Buat Apa Gentar, Tuhan Kita Adalah Tuhan Yang Maha Tahu
Kalangan Sendiri

Buat Apa Gentar, Tuhan Kita Adalah Tuhan Yang Maha Tahu

Inta Official Writer
      4000

"Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu ap ayang akan terjadi hari itu."

Amsal 27:1

Bacaan Alkitab lainnya: Mazmur 80; Lukas 1; Yeremia 26

Tanggal 11 September 2001 lalu menjadi hari yang paling menyedihkan bagi warga Amerika Serikat. Tragedi yang dikenal sebagai serangan 911 ini merupakan serangkaian empat serangan bunuh diri yang telah diatur terhadap beberapa  target di New York City dan Washington, D.C. Dikutip dari Wikipedia, sekitar 3000 jiwa tewas dalam serangan ini.

Begitu pula empat bulan pasca serangan teror bom bunuh diri di Gereja Surabaya pada 13-14 Mei 2018 lalu yang menelan korban jiwa dan kerusakan sejumlah bangunan. Setelah kejadian di gereja-gereja di Surabaya, rasanya kita jadi lebih awas terhadap orang-orang di sekitar.

Pengamanan di setiap gereja-gereja juga makin digalakkan. Ada rasa ketakutan yang menghantui kita, sekaligus sebuah harapan kalau kita tidak akan lagi mendengar adanya korban jiwa atau tragedi seperti ini di kemudian hari.

Kejadian-kejadian di atas membuat kita mulai berpikir mengenai betapa rapuhnya hidup kita dan menjadikan kita lebih menyerapi makna karunia Tuhan dalam kehidupan. Sering rasanya kita tidak bisa mengumpulkan kata-kata yang tepat saat berdoa karena ada perasaan putus asa yang sedang kita hadapi.

Saya masih ingat mendengar suara Tuhan yang berbisik, "Maukah kamu mempercayai saya.. bahkan ketika segala sesuatu yang ada disekitarmu tampak berantakan?"

Bukankah rasa takut, kekecewaan dan proses kehidupan ini menjadi sebuah tempaan dalam pelajaran iman kita?  Ketika kita tidak dapat memahami apa pun, ketika penderitaan manusia berada di puncak dan segala sesuatu rasanya berada di luar kendali sehingga kita ingin berteriak, "Dimanakah Engkau, Tuhan?"

Satu-satunya hal yang perlu kita ketahui adalah, bagaimanapun keadaan kita saat ini, tidak peduli betapa menyedihkan dan hancurnya kehidupan yang kita jalani saat ini, Tuhan itu adalah pribadi yang paling setia.

Dalam waktu yang tepat, Tuhan akan mengubah kita sebagai menjadi pribadi yang kuat dan indah bagi setiap kita yang menaruh kepercayaan kepada-Nya. Bagaimana pun caranya, kita harus bisa meraih pengharapan dari Tuhan, bahkan iman yang sebesar biji sesawi pun adalah iman yang Tuhan butuhkan untuk membawa kita pada tempat yang jauh lebih baik.

Seperti hal yang disampaikan oleh pemazmur dalam mazmur 116:1-6, “Aku mengasihi TUHAN , sebab Ia mendengarkan suaraku dan permohonanku. Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya.

Tali-tali maut telah meliliti aku, dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku, aku mengalami kesesakan dan kedukaan. Tetapi aku menyerukan nama TUHAN: "Ya TUHAN, luputkanlah kiranya aku!" TUHAN adalah pengasih dan adil, Allah kita penyayang. TUHAN memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya aku.”

Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dalam kehidupan kita. Namun, satu hal yang pasti adalah, kita tahu siapa yang punya rencana untuk esok.

Hak Cipta © Missey Butler, digunakan dengan izin.

Ikuti Kami