Terlalu Banyak Aku, Bisa Timbulkan Banyak Masalah
Kalangan Sendiri

Terlalu Banyak Aku, Bisa Timbulkan Banyak Masalah

Puji Astuti Official Writer
      3007

2 Korintus 10:12

Memang kami tidak berani menggolongkan diri kepada atau membandingkan diri dengan orang-orang tertentu yang memujikan diri sendiri. Mereka mengukur dirinya dengan ukuran mereka sendiri dan membandingkan dirinya dengan diri mereka sendiri. Alangkah bodohnya mereka!

Bacaan Alkitab Setahun  Mazmur 92; Lukas 13; Daniel 3-4

Pekerjaanku adalah menjawab e-mail. Aku merasa sangat diberkati menjadi bagian dari sebuah pelayanan yang  luar biasa yang melayani ribuan orang yang terluka setiap hari.

Di penghujung hari, seringkali aku pulang dengan perasaan puas karena tahu bahwa mungkin dengan cara kecil itu, aku bisa memberi semangat seseorang dengan memberi harapan baru dalam kehidupan mereka.

Pada suatu pagi itu, aku menerima e-mail yang agak panjang dan terperinci dari seorang wanita yang sedang mengalami depresi berat. Dia berusaha keras untuk menjelaskan betapa dia sangat kecewa dengan hidupnya, dan mulai menjelaskan dengan sangat rinci setiap kesalahan yang pernah menimpa dirinya. Dia sangat kecewa dengan semua keluarganya, teman-teman, dan terutama pendeta gerejanya. Dia tidak meminta maaf tentang bagaimana dia benar-benar jijik dengan orang-orang dan menggambarkan betapa kecewa dia dengan kehidupan secara keseluruhan.

Setelah aku selesai membaca korespondensi itu untuk kedua kalinya, aku diam-diam meminta Tuhan untuk memberiku kata-kata yang tepat untuk disampaikan kepadanya yang entah bagaimana bisa menyentuh dia. Aku merasa seperti mendengar Tuhan  berkata, “Mulailah baca ulang surat itu dan kemudian lihat lagi.” Jadi aku melakukan itu.

Hampir seketika semua kata lain mulai memudar, dan aku mulai fokus pada satu kata yang sangat kecil yang mendominasi seluruh pesan e-mail itu. Kata itu adalah "aku." Hampir setiap kalimat yang ditulisnya mengandung kata "aku". Kemudian aku mendengar Tuhan berkata: "Itu adalah masalahnya."

Aku tahu dari pengalamanku sendiri  mengenai  yang Tuhan maksudkan. Aku pernah mengalami depresi, sekitar 20 tahun lalu. Sampai aku mendengar seorang ahli psikologi Kristen terkenal, yang memberi penjelasan tentang penyebab banyak jenis depresi yang kemudian mulai aku pahami.

Dia mengatakan alasan kebanyakan orang menjadi depresi adalah karena semua perhatian mereka ada pada diri mereka sendiri. Mereka fokus ke dalam! Semuanya kembali kepada aku. "Aku ini, aku itu, lihat apa yang orang ini lakukan padaku atau lihat apa yang telah dilakukan kehidupan terhadapku." Hal ini terus dan terus berlanjut.

Tiba-tiba saat itu seperti lampu dimatikan. Aku pikir, sekalipun aku benci mengakuinya ... orang itu benar! Sejak saat itu, aku mulai melangkah keluar dari fokus pada diri sendiri dan duniaku berubah dengan cepat mulai berubah. Ini bukan untuk mengabaikan atau tidak sensitif terhadap kasus-kasus depresi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan kimia yang mungkin terjadi. Hal tersebut cerita yang berbeda sepenuhnya.

Aku mengendarai mobil menuju rumah sore itu yang berjarak 40 mil, dan seperti biasa, lalu lintas mulai melambat tepat sebelum pintu masuk terowongan pusat kota. Aku secara bertahap mendekati mobil yang memiliki pelat nomor itu yang punya pesan unik. Ketika aku melihat lebih dekat, aku  tidak bisa menahan senyum saat menyadari apa yang dikatakannya.

Plat mobil itu tertulis  "2MANYIZ" (to many “I”s). Aku tahu bahwa saat itu Tuhan mengkonfirmasikan kepadaku, bahwa ketika "Aku" mendominasi hidup kita, kita sering berakhir dengan berfokus pada diri sendiri dan mementingkan diri sendiri hingga kita tidak lagi mampu memberikan sesuatu dari diri kita sendiri.

Kita semua dapat belajar pelajaran yang kuat dari Rasul Paulus ketika dia sendiri berjuang dengan masalah "keakuan" yang kuat ini. Dalam kitab Galatia, dia dengan sangat tajam menuliskan kata-kata berikut:

"Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.Galatia 2:20 

Diterjemahkan dari CBN.com

Ikuti Kami