Kejadian 3:6
"Perempuan itu
melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya,
lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya
juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya."
Bacaan Alkitab dalam setahun: Amsal 26; Filipi 3; 2 Tawarikh 10-11
Motivasi riset adalah sebuah penelitian
mengenai pengaruh atau penyebab orang-orang dalam memilih maupun menolak sebuah
aksi tertentu. Dalam dunia bisnis, prosedur ini membantu perusahaan dalam
menjual produk-produknya. Dalam Kejadian 3, kita bisa menemukan bahwa setan
mengetahui tiga aturan dasar dalam menjual produknya pada manusia, yaitu hawa nafsu daging, hawa nafsu mata, dan harga diri manusia.
Kejadian 3:6 menjelaskan bagaimana transaksi
pembelian antara setan dan manusia terjadi. Kisah selanjutnya menjadi sejarah yang tertulis dalam Alkitab.
Lalu, bagaimana dengan Tuhan?
Karena Tuhan menciptakan kita, merupakan
hal yang logis jika kita berpikir bahwa hanya Dia yang bisa memotivasi kita
pada hal-hal yang baik, bukan setan. Firman Tuhan mengatakan bahwa Tuhan tidak menginginkan kita, manusia binasa, karenanya ia menyelamatkan kita melalui Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus.
Kita berpikir kalau Tuhan pasti
sangat menyukai tantangan. Kalau tidak, kenapa lagi kita harus terlahir dengan
dua hal yang berlawanan, antara kehendak kebebasan dan sifat dasar dosa? Lantas, bagaimana cara Tuhan memotivasi kita?
Pertama-tama, Tuhan telah melakukan bagian tersulit. Ia
mengaruniakan AnakNya, Yesus, untuk mati di kayu salib untuk menebus dosa kita.
Banyaknya dosa yang kita miliki sangatlah cukup untuk membuat kita binasa, tapi hal ini tidak akan terjadi karena kehadiran Yesus ke tengah-tengah dunia ini.
Kalau hal di atas tidak cukup
memotivasi kita, maka ada hal lainnya. Ketika Yesus terangkat ke surga dan
duduk di sebelah kanan Tuhan, Ia mengutus penghibur bagi kita, yaitu Roh Kudus yang menjadikan kita sebagai milik Kristus.
Roma 8:9, "Tetapi kamu tidak
hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam
kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus."
Motivasi kita untuk menjalani
kehidupan yang layak untuk menggenapi panggilanNya adalah karena Ia mengasihi
kita. Ketika kita tidak meluangkan waktu bagi Tuhan, Ia masih setia menunggu
bagi kita. Ketika kita hadir dan menghadap kepada Tuhan atas setiap kesusahan
yang menimpa, maka Ia akan menerima setiap kita dengan tangan yang terbuka.
Saat kita terus menerus hidup dalam kesalahan, Dia setia mengampuni dan membawa kita ke dalam hidup kebenaran.
1 Yohanes 1:9, "Jika kita
mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni
segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."
Tuhan mengasihi kita,
sehingga Ia memberikan keselamatan bagi kita, membersihkan kita, dan memenuhi
kita dengan RohNya. Bukankah seharusnya kita tidak lagi membutuhkan motivasi
yang lebih dari itu?