Sedihnya Jika Dirimu Diperlakukan Seperti Piring Kertas
Kalangan Sendiri

Sedihnya Jika Dirimu Diperlakukan Seperti Piring Kertas

Puji Astuti Official Writer
      3620

1 Yohanes 4:7

"Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah."

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 11; Yohanes 21; Kidung Agung 7-8

Pada acara istimewa, aku selalu menggunakan piring keramik dari Cina untuk makan malam bersama teman dan keluarga. Piring itu memiliki motif Lenox dengan background berwarna krem dengan garis  berwarna hitam  dan emas di sekelilingnya  yang membuatnya tampak cantik. Karena pinggiran yang berwarna emas itu, membuat aku harus mencucinya dan mengeringkannya dengan tangan sehingga tidak merusak pinggiran warna emas itu.  Piring keramik itu sangat spesial bagi saya; untuk itu, saya merawatnya dengan hati-hati.

Makan malam biasa dengan teman dan keluarga, saya tidak menggunakan  piring-piring itu.  Bahkan, saya sering menggunakan piring kertas untuk menyediakan hamburger atau hot dog. Sekalipun piring kertas itu tipis dan butuh dipegang kuat saat ditaruh makanan, tapi mereka lebih murah, langsung dibuang dan itu tidak penting apakah kamu memakai satu, dua  atau tiga  lembar sekali makan. Ketika  kita selesai makan, piring kertas tidak perlu dicuci, bahkan dibersihkan sedikitpun, karena langsung dibuang saja ke tempat sampah tanpa perlu berpikir panjang.

Hal ini membuat kita perlu  bertanya tentang bagaimana kita memperlakukan orang-orang di dalam kehidupan kita. Apakah mereka seperti piring keramik cina yang mahal  dan berharga yang diperlakukan istimewa itu atau seperti piring kertas  yang murah dan langsung dibuang?

Hal ini membuat saya mengingat ketika saya melakukan kesalahan karena memperlakukan orang lain seperti  piring  kertas.  Di tahun 1990-an,  Saya bekerja di Emory University School of Medicine  di Atlanta.  Pekerjaan saya sebagai koordinator riset mengharuskan saya tidak hanya melakukan riset terhadap pasien di klinik, tetapi juga berinteraksi dengan staf laboratorium di bagian ilmu alam dasar di universitas.  Suatu hari, saat saya sedang berbicara dengan seorang bergelar Ph.D di lab, dia melihat saya dan berkata, “Saya tidak yakin apa yang membuatmu merasa lebih baik dari kami yang ada di laboratorium ini. Kamu tidak lebih baik dari kami!  Jangan memperlakukan kami seperti orang yang kastanya lebih rendah daripada kamu.”

Awalnya saya marah. Beraninya dia menuduh saya berlaku sombong, Kemudian kemarahan itu berubah menjadi rasa tertekan dan terluka. Saya tidak tahu kalau saya berlaku seperti itu.  Para staf di laboratorium merasa saya  memperlakukan mereka seperti piring kertas.  Hal itu  menjadi pencerahan yang luar biasa bagi saya.Tidak perduli apa yang saya rasakan, persepsi orang-orang di sekitar saya itulah yang paling penting dalam kasus ini. Tindakan saya berkata kepada staf di laboratorium kalau saya pikir saya lebih baik dari mereka dan mereka tidak terlalu penting.  Saya minta maaf pada mereka dan berjanji akan lebih hati-hati dalam tindakan saya.

Siapa saja orang-orang di lingkungan pengaruhmu, apakah kamu memperlakukan mereka  seperti piring kertas?  Siapakah yang kamu lewati setiap hari yang merasa dalam hatinya bahwa mereka diperlakukan seperti piring kertas?  Apakah itu remaja yang merasa dirinya selalu salah?  Atau anak-anak muda usia 20an yang merasa dihakimi oleh orang-orang Kristen? Mungkin itu orang-orang  yang bercerai  yang merasa dunia hancur?  Apakah orang-orang yang telah menjalani hukuman di penjara karena kejahatan mereka namun sekarang sudah bebas dan ingin memulai kehidupan yang baru?  Atau bahkan mungkin itu pasanganmu yang merasa dirinya diperlakukan seperti  piring kertas di rumahnya sendiri?

Dalam (Yohanes 13:34-35) Yesus menyatakan dengan jelas bahwa  dunia akan mengetahui  bahwa kita adalah murid-murid-Nya dengan menunjukkan kasih dalam hidup kita:

“Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

Tidak perduli dimana Yesus berada,  dia tidak pernah memperlakukan orang seperti piring kertas.  Aku harap kamu bersama dengan saya meminta Tuhan menunjukkan siapa Dalam hidup kamu yang telah kamu buat mereka merasa seperti piring kertas.  dan ketika Tuhan mengungkapkannya padamu, mari tunjukkan  cinta dan belas kasihan yang ada di dalam Yesus Kristus kepada mereka.

Copyright © Leah Adams,Digunakan dengan izin. 

Ikuti Kami