Bijak Memilih Penasihat Mempengaruhi Keputusan Hari Ini Dan Masa Depan!
Kalangan Sendiri

Bijak Memilih Penasihat Mempengaruhi Keputusan Hari Ini Dan Masa Depan!

Naomii Simbolon Official Writer
      3166

 

1 Korintus 15:33

Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik

 

 

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 75; Ibrani 9; Habakuk 1-3

Sebagai anak remaja yang lebih tua dalam keluarga, saya masih ingat persis gimana nenek dari ibu saya yang saat itu sakit memanggil saya ke samping tempat tidurnya. Kata-katanya selalu bergema dalam pikiran saya selama beberapa dekade. Katanya, "Ibumu memberitahuku bahwa kamu bertemu dengan orang yang salah. Kamu sedang bergaul dengan orang-orang yang merokok, minum dan memiliki moral yang meragukan. Kamu mengizinkan apa yang mereka katakan mempengaruhi keputusan kamu."

"Tapi, nenek," aku menyela.

"Jangan menyela nenek, saya nggak ingin mendengar kamu mencoba untuk membenarkan pilihanmu. Dan kamu jangan berani mengatakan bahwa kamu bisa menjadi pengaruh yang baik dan menjadi saksi Kristen bagi mereka. Itu hanyalah kebodohan. Cara kerjanya tidak seperti itu. Ajaran Alkitab tegas dalam hal ini. Kebenaran itu mengatakan" Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." ( 1 Korintus 15:33)

"Tapi, Nenek," mencoba untuk meyela lagi.

"Aku sudah memberitahumu untuk tidak menyela..," katanya.

Dia kemudian lanjut bercerita mengenai kisah Rehabeam.

Rehabeam menjadi Raja Israel setelah ayahnya Salomo meninggal. Ketika itu, segera orang-orang Israel datang kepadanya dan memohon agar dia meringankan kerja keras dan kungkungan besar yang Raja Salomo telah berikan kepada mereka. Mereka mengatakan jika Rehabeam menghormati permintaan mereka, maka mereka akan melayaninya.

"Ayahmu telah memberatkan tanggungan kami, maka sekarang ringankanlah pekerjaan yang sukar yang dibebankan ayahmu dan tanggungan yang berat yang dipikulkannya kepada kami, supaya kami menjadi hambamu." (1 Raja-raja 12:4)

Rehabeam lalu meminta nasihat dari dua kelompok dimana kelompok pertama adalah para sesepuh atau penatua yang melayani ayahnya sekian lama dan kelompok kedua adalah para pemuda yang tumbuh bersamanya dan sekarang membantunya.

Kelompok penatua mulai menasihatinya untuk melayani orang-orang, mengabulkan permohonan mereka dan mengucapkan kata-kata yang baik kepada mereka.

Dengan melakukan itu maka mereka akan melayani Rehabeam selamanya.

"Mereka berkata: "Jika hari ini engkau mau menjadi hamba rakyat, mau mengabdi kepada mereka dan menjawab mereka dengan kata-kata yang baik, maka mereka menjadi hamba-hambamu sepanjang waktu." (1 Raja-raja 12:7).

Sedangkan kelompok kedua memberi tahu dia untuk meningkatkan kerja paksa, meningkatkan pajak dan menegaskan kendali atas mereka.

Apa yang terjadi? Rehabeam nggak menerima rekomendasi dari kelompok penatua justru dia mengambil nasihat dari kelompok kedua, yaitu nasihat anak-anak muda yang bertumbuh bersama-sama dengannya. Jadi dia mulai berbicara kasar kepada orang-orang dan meningkatkan pekerjaan serta beban mereka.

Rehabeam mendengar nasihat para penasihat yang salah yang memberi dampak yang mengerikan baginya dan bangsa yang dipimpinnya. Meskipun pilihan kita yang salah, nggak memiliki konsekuensi mengerikan seperti keputusannya Rehabeam, kita belajar dari kebodohannya untuk sangat berhati-hati dalam memilih nasihat mana mau didengar.

Tujuan dari mencari nasihat yang bijaksana adalah untuk menemukan seseorang yang akan memberi tahu kita kebenaran berdasarkan apa yang Tuhan katakan dalam firmanNya.

Penulis Amsal memberikan kita nasihat langsung di bidang ini, dimana dia menulis :

"Sisihkanlah orang fasik dari hadapan raja, maka kokohlah takhtanya oleh kebenaran." (Amsal 25:5)

Kita harus berhati-hati dalam pergaulan kita dan dengan siapa kita menghabiskan waktu kita. Kita perlu berhati-hati dalam mencari atau mendengar nasihat orang. Kita nggak akan mungkin menerima nasihat illahi dari orang-orang yang non Kristen atau orang yang tidak percaya akan Yesus.

Buatlah pilihan yang bijak termasuk melihat apa yang Tuhan dan firmanNya katakan, bukan apa yang teman-teman kamu pikirkan. Berdoalah dan minta bimbingan Tuhan. Orang non-Kristen mengabaikan firman Tuhan dan doa nggak relevan bagi mereka dalam mengambil keputusan.

Mungkin mereka menyarankan tindakan yang bukan berdasarkan Alkitab atau bahkan mungkin melanggar Firman Allah. Mereka juga mungkin bersikap kritis terhadap para pemimpin Kristen, orang-orang bijak, bahkan mungkin menjalani gaya hidup yang nggak beriman. So, jangan dengarkan mereka!

Bergaul dengan orang yang salah dan mencari serta mengikuti orang yang durhaka nggak akan pernah mengarah ke mana pun yang baik. Kamu masih memiliki pilihan yang banyak dengan siapa kita bergaul. Kenapa nggak memilih bergaul dengan orang-orang yang bijak, yang takut Tuhan dan berhikmat?

 

Hak Cipta © 2018 Jimmie Aaron Kepler, digunakan dengan izin.

 

Ikuti Kami