1 Korintus 15:33
Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 75; Ibrani 9; Habakuk 1-3
Sebagai anak remaja yang
lebih tua dalam keluarga, saya masih ingat persis gimana nenek dari ibu saya yang
saat itu sakit memanggil saya ke samping tempat tidurnya. Kata-katanya selalu
bergema dalam pikiran saya selama beberapa dekade. Katanya, "Ibumu
memberitahuku bahwa kamu bertemu dengan orang yang salah. Kamu sedang bergaul
dengan orang-orang yang merokok, minum dan memiliki moral yang meragukan. Kamu mengizinkan apa yang mereka katakan mempengaruhi keputusan kamu."
"Tapi, nenek," aku menyela.
"Jangan menyela nenek,
saya nggak ingin mendengar kamu mencoba untuk membenarkan pilihanmu. Dan kamu
jangan berani mengatakan bahwa kamu bisa menjadi pengaruh yang baik dan menjadi
saksi Kristen bagi mereka. Itu hanyalah kebodohan. Cara kerjanya tidak seperti
itu. Ajaran Alkitab tegas dalam hal ini. Kebenaran itu mengatakan" Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." ( 1 Korintus 15:33)
"Tapi, Nenek," mencoba untuk meyela lagi.
"Aku sudah memberitahumu untuk tidak menyela..," katanya.
Dia kemudian lanjut bercerita mengenai kisah Rehabeam.
Rehabeam menjadi Raja Israel
setelah ayahnya Salomo meninggal. Ketika itu, segera orang-orang Israel datang
kepadanya dan memohon agar dia meringankan kerja keras dan kungkungan besar
yang Raja Salomo telah berikan kepada mereka. Mereka mengatakan jika Rehabeam menghormati permintaan mereka, maka mereka akan melayaninya.
"Ayahmu telah memberatkan tanggungan
kami, maka sekarang ringankanlah pekerjaan yang sukar yang dibebankan ayahmu
dan tanggungan yang berat yang dipikulkannya kepada kami, supaya kami menjadi hambamu." (1 Raja-raja 12:4)
Rehabeam lalu meminta nasihat
dari dua kelompok dimana kelompok pertama adalah para sesepuh atau penatua yang
melayani ayahnya sekian lama dan kelompok kedua adalah para pemuda yang tumbuh bersamanya dan sekarang membantunya.
Kelompok penatua mulai
menasihatinya untuk melayani orang-orang, mengabulkan permohonan mereka dan mengucapkan kata-kata yang baik kepada mereka.
Dengan melakukan itu maka mereka akan melayani Rehabeam selamanya.
"Mereka berkata: "Jika hari ini engkau mau menjadi
hamba rakyat, mau mengabdi kepada mereka dan menjawab mereka dengan kata-kata
yang baik, maka mereka menjadi hamba-hambamu sepanjang waktu." (1 Raja-raja 12:7).
Sedangkan kelompok kedua
memberi tahu dia untuk meningkatkan kerja paksa, meningkatkan pajak dan menegaskan kendali atas mereka.
Apa yang terjadi? Rehabeam
nggak menerima rekomendasi dari kelompok penatua justru dia mengambil nasihat
dari kelompok kedua, yaitu nasihat anak-anak muda yang bertumbuh bersama-sama
dengannya. Jadi dia mulai berbicara kasar kepada orang-orang dan meningkatkan pekerjaan serta beban mereka.
Rehabeam mendengar nasihat
para penasihat yang salah yang memberi dampak yang mengerikan baginya dan
bangsa yang dipimpinnya. Meskipun pilihan kita yang salah, nggak memiliki
konsekuensi mengerikan seperti keputusannya Rehabeam, kita belajar dari kebodohannya untuk sangat berhati-hati dalam memilih nasihat mana mau didengar.
Tujuan dari mencari nasihat
yang bijaksana adalah untuk menemukan seseorang yang akan memberi tahu kita kebenaran berdasarkan apa yang Tuhan katakan dalam firmanNya.
Penulis Amsal memberikan kita nasihat langsung di bidang ini, dimana dia menulis :
"Sisihkanlah orang fasik dari hadapan raja, maka kokohlah takhtanya oleh kebenaran." (Amsal 25:5)
Kita harus berhati-hati dalam
pergaulan kita dan dengan siapa kita menghabiskan waktu kita. Kita perlu
berhati-hati dalam mencari atau mendengar nasihat orang. Kita nggak akan
mungkin menerima nasihat illahi dari orang-orang yang non Kristen atau orang yang tidak percaya akan Yesus.
Buatlah pilihan yang bijak
termasuk melihat apa yang Tuhan dan firmanNya katakan, bukan apa yang
teman-teman kamu pikirkan. Berdoalah dan minta bimbingan Tuhan. Orang non-Kristen
mengabaikan firman Tuhan dan doa nggak relevan bagi mereka dalam mengambil keputusan.
Mungkin mereka menyarankan tindakan
yang bukan berdasarkan Alkitab atau bahkan mungkin melanggar Firman Allah.
Mereka juga mungkin bersikap kritis terhadap para pemimpin Kristen, orang-orang
bijak, bahkan mungkin menjalani gaya hidup yang nggak beriman. So, jangan dengarkan mereka!
Bergaul dengan orang yang
salah dan mencari serta mengikuti orang yang durhaka nggak akan pernah mengarah
ke mana pun yang baik. Kamu masih memiliki pilihan yang banyak dengan siapa
kita bergaul. Kenapa nggak memilih bergaul dengan orang-orang yang bijak, yang takut Tuhan dan berhikmat?
Hak Cipta © 2018 Jimmie Aaron
Kepler, digunakan dengan izin.