Yeremia 29:11
"Sebab Aku ini mengetahui
rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman
TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 13; Wahyu 19; Ayub 1-2
Saya menyukai segala hal yang
berkaitan dengan Israel dan Kota Yerusalem. Namun, nama ini sangat berkesan buat secara
secara pribadi: Jehovah-Shammah. Pertama-tama, kita perlu tahu arti dan bagaimana nama ini bisa kita hidupkan dalam keseharian.
Jehovah-Shammah adalah sebuah
nama atau sebutan untuk Allah sebagai simbol Yerusalem. Kita bisa menemukan nama ini dalam Yehezkiel 48:35.
"Jadi keliling kota itu
adalah delapan belas ribu hasta. Sejak hari itu nama kota itu ialah: TUHAN HADIR DI SITU."
Puncaknya, penyembahan berhala
telah menjadi bagian dari umat pilihan Allah. Ia menarik kehadiran-Nya tidak
hanya dari bait suci, tetapi juga dari seluruh kota Yerusalem. Begitulah
kemarahan Tuhan atas pemberontakan yang dilakukan terus-menerus oleh orang
Israel, sehingga Ia mengatakannya, "Sudah cukup. Saya keluar dari sini."
Ketika Allah meninggalkan bait
suci, itu sama saja berarti sebuah isyarat pada bangsa Israel dan mereka yang
tinggal di sekitarnya bahwa Allah telah melepaskan tangan perlindungan-Nya dari
mereka. Hal ini membuat mereka akhirnya tersebar ke empat penjuru bumi dan ditawan oleh bangsa-bangsa.
Meski demikian, Tuhan tidak
begitu saja lepas tangan dari bangsa Israel. Kasih dan pengampunan Tuhan selalu
bersama mereka, yang membuat bangsa Israel terus-menerus kembali kepada Tuhan.
Melalui nabi Yehezkiel, Allah menjanjikan pemulihan bangsa dan akan kembali hadir di tengah-tengah mereka.
Pada hari itu, kota itu akan disebut Jehovah-Shammah.
Nubuatan ini menjadi nyata ketika orang-orang buangan kembali ke Yerusalem dan
membangun kembali tembok-tembok. Kehadiran Allah kembali ke bait suci dalam
bentuk bayi yang dibawa ke bait suci untuk dipersembahkan kepada Allah oleh orang tuanya, yaitu Yusuf dan Maria.
Nama yang sama, Jehovah-Shammah
juga sangat dekat dengan kita. Seringkali kita terfokus pada sebuah kejadian,
waktu yang akan datang, potensi bencana, atau tanggal-tanggal tertentu yang membuat kita cemaskan. Kita
bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi di masa yang akan datang dan bagaimana kita bisa bertahan hidup.
Bisa jadi hari-hari itu adalah
janji dokter atau tanggal pengadilan. Bisa juga menjadi hari dimana anak kita
meninggalkan rumah, atau juga pasangan yang meninggal dunia. Waktu-waktu yang akan datang itu juga bisa diisi oleh sebuah pekerjaan baru, atau kehilangan pekerjaan.
Kita sering mencemaskan dan khawatir akan hari-hari yang akan datang.
Ingatlah ini. Jehovah-Shammah.
Tuhan hadir di situ. Tuhan akan selalu hadir untuk hari esok kita. Dengan
jelas, Tuhan sudah tahu tentang masa depan kita dan sepenuhnya Ia yang punya kendali atas hal tersebut, seperti yang tertulis dalam Yeremia 29:11.
Tuhan hadir di situ. Kita tidak bisa berada di
masa depan, tetapi Tuhan bisa. Kita tidak bisa memegang kendali tentang apa
yang akan terjadi dalam kehidupan kita, tetapi Tuhan bisa. Jehovah-Shammah akan
menuntun kita pada apa pun yang akan terjadi pada hari esok, sebab Tuhan sangat mengasihi kita.
Tuhan akan selalu ada pada hari-hari esok kita. Dia hanya menginginkan kita agar kita bisa mempercayai-Nya secara penuh.
Hak Cipta © Leah Adams. Digunakan
atas izin.