2 Timotius 3:16-17
"Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik."
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 77; Ibrani 11; Yeremia 3-4
Saya dan suami akan pergi ke sebuah acara perkemahan. Di perjalanan, saya berharap kalau saya tidak harus mempercayai GPS yang kami gunakan untuk menujukkan jalan tercepat. Kondisi jalanan itu mirip seperti yang ada di film-film, dimana satu sisi ada tebing, sementara sisi lainnya merupakan jurang yang saya yakin betul akan langsung mengantarkan kita ke surga.
Saya dan suami berdoa untuk keselamatan kami sepanjang perjalanan. Kami juga berdoa agar tidak bertemu dengan kendaraan lain yang melintas dari arah yang berlawanan, karena jalan itu memang cukup sempit.
Kemudian, sebuah petunjuk lalu lintas muncul di depan kami. Sebuah tanda berwarna kuning dengan gambar mirip tubuh ular yang berliku. Tidak lama kami tiba di jalanan yang berliku layaknya ular. Tidak jauh dari jalanan tersebut, ada lagi sebuah tanda yang muncul di pinggir jalanan. Setelah kami perhatikan bersama, tanda itu menunjukkan kalau kami harus berhati-hati karena ada banyak sapi yang akan melintasi jalanan tersebut.
"Sapi menyeberang?" Ungkap saya spontan. "Sekarang? Disini? Gimana ceritanya sapi bisa menyeberang jalanan ini? Apakah sapi-sapi itu menaiki tebing ini?"
"Saya akan waspada terhadap jalan," ungkapan dari suami langsung menenangkan saya. Saya menggelengkan kepala. Pikiran saya langsung melayang pada gambaran sapi yang ada di rumah. Saya nggak bisa membayangkan kalau akan ada sapi yang menyeberangi jalanan ini. Saya sih pernah mendengar soal kambing gunung, tetapi sapi gunung? Sungguh terdengar tidak biasa buat saya.
Setelah melewati beberapa belokan, saya melihat ada seekor sapi hitam berada di tengah jalan. Tepat berada di garis kuning pinggir jalan. Rasanya saya masih belum bisa percaya dengan apa yang sedang saya lihat saat itu.
Suami saya langsung menginjak rem dan kami berhenti sekitar beberapa meter dari sapi tersebut. Si sapi itu seperti melihat ke arah saya dan berkata, "Kalian ngapain sih kesini?" Pada detik itu pula, suami saya langsung menekan klakson.
Meskipun sapinya terlihat bete setelah mendengarkan bunyi klakson, tapi sapi tersebut langsung bergegas ke pinggir jalan.
"Sepertinya tanda jalan tadi memang benar adanya," ungkap suami saya.
"Iya, memang benar adanya," ucap saya membeo.
Awalnya, saya ragu terhadap rambu tersebut. Nmaun, rambu itu ada untuk alasan tertentu. Meskipun itu terlihat tidak masuk akal, tetapi memang benar ada sapi yang melintasi daerah yang curam itu. Tanda itu merupakan peringatan bagi para pengendara untuk awas dan waspada, sehingga mereka sampai di tempat tujuan dengan selamat.
Alkitab juga sering memberikan kita rambu-rambu bahaya. Tuhan memberikan rambu-rambu untuk kita lakukan, sehingga kita bisa terhindar dari bahaya.
Beberapa contoh rambu yang perlu kita lakukan misalnya ada pada Efesus 4:26-27.
"Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada iblis."
Beberapa ayat lain yang memperingatkan kita juga bisa dilihat dari Keluaran 20:12, "Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu."
Kita harus menanggapi apa yang tertulis dalam Alkitab dengan serius. Kadang, Firman Tuhan memang terdengar nggak masuk akal, seperti halnya seekor sapi yang menyeberang jalanan tebing. Nggak seperti yang pernah kita alami sebelumnya, bahkan nggak jarang berada di luar konteks.
Kita menganggap Tuhan bisa maklum, dan berpikir kalau Tuhan akan mengerti kondisi kita, sehingga Dia paham kenapa kita nggak bisa melakukan perintahNya.
Kita perlu tahu kalau Tuhan mengetahui medan jalanan itu jauh lebih baik daripada kita. Dia tahu apa yang tidak bisa kita lihat di tikungan berikutnya, dan Dia tahu apa hambatan yang akan kita hadapi. Dia tahu semua itu lebih daripada yang kita kira.
Tuhan memberikan firmanNya untuk melindungi, menuntun kita, dan mempersiapkan kita untuk masa depan yang telah Ia ciptakan buat kita.
Saat kita melihat ada rambu bahaya yang didapat dari Alkitab, maka kita harus menaruh perhatian kita padanya. Ayat-ayat itu merupakan pertanda bahwa Tuhan menginginkan yang terbaik buat kita. Jadi, apakah kita akan mendengar setiap kali membaca rambu dari Tuhan lewat Alkitab?
Hak Cipta © Leigh Powers, digunakan dengan izin.