Daniel 2:22
Dialah yang
menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya
Bacaan Alkitab Setahun Amsal 16; Galatia 5; 2 Tawarikh 4-5
Aku membuka pintu
gudangku dengan niat mengeluarkan barang-barang
yang sudah tidak pernah aku pakai. Aku melihat ke sebuah kardus yang
berisi tas-tas yang tak tahu lagi apa isisnya. Barang-barang ini adalah harta
karunku, barang yang mungkin tidak pernah kulihat lagi selama bertahun-tahun namun masih belum rela melepaskannya.
Sambil menarik nafas panjang, aku menyatakan, “Hal ini tidak bisa dilakukan hari ini!”
Aku menutup pintu dan
menyatakan secara resmi bersih-bersihnya selesai. Keluar dari ruangan itu dan juga pikiranku.
Kita cenderung
menumpuk barang, berpikir kita perlu menyimpannya dengan berpikir “kalau saja”. Akhirnya kita diikat oleh beban itu, oleh
barang-barang lama. Kita menyimpannya dalam gudang dan menutup pintunya rapat-rapat.
Tahukah kamu kalau
pikiran kita seringkali juga seperti gudang itu, terlalu penuh dengan hal-hal
lama yang tidak pernah kita pakai lagi dan berantakan. Kita memegang erat-erat kenangan kemenangan-kemenangan kita di masa lalu.
Ada banyak hal yang
terbengkalai, sampah yang tidak bisa terlupakan yang seharusnya kita buang.
Kita seringkali penuh dengan rasa sakit, terluka, tidak mau mengampuni, dan
kepahitan. Atau lemari pikiran kita penuh dengan kecanduan ingin diterima, takut dihukum, takut gagal, merasa tidak layak, trauma, duka dan kehilangan.
Rasa sakit adalah
tempat yang otentik dimana kita selalu bisa bertemu dengan Tuhan. Dia tahu
dimana kamu berada, siapa atau apa yang telah menyakiti kamu, dan mengapa. Dia
tidak pernah terkejut dengan apa yang kamu simpan dalam lemari pikiran dan hatimu. Kita tidak bisa menyembunyikan apapun dari Tuhan.
Ini waktunya kita
membersihkan rumah kehidupan kita dan melepaskan semuanya. Ini waktunya
menjadikan Tuhan prioritas kita daripada rasa sakit kita. Tuhan ingin kita
bertemu dengan-Nya disana, di pintu gudang pikiran dan hati kita. Tuhan ingin menerangi kegelapanmu dan memulihkan setiap sudut kehidupanmu.
Sebab Allah
yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga
yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus. ~ 2 Korintus 4:6
Harga
apa yang berani kamu bayar untuk mengalami kedamaian? Apa yang berani kamu lakukan karena proses melepaskan adalah sebuah proses yang menyakitkan?
Rasa
sakit akan mengungkapkan inti dari siapa diri kita sebenarnya. Hal itu
mendorong kita keluar dari hal-hal palsu yang biasanya kita lakukan untuk
menghindari konflik. Ketika kita berhadapan muka dengan muka dengan rasa sakit, dimanakah akhirnya kita menempatkannya?
Berhentilah
berpura-pura kalau semua baik-baik saja! Ini saatnya membuang semua rasa takut
dan kekecewaan. Tuhan yang memegang kendali! Dia mau kita bersih berkilat,
tanpa cacat, sebagai wadah yang kosong, siap untuk diisi dengan kuasanya yang dasyat dan tujuan hidup kita.
Jika seorang
menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk
maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia. ~ 2 Timotius 2:21
Carilah Tuhan terlebih dulu, “Tuhan dimana Engkau dalam kejadian ini?”
Dia
tidak pernah meninggalkan kita. Bahkan dalam rasa sakit kita, Tuhan selalu
baik. Dia selalu membuat kesaksian melalui hidup kita yang membuat kita yakin
akan siapa Diri-Nya. Berada dalam peperangan bersama Tuhan (mengajak Dia dalam
kekacauan hidup kita) akan membuka jalan kepada kasih setia-Nya dan janji
pemulihan. Hal ini menjadi sangat jelas bagi kita bahwa kemenangan kita pasti memuliakan Tuhan.
Pergilah
ke gudang pikiran dan hatimu, temui Tuhan disana! Ini saatnya bersih-bersih!
Tuhan sedang menunggumu!