Jangan Menyerah, Ketekunan Pasti Selalu Membuahkan Hasil yang Baik. Percayalah!
Kalangan Sendiri

Jangan Menyerah, Ketekunan Pasti Selalu Membuahkan Hasil yang Baik. Percayalah!

Budhi Marpaung Official Writer
      4214

2 Petrus 1:6

dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu129[/kitab]; [kitab]iikor2[/kitab]; [kitab]isamu24-25[/kitab]

“Dia adalah ibarat burung tua yang tangguh,” demikian ayah saya sering mengatakan tentang ibu saya. Dia benar. Bahkan tujuh operasi yang dijalani tak membuat wanita yang hampir menginjak usia 80an tahun ini absen dari kegiatan-kegiatannya. Dengan penggantian lutut pertamanya, dokter memberi tahu dia bahwa dia tidak akan pernah bermain golf lagi. Pada saat berumur 74 tahun, tekadnya tetap yakni menjadi pemai, bukan penonton. Lima bulan kemudian dia pun melangkah ke arah lokasi golf tee dan memukul bola pertama musim ini di lapangan golf setempat. Pada usia 81 tahun, ia memenangkan kejuaraan golf wanita untuk wanita 35 tahun dan lebih tua hanya enam bulan setelah menjalani mastektomi payudara kanannya. Saya akan lebih baik mengambil pelajaran darinya — kaitannya dengan kehidupan, bukan golf — karena dia sungguh adalah wanita yang begitu sabar dan gigih.

Ketika kita melangkah ke golf tee untuk memukul jauh bola, kita bermaksud bola itu sampai di bagian rumput, bahkan kalau bisa itu langsung masuk ke lubang, tetapi kita semua justru seringkali menemukan diri kita di dalam perangkap pasir. Keluar dari pasir membutuhkan ketekunan.

Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. (Yakobus 1:2-3)


(Ilustrasi / Sumber: flickr.com)

Butuh terapi fisik intensif tiga kali sehari, tujuh hari seminggu bagi ibu saya untuk mendapatkan kembali mobilitas kakinya. Dia sering mengalami keputusasaan dan kesakitan setiap hari, tetapi dia terus melakukannya. Ketika dia menjadwalkan penggantian lututnya yang kedua enam tahun kemudian, dia siap untuk melakukan semuanya lagi. Penghapusan kantong empedu sembilan hari setelah penggantian lututnya membuatnya buta. Tidak ada makanan yang tetap bisa tinggal di dalam perutnya. Berat badannya melorot secara drastis seperti salju yang mencair di padang rumput Colorado yang kering. Bahkan sepotong kue cokelat kesukaannya tampak menjijikkan baginya. Dia merasa ingin menyerah. Namun, dia tetap bertahan.

Bertekun tidak berarti kamu tidak pernah merasa putus asa atau ingin menyerah. Sesungguhnya ini berarti terus bertahan untuk mencapai tujuanmu, apapun yang kamu lagi rasakan. Rasul Petrus di dalam 2 Petrus 1: 6, menegur kita supaya tidak jemu-jemu menambahkan ketekunan pada iman kita. Ketekunan dicapai melalui pertempuran dengan bantuan Tuhan, meyakini bahwa Ia akan melakukan apa yang telah dijanjikan-Nya (Ibrani 10:23).

Ibu adalah anak tengah dari tujuh bersaudara. Dia berumur empat tahun ketika peristiwa Keruntuhan 1929 di Amerika Serikat yang mengantar bangsa ini pada Depresi Berat. Dia bertugas di Korps Marinir selama Perang Dunia II dan kehilangan banyak teman masa kecilnya karena perang itu. Dia membesarkan dua anak laki-laki dan perempuan kembar — anak pertamanya mati tidak lama setelah dilahirkan. Ibu pernah membagikan tentang peranannya di dalam pertempuran grizzly-bear, namun saya tidak ingat apakah dia pernah mengatakan kepada saya, “Kamu harus gigih.” Saya justru belajar hal itu dari keteladanannya.

Baca Juga: Kisah Dari Timor Leste: Istri yang Tekun Berdoa

Tahun ini kami semua melihat Ayah meninggal dunia. Setelah 63 tahun menikah, Ibu, sekarang 85 tahun, berdiri teguh, mempercayai Tuhan, sama seperti dia melakukan itu sepanjang hidupnya, dan membawa kesedihannya pada satu hari. Dia adalah model ketekunan untuk anak-anak dan cucu-cucunya dan kepada teman-temannya yang menjanda. Dan, ya, dia masih bermain golf.

Ketika kamu menemukan dirimu di dalam perangkap pasir, ingatlah bahwa Tuhan bersamamu melalui masalah-masalah tersebut. Ia tidak akan pernah meninggalkan atau mengabaikanmu. Kekuatan-Nya untuk membantu sudah tersedia. Mintalah dan Ia akan memberikannya. Tetap fokus kepada Tuhan, bertekunlah dan kamu akan mencapai padang rumput yang hijau.

Hak Cipta © Debra L. Butterfield, digunakan dengan izin.

Tantangan akan Selalu Ada, Tetapi Selama Mau Bertekun dan Andalkan Tuhan, Kamu Pasti Bisa Menikmati Semua Janji-Nya!

Ikuti Kami