Filipi 4:8
Jadi akhirnya,
saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua
yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 29; Filipi 1; Ayub 38-39
Saya sedang
bicara mengenai hari peristirahatannya orang percaya Yahudi di dalam Kristus,
dimana mereka menyebutkan bahwa hari peristirahatan itu adalah Jumat malam hingga Sabtu malam.
Dia juga memberi tahu saya bahwa pas hari peristirahatan, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan.
Hidup saya akan berubah secara radikal jika saya menyisihkan waktu
saya 24 jam dalam setiap minggu untuk terhubung dengan Yesus. Saya lalu
merenungkan beberapa cara yang cenderung saya lepaskan setelah hiruk-pikuk liburan atau bahkan pada akhir minggu yang panjang.
Daripada terlibat dengan kegiatan tenang untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, saya sering beralih mencari pelarian.
Seperti memberi diri kita sendiri izin untuk memanjakan tubuh setelah intensitas persiapan dan perayaan Tahun baru,
Lagi pula, kita memanggang banyak kue, membungkus hadiah,
menghadiri semua pertemuan, dan membuat dekorasi. Capek kan? Jadi wajar saja toh kalau kita berhak untuk istirahat?
Allah ingin agar kita mendapatkan istrahat yang cukup tetapi
sering sekali kita justru tertarik dengan hal-hal yang membuat kita nggak pulih dan dekat dengan Tuhan.
Jadi, setelah masa liburan kita perlu bertanya kepada diri kita
sendiri : Aktivitas tenang yang seperti apa yang membawa kita lebih dekat kepada Tuhan dan memulihkan jiwa kita?
Kalau dari saya, maka saya akan menjawab seperti ini :
1 Tidur
Karena ketika kita nggak memberikan diri kita istrahat secara
fisik, maka kita akan rewel dan cepat marah. Kita akan membuka diri terhadap
godaan ketika kita lelah. So, tidur akan membuat kita lebih dekat dengan Tuhan dan lebih menyenangkan banyak orang.
2 Berjalan
Berjalan-jalan di taman atau cagar alam juga akan membuat saya
lebih dekat kepada Tuhan karena sewaktu saya menghirup udara segar dan mengamati ciptaan Tuhan di sekitar saya.
Akan sangat sulit untuk melakukan
3 Membaca
Entah itu membaca firman Allah, novel yang bagus, buku self-help, yang jelas membaca itu membuat saya jauh lebih santai.
4 Menulis
Nggak semua orang suka menulis dan menuangkan isi hatinya di atas
kertas, tetapi buku diary adalah cara saya untuk merefleksikan perasaan dan
kekhawatiran saya dan juga membantu saya memproses apa yang Tuhan ajarkan kepada saya.
Cara kamu mungkin berbeda dengan saya. Tetapi, membersihkan rumah
atau berkumpul dengan orang-orang dan bermain game juga bisa membantu
kamu untuk istirahat alias quality time.
Alih-alih mencari pelarian sementara, meluangkan waktu untuk
melakukan kegiatan reflektif akan menjadi kunci bagi kita untuk belajar istirahat dengan cara yang baik dan menghubungkan kita dengan Tuhan.
Kita bisa menggunakan Filipi 4:8 sebagai ujian yang baik untuk mengisi waktu luang kita.
Kita bisa bertanya kepada diri kita sendiri, apakah waktu
istirahat kita ini membuat kita fokus terhadap hal-hal yang : Benar, terhormat, murni, menyenangkan, terpuji, luar biasa, layak dipuji?
Ketika kita menemukan hal-hal yang sesuai dengan hal ini, maka kita akan melakukannya sehingga perasaan kita dipulihkan dan kita istirahat.
Media dan junk food mungkin bisa bikin kita merasa baik pada awalnya, tetapi akhirnya akan membuat kita jauh dari Tuhan.
Meskipun kita tidak bisa memberikan waktu 24 jam penuh untuk istirahat dan datang kepada Tuhan, tetapi kita bisa mengatur waktu restoratif dengan baik.
"Tuhan,tolong aku untuk terus belajar istirahat di hadirat-Mu
dari pada melarikan diri setelah apa yang ku lewati dalam hari-hari ku. Aku
ingin menyerahkan waktu luangku kepada-Mu. Bantulah aku untuk terus terlibat
dalam aktivitas yang tenang yang akan membantuku semakin dekat dengan Engkau. Dalam nama Yesus aku berdoa, Amin."
Kutipan diambil dari Total Christmas Makeover: 31 Devotions to
Celebrate with Purpose. Hak cipta © 2017 oleh Melissa Spoelstra. Diterbitkan
oleh Abingdon Pres