Mazmur 119: 11
Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap
Engkau.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 134; 2 Korintus 7; 1 Tawarikh 3-4
Apakah kamu
pernah punya sesuatu yang sangat berharga? Tapi benda itu mulai robek, bernoda atau
bentuknya sudah hancur berkeping-keping. Apapun jenis benda berharga itu, biasanya kita pasti akan membuangnya bukan?
Saat ibuku meninggal
beberapa tahun silam, aku menemukan Alkitab tuanya. Halaman-halamannya sudah berlepasan
dan salah satu sisi sampul depannya sudah robek. Beberapa halaman berlipat-lipat. Tapi di dalamnya terdapat catatan-catatan kecil yang sangat indah.
Bertahun-tahun
lalu, aku membawa ibu kepada Tuhan. Waktu dia memiliki Alkitabnya, dia memakainya.
Semakin sering dia memakainya, semakin terlihatlah kondisi Alkitab itu memang sering
dipakai. Pengetahuan yang tertulis di halaman-halaman Alkitab itupun selalu terukir di dalam hatinya.
Sewaktu aku
menemukan Alkitab itu, aku bahkan tak tega membuangnya. Aku bahkan tak bisa membuangnya
dalam kondisi seperti itu. Jadi aku mulai berhati-hati membungkusnya dengan beberapa
sutra dan membawanya pulang dengan meletakkannya di antara buku-buku di
perpustakaanku. Aku berpikir bahwa Alkitab itu benar-benar istimewa. Itu adalah bagian dari kehidupan ibuku.
Aku memperkenalkan
Tuhan kepadanya sehingga setiap malam dan hari-harinya ibu selalu mengingat
Tuhan. Aku bisa membayangkan dia duduk dan membaca Alkitab itu. Alkitab yang compang-camping
dan robek. Mungkin dia membacanya disertai membuat tanda atau catatan di sana sini.
Aku duduk dan
membaca satu ayat di Mazmur 119: 11, “Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.”
Kemudian di
ayat 105 dikatakan, “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”
Ibu adalah sebuah
surat yang hidup dari kasih karunia Tuhan dalam hidupnya. Walaupun tubuhnya fana,
jantungnya baru, tanpa noda, keriput atau cacat. Dia telah menjadikan dirinya
siap menjadi bagian dari mempelai Kristus.
“…supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.” (Efesus 5: 27)
Hak cipta Cathy
Irvin, diterjemahkan dari Cbn.com