Yohanes 8:11
“Aku
pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
Bacaan Alkitab Setahun : Amsal 1; Yohanes 11; 1 Tawarikh 13-15
Aku sering mendengar-Nya di
dalam jiwaku, bahkan sepanjang minggu ini, kataNya, "Adakah yang menghukummu?"
"Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau." (Yohanes 8:11)
Kata-kata ini berasal dari
bibir Yesus ketika Dia tersenyum kepada si wanita yang terperangkap dalam dosa
yang hendak di rajam oleh massa hingga mati. (Jika kamu sedang bergumul dengan suatu
dosa yang telah kamu lakukan, bacalah tentang kisah ini di Yohanes 8. Kisah ini merupakan salah satu kisah Alkitab yang akan memukaumu!)
Sama halnya dengan wanita di
dalam Alkitab tersebut, kita juga mungkin telah berjuang untuk lepas dari suatu
dosa, dan semua dosa di mata Tuhan adalah sama. Itu sebabnya, dengan peringatan
dari Roh Kudus kita mulai tidak damai sejahtera ditambah lagi dengan tuduhan oleh iblis, sehingga kita pun menyerah dan berlutut di hadapan Tuhan.
Soal peringatan dari Tuhan, kita mungkin bisa tangani. Namun menghadapi tuduhan dari si Iblis, kita sulit melepas dan menyerah.
Iblis telah lama bekerja menyerang kita, dia sangat ahli dalam hal menipu.
Meskipun Iblis pada akhirnya
kalah dan gagal total, dia bahkan tidak berhenti dan mencoba menjegal Yesus.
Setan atau Iblis itu pintar. Dia sangat meyakinkan, bahkan dia memutarbalikkan Firman Allah dalam hidup kita.
Kita mulai sakit hati, galau
, tidak bisa tidur setelah melakukan dosa, kita terbangun dengan rasa bersalah yang tak tergoyahkan, jantung kita pun mulai berdegup kencang.
Setan nggak hanya berperang melawan kita saat kita terjaga, namun dia juga ada ketika kita tidur.
Dosa sangat sulit untuk
dilepaskan dan dibicarakan, bukan? Itu bukan karena kita semua kudus, tetapi karena kita semua berdosa dan melakukan dosa.
Tidak ada seseorangpun yang
begitu mudah untuk menelepon teman ketika terbangun jam 2 pagi dan mengakui dosa "Kawan, saya sudah melakukan dosa XYZ." Iya bukan?
Sangat sulit mengaku dosa
pada orang lain, bukan? Karena apa yang kita ceritakan malah tersebar dan
terdengar kembali oleh kita. Di lain waktu, kepercayaan kita itu telah dikhianati.
Itu sebabnya saat aku terbangun
jam 2 pagi seperti orang-orang saat muncul pertanyaan soal dosa yang aku
lakukan dan memutuskan untuk pergi ke teman lama saya yaitu Google, karena Google nggak bisa bicara kecuali kita mengaktifkan suaranya!
Aku belum pernah mengakui
dosaku sebelumnya kepada orang, karena aku sangat gugup soal itu. Aku justru
mengurung diri di kamar mandi, bersembunyi untuk menutupi rahasia hatiku. Aku
sangat merasa aneh setiap kali lingkaran dosa itu berputar. Orang yang berada
di ujung lingkaran tersebut selalu berkata padaku betapa hancurnya aku karena
dosa, dan aku seharusnya merasa malu dan harus berdoa supaya aku bisa merasakan betapa besarnya rasa bersalahku karena dosaku tersebut.
Jujur, aku merasa sangat
buruk sebelumnya. Aku selalu mencoba mengingatkan iblis akan kata-kata Yesus,
tapi justru aku menggigit lidahku. Mungkin karena iblis mengintimidasiku soal dosa yang aku lakukan dalam minggu itu.
Seandainya aku dan kamu tidak mengenal Yesus, maka ini adalah satu-satunya potret kita tentang Dia.
Kita mungkin menyadari bahwa
kita jauh lebih baik sekarang tetapi untuk memastikan bahwa kita bukanlah
monster jahat yang besar yang memiliki nafas api, maka kita harus mencoba untuk berdoa terus-terusan.
Kadang aku sangat ragu akan
diriku soal ini. Bahkan aku berkata kepada orang lain bahwa aku tidak akan pernah bertemu sisi surga seperti ini.
"Aku memiliki sesuatu
yang ingin ku bawa ke dalam terang. Tapi
aku benar-benar kacau.." Aku ceritakan kondisi spiritualku ke telinga orang asing.
" Ijinkan aku
menyakinkan kamu bahwa aku juga pernah seperti kamu," kata Joan.
"Hidup ini terdiri dari banyak musim dan kita diperlengkapi untuk musim
tersebut. Kamu mungkin sedang berada di tengah-tengah keadaan ini, namun sama
sepertiku, kita akan keluar dari sisi ini. Semua akan berlalu. Setiap kali kita
diperhadapkan atau datang ke musim seperti hari ini, ingatlah... Tuhan akan selalu membawa kita keluar melaluinya."
Mungkin kita bertanya dalam
hati " Jadi mengapa sih Tuhan mengirim kita ke tempat yang salah terlebih dulu?"
Jawabannya adalah karena Dia
ingin menunjukkan pada kita sebuah perbedaan antara penghukuman dan anugerah. Tuduhan
mengatakan, "Salibkan dirimu sendiri atas dosamu." Sedangkan anugerah
menyatakan damai, Yesus berkata "Saya telah disalibkan untuk menggantikan dosamu. Tidak ada intimidasi lagi, berjalanlah terus."
Setan itu sangat suka bikin
kita terus menebak-nebak mengenai apakah kita sudah di ampuni? Bisakah kita
percaya kepada Tuhan dengan segala dosa kita? Bisakah kita percaya kepadaNya ketika Dia berkata," Akupun tidak menghukummu?”
Yap Kita bisa.
Kenapa? Karena kita semua
sudah terlepas dan lolos dari hukum rajam. Yesus sudah bangkit dan menang atas dosa kita.
Inilah berita baik yang harus kita ketahui soal dosa kita!
Datanglah kepadaNya, kita tidak akan dikecam lagi. Kamu bisa terus berjalan maju.
"Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka." (Yohannes 8:36)
Hak Cipta © 2018 Brooke
Keith, digunakan dengan izin.