Seekor Burung Saja Dijagai Tuhan, Masa Kamu Gak?
Kalangan Sendiri

Seekor Burung Saja Dijagai Tuhan, Masa Kamu Gak?

Lori Official Writer
      4505

Matius 6: 26

Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?


Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 15; Matius 15; Yunus 1-4

Aku menikmati sekali aktivitas saat memberi makan binatangan peliharaanku. Pada suatu malam, aku melihat burung Blue Jay ku sendirian sementara burung-burung lainnya pergi. Aku mengabaikannya. Blue Jay masih kelihatan hidup tapi dia sama sekali tak bergerak.

Kehadiranku membuatnya sedikit terhibur. Jadi aku duduk di tanah dekat burung itu berada sampai-sampai nyamuk menggerayangiku. Aku sebenarnya tak ingin meninggalkan burung itu sendirian tapi aku harus masuk ke rumah. Aku memang gak punya pengalaman merehabilitasi burung liar. Karena itu aku memutuskan untuk menelepon kantor satwa liar setempat di keesokan harinya.

Aku pun berdoa, “Tuhan, aku menaruh Blue Jay ini ke dalam tanganMu.”

Di keesokan paginya, aku mengenakan sepatu kebunku dan berjalan ke luar dimana burung itu tadi malam berada. Dia menghilang! Padahal dari kondisi burung itu, aku ragu dia bisa terbang. Apa dia dimangsa binatang lain? Mungkin kucing tetangga atau burung hantu?

Suamiku bahkan merasakan kekuatiranku. Dia mulai bertanya, “Di mana kamu menempatkan burung itu? Jawabanku, “Aku meletakkan burung Blue Jay ke dalam tangan Tuhan, tapi itu bukan hal yang benar-benar aku harapkan dari Tuhan!”

Jauh di dalam lubuk hatiku, aku tahu kalau aku tak percaya Tuhan yang akan merawat burung itu, tak mungkin aku bisa percaya kalau Dia akan merawatku.

Bicara soal kekuatiran, Yesus juga menyampaikan pesan kepada kita tentang perbandingan antara pentingnya hidup kita dan hidup seekor burung. “Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?” Matius 6: 26

Tuhan dengan lembut menahan kita. Tak seharipun berlalu dengan kekuatiran, pertanyaan, atau ketakutan akan kedaulatan jawaban-Nya. Dia mendengar doa-doa kita dan tahu keprihatinan hati kita. Tebak siapa yang aku lihat minum di tempat minum burung-burungku dua hari kemudian? Blue Jay!

Kenapa aku sangat yakin kalau itu adalah burung Blue Jay? Bulu-bulunya acak-acakan, dia melompat dengan kaki pincang dan berlama-lama di sbalik burung-burung lainnya. Blue Jay itu menatapku tepat sebelum terbang. Aku melihat suamiku. Imanku semakin bertambah. Aku melihat kembali ke pintu kasa dan tersenyum.

“Semuanya akan baik-baik saja. Kali ini, aku belajar bukan hanya menyerahkan Blue Jay ke dalam tangan Tuhan. Tapi juga menyerahkan seluruh hatiku kepadaNya,” kataku.

Bagaimana harimu hari ini? Apakah ada situasi yang membuatmu kuatir? Apakah kamu ingin mengalami janji dari Tuhan? Kalau ya, kamu bisa menempatkan kekuatiranmu di tanganNya yang penuh kuasa.

Ingat, tangan Yesus ditusuk dengan paku di Kalvari supaya kita bisa berjalan bebas, diampuni dan tanpa beban. Di sana, di kayu salib itu, Yesus membayar harga tertinggi untuk memenangkan kasihmu. Pertimbangkanlah hal itu. Yesus tetap percaya diri di dalam Tuhan bahkan saat Dia tergantung di kayu salib dan mati dengan penuh hinaan dan ditinggalkan.

Kalau Yesus saja yang sudah dibangkitkan dari kematian dan yang duduk di sebelah kanan Allah, percaya bahwa kesejahteraannya di tangan BapaNya, tidakkah kita juga percaya kepada Dia? (Lukas 24: 7 & Kisah 2: 24).


Tuhan saja memelihara dan mendandani rumput di ladang, apalagi kamu biji mataNya. Percayalah sepenuhnya kepada Dia!

                      

Hak cipta Jacqueline J. Overpeck, diterjemahkan dari Cbn.com

Ikuti Kami