Lukas 21: 3
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih
banyak dari pada semua orang itu…”
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 127; 1 Korintus 16; 1 Samuel 20-21
Di hari
itu, Lillie bekerja sebagai mana biasanya sebagai penerima tamu di toko Walmart.
Dia adalah wanita mungil dengan senyuman yang sangat tulus. Dia mengenal satu
per satu orang yang datang dan mereka akan menyapa kembali, “Halo, Nyonya Lillie!”
Tapi di hari itu, dia merasakan segala sesuatunya berbeda.
Lillie adalah
putri seorang pendeta gereja Pentakosta di awal tahun 1900-an. Dia dibesarkan
di sebuah rumah sederhana yang penuh cinta di pebukitan Tennessee. Bagi wanita ini,
hidup adalah tantangan. Dia kehilangan putranya saat melahirkan dan dia membesarkan dua putrinya yang cantik selama mengalami depresi hebat.
Selama Perang
Dunia II, dia dipanggil untuk datang ke fasilitas rahasia pemerintah di Oak Ridge
Tennessee terdekat untuk menjemput suaminya yang jatuh pingsan. Karena suaminya
bekerja selama 48 jam di sebuah bangunan misterius dimana kita sekarang tahu kalau
pemerintah mengembangkan bom nuklir di sana untuk tujuan mengakhiri perang. Dia
diminta untuk merahasiakannya. Sejak saat itulah dia tak pernah bicara tentang aktivitas di gedung itu.
Wanita itu
pun sangat taat kepada Tuhan, gerejanya dan keluarganya. Dia juga taat memberikan
persepuluhannya, menolong orang yang membutuhkan dan membawa beberapa orang ke
rumahnya. Dia selalu mengingatkan anak-anak dan cucu-cucunya di setiap hari
ulang tahun mereka dan di hari Natal. Dia selalu setia berdoa setiap kali menghadapi krisis. Dia benar-benar hidup dengan sederhana, tapi sangat kaya dalam hal rohani.
Bisa
dibilang Lillie seperti perempuan janda yang ada dalam perumpamaan Yesus dalam Lukas
21: 1-4 bahwa Yesus memuji seorang janda miskin yang memasukkan dua peser ke dalam
peti persembahan di Bait Allah. Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu.”
Alkitab juga
menceritakan tentang kisah Nabi Elia ketika Tuhan memerintahkannya pergi ke Sarfat dan tinggal di rumah seorang janda yang memberinya makan.
Kita tahu kalau
janda miskin itu hanya memiliki sedikit makanan yang hanya cukup untuk dimakan oleh
dia dan putranya. Mereka siap mati kelaparan kalau makanan itu akhirnya habis. Tapi
Tuhan punya rencana lain untuk dia. Nabi Elia memberitahukan kepadanya bahwa saat
dia memberikan makanan kecil itu, dia tidak akan kelaparan lagi. Dia menuruti imannya dan terjadilah seperti yang disampaikan kepadanya.
Dari kisah ini,
kita belajar bahwa Tuhan tak akan pernah meninggalkan orang-orang yang
membutuhkan. Dia tak akan melupakannya. Dia benar-benar istimewa dimata Tuhan dan
Dia menyediakan kebutuhannya. Kalau kamu diposisi wanita itu, belajarlah untuk taat seperti janda ini.
Bahkan saat
Yesus mati di kayu salin, Dia sudah menyusun rencana untuk ibunya, Maria, seorang
janda. Dia menyerahkan ibunya kepada murid kepercayaanNya, Yohanes dan berkata kepada
Maria, “Ibu, dia adalah putramu.” Lalu berpesan kepada Yohanes, “Dia adalah
ibumu.” Sejak saat ini, Yohanes membawa serta Maria ske rumahnya (Yohanes 19: 26-27). Tuhan benar-benar mengasihi wanita-wanita tunggal.
Dan Lillie,
yang setiap hari bekerja di Walmart itu, di hari itu tak bekerja seperti
biasanya. Manajer dan karyawan toko membuat kejutan istimewa untuk ulang tahunnya.
Taak satupun dari mereka yang percaya kalau Lillie sudah berusia 80 tahun. Dia benar-benar
penerima tamu yang sangat aktif dan luar biasa.
Janda tua yang mungil ini telah memberi dampak besar bagi dunia. Aku jadi bersemangat kalau kelak aku ke surga dan melihatnya, aku akan memberinya pelukan kasih.
Hak cipta Gene Markland, diterjemahkan dari Cbn.com