Sibuk Dengan Acara Natal, Jangan Sampai Kamu Malah Mengabaikan Yesus
Kalangan Sendiri

Sibuk Dengan Acara Natal, Jangan Sampai Kamu Malah Mengabaikan Yesus

Puji Astuti Official Writer
      3297

Efesus 3: 16-19

Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.

Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 18; Ibrani 12; Ayub 13-14

Beberapa minggu yang lalu saya menemukan diri saya memiliki waktu luang. Saya memiliki beberapa jam sebelum saya dijadwalkan untuk menjadi pembicara di sebuah acara di kota lain. Karena saya berada di kamar hotel, tidak ada cucian yang harus selesaikan, tugas untuk dilakukan, atau pekerjaan di rumah untuk diselesaikan. Saya ingat waktu itu berpikir betapa menyenangkan menghabiskan waktu dalam doa. Sementara saya berdialog dengan Tuhan di sana-sini, sudah cukup lama sejak saya mengambil waktu khusus untuk berdoa. Aku melongok ke sekeliling ruangan, meluruskan barang-barang dari koperku, dan akhirnya menekuk lututku. Saya merasa terganggu dan bertanya-tanya apakah saya harus menjawab email karena saya ada Wi-Fi gratis. Lagi pula, saya bisa berdoa di pesawat, tetapi saya tidak bisa bekerja di laptop saya di sana. Percakapan internal saya mengungkapkan pertempuran melawan disiplin doa saya.

Untungnya saya mengatakan pada diri sendiri untuk berdoa daripada mendengarkan pikiran saya untuk melakukan hal lain. Meskipun daging saya tidak mau berdoa, saya tahu roh saya sangat membutuhkan waktu yang terfokus dalam hadirat Allah. Saya mulai memuji Tuhan. Saya mengaku dosa dan berterima kasih kepada-Nya untuk begitu banyak berkat dalam hidup saya. Kemudian saya mencurahkan isi hati saya dengan permintaan pribadi serta hal-hal untuk keluarga saya, teman-teman, dan daftar panjang kekhawatiran yang saya ditulis dalam jurnal. Kedekatan yang saya rasakan dengan Yesus ketika saya duduk dengan tenang dan mendengarkan suara-Nya adalah sesuatu yang tak ternilai harganya. Ada keintiman dengan Kristus yang hanya dapat dilakukan oleh doa yang disengaja.

Jadi mengapa saya harus berjuang untuk meluangkan waktu dalam doa? Mengapa saya tidak ingin melakukannya? Mengapa hal-hal lain seringkali malah menyingkirkan waktu untuk berdoa? Setiap kali saya benar-benar meluangkan waktu untuk berdoa, saya diberkati dan sangat senang karena melakukannya. Saya tidak pernah dapat mengingat penyesalan waktu yang dihabiskan bersama Tuhan dalam doa.

Apakah ada kemungkinan kamu mengalami perjuangan yang sama dengan saya? Saya telah bertemu banyak orang yang berbagi tentang perjuangan untuk mendisiplinkan diri dalam doa. Tuhan menyuruh kita untuk berdoa. Yesus mencontohkan dalam kehidupan-Nya sendiri dan bahkan mengajarkan kepada kita dalam Injil bagaimana melakukannya. Jika saya harus bertempur bagaimana menghabiskan waktu ketika saya sendiri tanpa gangguan, daftar kegiatan yang harus dilakukan saat liburan akan berlawanan dengan meluangkan waktu untuk berdoa. Karena itu, kita harus berjuang untuk menyediakan waktu dan perhatian untuk berdoa selama musim Natal ini.

Tentu saja, kita tidak harus sendirian atau berlutut untuk berdoa. Kita dapat berbicara dengan Tuhan saat mengemudi di dalam mobil, berolahraga, memanggang kue, atau melakukan sesuatu yang lain. Namun, ada perbedaan dalam intensitas fokus ketika kita melakukan multitasking dan berdoa. Saya lebih baik berdoa sambil melakukan hal-hal lain daripada tidak berdoa sama sekali, tetapi saya pikir kita harus bertekun dalam mencari waktu yang khusus untuk berdoa.

Yesus pergi ke suatu tempat terpencil untuk berdoa. Di mana tempat yang tenang agar kamu dapat bertemu dengan Yesus secara pribadai selama musim liburan ini? Dalam film berjudul “War Room,” karakter utama menggunakan ruang penyimpanan sebagai tempat khusus untuk bertemu dengan Yesus. Jujur, karpet ruang tamu saya adalah lokasi di mana saya paling sering menemukan diri saya berlutut atau bersujud dihadapan Tuhan. Ketika kamu merenungkan kehidupan doamu, di mana kamu paling sering berdoa? Tempat ini tidak sepenting ritual itu sendiri, tetapi memiliki lokasi khusus untuk bertemu dengan Yesus dapat berfungsi sebagai pengingat untuk berdoa.

Musim liburan ini, pertimbangkan untuk memilih lokasi baru di rumahmu untuk berdoa. Adakah kursi khusus, lemari, atau tempat duduk di dekat jendela yang bisa menjadi tempat untuk merayakan kelahiran Juruselamat dalam doa? Setelah memilih lokasi, kamu harus menetapkan waktu. Kita tidak berbicara tentang menyediakan satu jam setiap hari. Mungkin mulai dengan hanya lima atau sepuluh menit. Dengan membuat target yang bisa dicapai, kamu akan lebih mungkin untuk mencapai komitmen itu. Bagaimana jika kamu mengatur alarmmu selama sepuluh menit sebelumnya dan berbagi waktu istimewa dengan Yesus di saat kamu minum kopi pagi? Mungkin kamu seperti burung hantu, dan sebelum kamu tidur di malam hari, kamu akan berhenti di lokasi khususmu untuk memuji, mengakui, berterima kasih, dan bertanya kepada Tuhan!

Doa adalah salah satu cara paling ampuh untuk tetap dekat dengan Yesus, namun itu sering diabaikan ketima masuk musim liburan, kita mengabaikannya untuk mengingat kelahiran-Nya. Ketika kamu memikirkan tentang satu atau dua perubahan kecil yang dapat kamu lakukan dalam kehidupan doamu di musim liburan ini, pertimbangkan ayat-ayat dalam Alkitab  mengenai doa ini: Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.(Yakobus 5:16). Tetaplah berdoa.(1 Tesalonika 5:17).

Tuhan, saya suka berbincang dan mendengarkan Engkau dalam doa, tetapi kadang-kadang aku berjuang untuk didisiplinkan diri untuk melakukannya. Bantu aku menyediakan waktu dengan-Mu sebagai prioritas. Ajari aku untuk berdoa. Saat aku merayakan hari kelahiran-Mu bulan ini, aku ingin lebih mengenal-Mu. Tunjukkan di mana aku bisa bertemu dengan-Mu di sebuah tempat yang pribadi. Beri aku ketajaman untuk melihat waktu mana yang terbaik untuk berada di hadirat-Mu. Bantu aku untuk berdedikasi dalam memenuhi komitmenku ini. Tuhan, aku ingin mengenal Engkau dan menjadi prajurit doa bagi orang lain juga! Dalam nama Yesus aku berdoa, amin.

Kutipan diambil dari Total Christmas Makeover: 31 Devotions to Celebrate with Purpose. Hak cipta © 2017 oleh Melissa Spoelstra. Diterbitkan oleh Abingdon Press.

Ikuti Kami