Mengikuti Kehendak Tuhan Bisa Bikin Tersedak, Pastikan Kamu Juga Meneguk Air HidupNya
Kalangan Sendiri

Mengikuti Kehendak Tuhan Bisa Bikin Tersedak, Pastikan Kamu Juga Meneguk Air HidupNya

Inta Official Writer
      3059

"Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya."

(Yohanes 4:34)

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 73; Ibrani 7; Nahum 1-3

Seringnya, Tuhan bicara pada saya melalui analogi. Saat saya sedang menyiapkan bahan untuk pelayanan pemuda beberapa minggu yang lalu soal "Diberkatilah mereka yang lapar dan haus akan kebenaran," saya mendapatkan dua perenungan dari dua ayat yang berbeda.

Pertama, dalam Yohanes 4, saat Yesus berbicara dengan perempuan Samaria di sumur. Murid-murid Yesus pergi terlebih dahulu untuk mencari makanan di kota, sementara Yesus berada di belakang mereka. Saat mereka para murid itu menawari Yesus makanan, Ia berkata, "Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal." (Yohanes 4:32b).

Tentu saja, perkataan Yesus ini kemudian membawa pertanyaan besar bagi para murid. Saat membaca situasi tersebut, Yesus langsung memberikan sebuah klarifikasi pada mereka, "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya." (Yohanes 4:34).

Kemudian, dalam Mazmur 63:1, juga Mazmur 143:6, Daud menggambarkan kerinduannya untuk merasakan hadirat Tuhan dengan mengatakan, "Jiwaku haus kepada-Mu."

Keadaan Daud saat itu sedang kekeringan, ditinggalkan, dan sendirian, sehingga hal itu kemudian membuat Daud rindu akan kehadiran Tuhan. Meskipun ini merupakan keadaan yang tidak mudah bagi Daud, namun lewat keadaan ini, Daud dipulihkan.

Setelah membaca beberapa ayat mengenai ini, Tuhan mulai berbicara kepada saya lewat perkataan yang lebih sederhana. Pikiran saya dibawa saat saya duduk di meja makan, dengan sebuah hidangan yang sangat enak untuk memanjakan lidah dan perut.

Makanan itu bisa saja sepotong steak yang baru saja selesai dimasak, lengkap dengan saus jamur dan wangi bawang putih yang menggugah selera. Bisa juga makanan itu adalah nasi goreng yang wanginya bikin kita ngiler. Atau, bayangkan kalau kita sudah lama tidak makan coklat selama bertahun-tahun, kemudian ada coklat di depan kita, yang mengkilat, dan lumer.

Sekarang, sambil kita terus menikmati makanan kesukaan kita tersebut, apa pun itu, jangan pernah mengambil segelas air pun. Bukankah itu akan membuat kita kehausan dan seret? Bayangkan seberapa kering dan tidak nyaman tenggorokan kita tanpa minuman.

Makanan yang lezat itu tadi langsung berubah jadi makanan yang berbahaya buat kita. Air yang kita minum akan melapisi makanan yang masuk dalam tenggorokan kita, sehingga meminimalisir bahaya tersedak.

Hal yang sama pula terjadi pada keadaan spiritual kita. Makanan kita adalah kehendak Tuhan, namun kehadiran Tuhan merupakan sesuatu yang membuat kita merasa kehausan. Ada banyak orang yang mengalami kejenuhan sampai akhirnya tersedak makanan dari kehendak Tuhan karena mereka abaikan kehadiran Tuhan dalam kehidupannya.

Yesus menawarkan perempuan Samaria yang berada di sumur itu bahwa ia akan meninggalkan air kehidupan yang tidak akan lagi membuatnya kehausan. Apakah sekarang ini kita sedang berada dalam kecepatan yang sangat tinggi untuk bisa menggenapi kehendak Tuhan?

Namun, sudah berapa lama kita tidak datang dan mencari air kehidupan, air yang membawa kita dalam hadirat Tuhan? Berapa lama kita akna menunggu sampai kita bisa menjawab penggilan Tuhan untuk minum minuman yang akan menjadi air mata abadi buat kita?

Kalau sekarang ini kita tersedak karena kehendak Tuhan, maka itu pertanda kalau Tuhan memanggil kita untuk meletakkan garpu, sendok, dan pisau sesaat saja untuk meneguk kehadiranNya agar kita tetap sehat. Lakukan hal yang sama seperti wanita Samaria itu dan mintalah air itu kepada Tuhan. Kita tidak akan menyesal saat melakukannya.

Kehendak Tuhan adalah makanan yang bisa bikin kita tersedak, karenanya, jangan lupakan untuk meneguk air kehidupan dari Yesus.

Hak Cipta © Paul Dailey, digunakan dengan izin.

Ikuti Kami