Roma 6: 9
“Karena
kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.”
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 137; 2 Korintus 10; 2 Samuel 1-2
Satu minggu yang lalu, kita sudah merayakan hari libur yang
indah yaitu Hari Kenaikan Yesus Kristus. Apakah kamu merayakannya juga? Lalu mengapa kita harus merayakan kenaikan Yesus?
Ketika kita berpikir tentang sosok Yesus, sering sekali kita langsung membayangkan salah satu dari sekian lukisan atau mereka yang memerankan sosok Dia dalam sebuah film.
Tapi kita harus tahu, bahwa gambar itu bukanlah sosok sebenarnya dari Dia yang bertahta di Surga sekarang.
Yesus yang bangkit, yang menemui Maria di makam, yang berjalan menuju Emaus dengan dua
pengikut-Nya, yang membiarkan Thomas menyentuh tangan-Nya, dan yang memasak
sarapan untuk murid-muridNya di pantai, kini telah dimuliakan dengan segala kekudusanNya dan bertahta dalam segala kemegahan keagungan-Nya.
Padangan sekilas yang terlihat sekarang bukanlah keadaan Yesus jika kita melihat-Nya seperti yang digambarkan di dalam kitab Wahyu.
"Dan
di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian
jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang
dari emas. Kepala dan rambutNya putih bagaikan nyala api. Dan kakiNya mengkilap
bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suaraNya bagaikan desau air bah.
dan di tangan kananNya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulutNya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajahNya bersina-sinar bagaikan matahari yang terik." (Wahyu 1:13-16)
Yesus kembali dimahkotai! Doa yang Dia doakan di malam
terakhir sebelum Dia disalibkan kini telah sepenuhnya dipenuhi karena kebangkitanNya tersebut :
"Oleh
karena itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku padaMu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadiratMu sebelum dunia ada." (Yohanes 17:5)
Bisakah kita bayangkan bagaimana prosesi ketika Yesus
melakukan perjalan-Nya ketika Dia kembali ke tahta-Nya di Surga setelah Dia meninggakanNya selama 33 tahun.
Paduan suara malaikatpun menyanyikan Mazmur 24:
"Angkatlah
kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang
beradab-abad, supaya masuk Raja kemuliaan! Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan,
jaya dan perkasa, Tuhan, perkasa dalam peperangan! Angkatlah kepalamu, hai
pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang beradab-abad
supaya masuk Raja Kemuliaan! Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan? Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!" Sela." (Mazmur 24:7-10)
Semua orang yang telah masuk ke dalam iman
Abraham sekarang telah diizinkan masuk ke Surga karena janji penebusan yang
sudah dipenuhi tersebut. Abraham dan Sarah, Daud, Samuel, Rut, Yeremia, Ester,
Nuh, Yohanes Pembaptis, pencuri yang disalibkan bersama denganNya dalam
kematian, kini telah berbaris di jalan raya untuk merayakan kemenangan yang
sempurna karena kembalinya Raja Sang Juruselamat ke tempat asal-Nya yaitu tahta Surga.
"Dan
betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan
kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari
antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, jauh lebih
tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan
tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan
juga di dunia yang akan datang. Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di
bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala
dari segala yang ada.Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang
memenuhi semua dan segala sesuatu." (Efesus 1:19-23)
Yesus adalah Raja! Dia telah naik ke Surga dan bertahta.
Kemuliaan, kemegahan, keagungan dan kebaikan dari Dia berasal dari Dia. Segala sesuatunya berada di bawah pemerintahan dan otoritasNya.
Sehingga kini, apapun yang terjadi dalam kehidupan kita,
Yesuslah yang memiliki kuasa atas itu. Kesulitan, cobaan, godaan, patah hati,
penyakit, penganiayaan, dan apapun yang terjadi dalam hidup kita, nama Yesus lebih besar dan mampu mengalahkannya.
Alkitab mendorong kita agar sekiranya kita membawa masalah-masalah ini kepada-Nya, sang Raja kita .
"Sebab
itu, marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri tahta kasih karunia,
supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat
pertolongan kita pada waktunya." (Ibrani 4:16)
Terpujilah sang Raja yang datang untuk mati bagi kita, dan
kini telah bangkit dan naik ke Surga sehingga kita beroleh kemenangan hari ini.