Ulangan 31: 6
Kuatkan dan
teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan janganlah gemetar karena mereka, sebab Tuhan
Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau
dan tidak akan meninggalkan engkau.
Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 2; Yohanes 12; 1 Tawarikh 16-17
Waktu itu di suatu Jumat alam dan aku merasa sangat putus asa.
Gerejaku
memintaku untuk merintis sebuah pelayanan bagi kelompok etnis khusus. Setelah
aku doakan, aku tahu kalau itu adalah kehendak Tuhan dalam hidupku dan dengan senang hati menerimanya.
Beberapa
hari setelah itu, aku merasa sangat kesepian. Saat aku merintis sesuatu, tak
ada sama sekali kerangka kerja untuk aku ikuti. Satu-satunya tugas yang harus
aku lakukan adalah ‘menjangkau mereka untuk Kristus’. Aku sama sekali tak punya
rekan kerja untuk mengerjakan hal ini. Aku sendirian. Dimana aku memulai? Apa yang harus aku lakukan?
Aku
menghubungi salah satu temanku, tapi dia tak ada di rumah. Aku menghubungi yang
lain, tak ada jawaban. Aku menelepon orang ketiga, hasilnya tetap sama. Apakah
tak ada orang yang punya waktu untukku? Aku benar-benar butuh berbicara dengan seseorang. Aku merasa sedih.
Saat di
tengah masa frustrasiku, aku mulai membuka Alkitab dan mataku tertuju pada ayat
yang sudah aku baca berulang kali. Tapi aku tak pernah mendapat pewahyuan seperti yang aku dapatkan saat itu.
“Dan ketika mereka mengangkat kepala, mereka tidak melihat seorangpun kecuali Yesus seorang diri.” Matius 17: 8
Aku mulai
menangis di hadapan Tuhan. Teman-temanku memang tak bisa hadir untukku, tapi
Yesus selalu ada. Dia selalu ada di sana. Aku berbicara dengan-Nya beberapa
waktu lamanya. Aku memberi tahu Dia tentang ketidaknyamananku dan aku bahkan
tak tahu apa yang harus aku lakukan berikutnya. Kasihya memenuhi ruangan dan kedamaian memenuhi hatiku.
Setelah
beberapa jam kemudian, aku merasa dipenuhi dengan sukacita, damai sejahtera, tujuan dan pengetahuan tentang apa yang harus kulakukan ke depan.
Keesokan
harinya saat aku bangun Aku tak sabar untuk segera pergi. Dengan gitar di
tangan, aku menuju alun-alun tempat dimana sekelompok orang sering berkumpul.
Waktu itu sedang musim dingin, udaranya sangat dingin dan bersalju. Tapi aku hanya punya satu tujuan dalam benakku; bernyanyi bagi kerajaanNya.
Lalu aku
mulai mengeluarkan gitarku dan duduk di bangku alun-alun dan mulai bernyanyi
dalam bahasa mereka. Tak butuh waktu lama sebelum aku bisa melihat mereka berdiri di saa dan mendengarkan.
Beberapa
minggu kemudian, sebuah keluarga menerima Tuhan sebagai Juruslamat mereka.
Lalu ada banyak orang yang melakukan hal yang sama sampai beberapa tahun kemudian.
Tuhan itu
luar biasa! Kadang kita terjebak untuk urusan sehari-hari sampai-sampai kita
lupa kalau Dia selalu ada. Bhahkan waktu orang lain tak ada untuk kita. Dan hebatnya, Tuhan adalah sumber jawaban terbaik!
Mungkin
saat ini, kamu sedang dalam keputusasaan, kesendirian dan kesepian. Tak satupun
orang sepertinya mau menawarkan waktunya untukmu. Percayalah, kamu tak
sendirian. Yesus selalu ada untukmu! Dia punya jawaban atas semua masalahmu.
Dia juga menawarkan damai sejahtera, sukacita dan ketenangan saat kamu sedang merasa kalut.
Untuk bisa merasakannya, datanglah kehadapan Tuhan dan berbicaralah padaNya!
Hak cipta
Ruth Kastberg, diterjemahkan dari Cbn.com.