Hidup Bukan Sekedar Bernafas, Tetapi Hendaklah Kita Menjadi Terang Bagi Kemuliaan-Nya!
Kalangan Sendiri

Hidup Bukan Sekedar Bernafas, Tetapi Hendaklah Kita Menjadi Terang Bagi Kemuliaan-Nya!

Naomii Simbolon Official Writer
      3199

Yohanes 1:5

Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.


<!--[if !supportLineBreakNewLine]-->
lt;!--[endif]-->

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 22; 1 Korintus 13; Ayub 22-24

Saya sebenarnya bukan artis, tetapi saya suka pergi ke museum dan melihat - lihat lukisan.

Ketika saya berjalan melalui galeri di museum, kadang-kadang saya melihat sekelompok anak sekolah yang sedang mencoba menyalin karya hebat di sana.

Saya mencoba menilik ke pundak mereka dan mencoba melihat sekilas sketsa yang mereka gambar.

Biasanya bentuk dan ukuran yang digambar oleh anak-anak itu mirip dengan yang ada di kanvas berbingkai, tetapi entah gimana yang itu kok sama sekali nggak sama.

Bahkan gambar mereka berbeda dengan pengalaman saya dengan gambar saya.

Jadi, ketika saya duduk di Sekolah Dasar, setiap jumat saya memiliki kelas seni bersama Miss Floyd.

Saya akan menggambar. Lalu pas akhir minggu, saya pun mempersentasikan kepada ibu saya.

Setiap saya mempresentasikan karya terbaru saya, maka ibu sangat senang dan menempelkannya di pintu kulkas kami , dan dengan penuh kasih dia akan bertanya "Apa itu?"

Jadi sudah jelas kan, meskipun karya saya begitu indah, tetapi saya nggak begitu bagus menggambar.

Guru saya pun selalu berkomentar "menarik" ketika melihat apa yang saya gambar, padahal menurut saya pribadi, lukisan saya nggak begitu hidup dan datar.

Baru-baru ini saya terhubung kembali dengan seorang teman yang merupakan senimar amatir. Sementara saya duduk di studionya sambil meminum teh, saya pun melihat bagaimana dia membuat sebuah lukisan dari geranium merah di pot tembaga.

Lukisannya benar-benar hidup, saya bahkan melihat bahwa dia memandang sesuatu dengan cara pandang yang berbeda dan melukisnya.

Sementara saya cuma melihat garis dan bentuk, namun dia melukis dengan melihat bayangan dan cahaya. Saya memperhatikan bahwa dia sangat berhati-hati dalam menorehkan kegelapan ke dalam gambarnya, bentuk datarnya dan itu keren banget.

Terkadang, sebagai orang Kristen, kita takut terhadap apa yang akan terjadi jika bayangan sementara mengelilingi kita. Kita takut akan kesulitan, tetapi karena kita hidup di dunia yang penuh dosa, maka pada titik tertentu kita akan menemukan diri kita di dalam kegelapan. Semua itu terjadi karena kita yang memilih masuk ke dalam dosa,  karena serangan si Iblis, tidak disiplin dalam gerakan Roh Kudus atau karena ujian Illahi.

Namun, seperti halnya dalam karya seni, bayangan akan menambah substansi kehidupan kita, supaya keintiman kita semakin dalam dengan Tuhan.

Ketika kita berjalan melalui keadaan yang tampaknya sulit dan mustahil, seperti mengalami penyakit yang mematikan, keuangan yang berantakan, gagal, maka disanalah kita akan mengetahui keaslian dan kedalaman hubungan kita dengan Tuhan.

Meskipun kita nggak didefinisikan oleh bayang-bayang itu, tetapi Alkitab memberikan kita janji-janji yang perlu kita camkan :

"Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya." (Yohanes 1:5)

Cahaya Tuhan selalu ada, tetapi kadang kita nggak bisa melihatnya karena keadaan hidup kita.

Tanpa tantangan, perjalanan Kristen kita bisa menjadi sangat datar dan mati,  sama seperti lukisan seni yang belum dewasa.

Seni memang meniru kehidupan, dan sebelum dunia ini ada, Tuhan sudah menciptakan setiap kanvas individu kita dengan jumlah bayangan dan cahaya yang sangat sempurna.

Segala sesuatu yang Dia ciptakan dalam hidup kita adalah baik.

 

"Aku akan memberikan kepadamu harta benda yang terpendam dan harta kekayaan yang tersembunyi, supaya engkau tahu, bahwa Akulah TUHAN, Allah Israel, yang memanggil engkau dengan namamu." (Yesaya 45:3)

Tuhan menciptakan mahakarya di setiap hidup anak-anakNya, dan Dia ingin dunia melihat terang-Nya serta kedalaman hubungan-Nya dengan anak-anakNya, kedalaman yang diciptakan dalam bayang-bayang kehidupan.

 

Hak Cipta © Mei 2018 Glenda Durano, digunakan dengan izin.

 

Ikuti Kami