Kisah Para Rasul 10: 3
Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak
kepadanya seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya dan berkata kepadanya:
"Kornelius!"
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 8; Matius 8; 2 Raja-Raja 7-8
Di Kisah Para Rasul 10, kita bisa baca soal kisah dua orang
pria yang punya dunia yang sangat berbeda. Kornelius adalah seorang non-Yahudi
yang takut akan Tuhan. Dia juga dikenal sebagai soerang pria yang baik
sekaligus menjabat sebagai seorang perwira di Kaisarea, Romawi. Sementara
Petrus adalah seorang Yahudi, pengikut Kristus dan kepala gereja Yerusalem. Tepatnya, dia adalah pemimpin gereja mula-mula setelah kebangkitan Yesus.
Baik Kornelius dan Petrus dituliskan sama-sama mengalami
sebuah penglihatan. Dimana Kornelius menyaksikan seorang malaikat dan menyuruhnya
mencari sosok pria bernama Petrus. Setelah itu dia diminta untuk mendengarkan perkataannya. Kornelius pun melakukannya.
Sementara Petrus mengalami penglihatan dalam bentuk mimpi soal
binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung. Lalu terdengar suara Tuhan
memanggil, “Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!” (Kis 10: 13). Tapi
dia menolak perintah itu. Dia melakukannya sebanyak tiga kali dan untuk
terakhir kalinya Tuhan berkata, “Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram.” (Kis 10: 15)
Petrus pun bangun dan mulai mempertanyakan arti dari penglihatan
itu. Sementara orang-orang suruhan Kornelius sudah berada di depan pintu dan
mencari orang yang bernama Petrus. Ajaibnya, Roh Tuhan berkata “Ada tiga orang mencari
engkau. Bangunlah, turunlah ke bawah dan berangkatlah bersama-sama dengan mereka, jangan bimbang, sebab Aku yang menyuruh mereka ke mari.”
Atas penglihatan yang diterima Kornelius dan Petrus, gereja saat
ini bisa mengalami pertumbuhan. Iman percaya Kornelius disempurnakan ketika Petrus
memberitakan soal Yesus kepadanya. Kornelius dibaptis, dipenuhi dengan Roh
Kudus dan seluruh keluarganya diselamatkan. Penglihatan Petrus membantunya memahami
bahwa keselamatan itu juga penting bagi orang-orang non-Yahudi (yang saat itu dianggap najis oleh orang Yahudi).
Dari hal ini, kita bisa belajar bahwa bertindak berdasarkan penglihatan
adalah hal yang sangat penting. Menjaga iman kita untuk terbuka kepada Tuhan penting
untuk membantuNya mengkomunukasikan kehendakNya atas hidup kita. Saat membaca Alkitab
atau mendengar khotbah, cobalah untuk terus bertanya ‘Tuhan, apa yang harus aku
lakukan?’ Penglihatan mungkin seperti sesuatu yang mendesak di dalam hatimu, tapi
kamu akan dibuat mengangkat alis dan berkata ‘Wow’ saat semua itu menjadi kenyataan.
Jadi, saat kamu mendapat visi dari Tuhan lakukanlah segera dan jangan biarkan visi itu hilang.
Saat Tuhan memberi kita visi, biasanya hal itu bersifat spesifik
dan personal. Walaupun hal itu jelas untuk diri kita sendiri, tapi hal itu akan
selalu mengarah kepada kemuliaanNya. Tugas kita adalah untuk mematuhi visi yang
kita terima. Seperti halnya Kornelius dan Petrus, saat dunia kita saling bertentangan,
misi gereja akan maju, Allah menerima kemuliaanNya. Tuhan hanya mau ketaatan
kita untuk melakukan perintahNya dan pada akhirnya kita akan menyaksikan bagaimana
tangan Tuhan bekerja dengan ajaib dan membuat kita sadar bahwa kita adalah alat yang dipakai untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Hak cipta Sharon Elliott, diterjemahkan dari Cbn.com