuhan, tolong aku untuk mengenal Firman-Mu dengan intim sehingga hal itu menjadi penuntunku yang pasti.
Hak Cipta © Juli 2019 Diane Virginia, digunakan dengan izin.