Di Balik Peristiwa Mengerikan, Ada Pelangi Kemuliaan Tuhan yang Sedang Menantimu
Kalangan Sendiri

Di Balik Peristiwa Mengerikan, Ada Pelangi Kemuliaan Tuhan yang Sedang Menantimu

Lori Official Writer
      3935

2 Korintus 3: 11

Sebab, jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai kemuliaan.


Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 29; 1 Tesalonika 1; Yesaya 11-12

Baru-baru ini aku dan beberapa teman melakukan pendakian ke kaki bukit Cascade (negara bagian Washington Barat) di Sabtu sore, menuju ke Danau Summit. Ramalan cuaca terbukti meleset, ternyata cuacanya cukup cerah saat kami mendaki sampai kami makan siang di tepi danau. Tapi setelah makan, awan hitam mulai tampak menuruni tebing di sisi lain danau dan menyelimuti kami dalam kabut.

Kami terus berharap dan berdoa supaya kabut awan menghilang supaya kami bisa melanjutkan pendakian, menuju ke sisi danau di mana ada pemandangan luar biasa dari puncak Gunung Rainier. Saat kami tiba di sana, awannya mulai menipis sehingga kami bisa menyaksikan pemandangan yang cukup menarik. Kami bisa melihat sebagian gunung saat matahari terbit. Lalu kami mulai turun, meuji Tuhan atas semua hasil karya yang bisa kami nikmati. Karena kami hanya tahu sedikit kalauhadiah yang jauh lebih besar ada di bawah sana.

Beberapa dari kami memutuskan untuk kembali ke jalan dari mana kami sebelumnya memulai perjalanan karena area yang di depan kami basah. Anak-anak yang kami bawa berlari di depan dan segera memanggil orang dewasa ke dekat tebing saat mereka berhenti di sana untuk menyaksikan pelangi.

Apa yang kami lihat bukanlah pelangi biasa, yang memenuhi sebagian besar langit. Sebaliknya, kami melihat pelangi miniatur, kira-kira 6-10 kaki di seberang sana. Lingkarannya hampir penuh dengan cahaya terang yang memancar. Ada bayangan kami di tengahnya.

Itu adalah pelangi yang paling menakjubkan yang pernah kami lihat. Sekali-kali pelangi akan memudar ketika awan melintas melewati Danau Summit. Kami menyaksikan selama beberapa menit sampai kabut akhirnya menghilang sepenuhnya. Kami bersyukur kepada Tuhan atas pertunjukan yang mulia itu, ini bahkan jauh lebih baik dari pemandangan indah yang kami lihat di puncak Gunung Rainier. Temanku, Russell mengambil beberapa gambar di sana.

Lalu kami mulai melakukan riset kecil-kecilan tentang pelangi semacam itu dan menemukan kalau ternyata fenomena itu disebut dengan ‘glories’ (kemuliaan). Mungkin kamu pernah melihatnya dari atas pesawat terbang, menyaksikannya bersama awan di sekitarnya, saat matahari muncul dengan tepat. Aku pernah melihatnya tapi ini lebih spektakuler lagi. Bahkan kami menyimpulkan kalau jenis kemuliaan itu disebut dengan ‘Brocken Specter’ yang diyakini hanya bisa dilihat dari tepi Kawah Haleakala di Maui dan dari Brocken di pegunungan Harz di Jerman. Hal itulah yang membuatku merinding dan aku tentu saja tak akan pernah melupakan momen itu.

Kita masih mengingat peristiwa 11 September di Amerika bukan? Peristiwa itu tentu saja sangat mengerikan. Tapi Tuhan seolah-olah memberi tahu kita kalau terlepas dari hal-hal mengerikan yang sering kita temui di bumi ini, kemuliaan yang ada di dalam kita melampaui apa yang pernah kita ketahui. Seperti ketika Yesaya menggambarkan tentang sosok Tuhan. Katanya, “Tidak ada telinga yang mendengar, dan tidak ada mata yang melihat seorang allah yang bertindak bagi orang yang menanti-nantikan dia; hanya Engkau yang berbuat demikian.” (Yesaya 64; 4).

Rasul Paulus mengutip dalam 1 Korintus 2: 9, “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”

Aku rindu ketika hari kedatangan Yesus tiba dan membuat segala sesuatunya menjadi mulia!

 

Hak cipta John Darrow, diterjemahkan dari Cbn.com

Ikuti Kami