Yeremia 31:3
Dari jauh
TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 27; Matius 27; Yesaya 7-8
Baru-baru ini, saya melakukan perjalanan selama lebih dari dua jam dari Pantai Virginia ke "King's Fest," sebuah acara musik Kristen yang berlangsung selama tiga hari di Dominion King's Paramion di Doswell, Virginia, dengan beberapa remaja dari gereja kami. Sepanjang akhir pekan, kami menyanyi dan menyembah dengan beberapa pertunjukan utama dalam musik Kristen. Artis Kristen seperti Third Day, Rebecca St. James, Pilar, FFH, Newsboy, Thousand Foot Krutch, Audio Adrenalin, dan Jeremy Camp naik ke panggung dan menuntun kami dalam masuk ke hadirat Allah.
Ada ribuan orang yang memenuhi amfiteater dan suasananya sangat menggetarkan. Kami adalah beberapa dari ratusan orang yang "cukup beruntung" bisa duduk di lapangan, begitu jauh dari panggung sehingga sulit untuk mengetahui siapa yang tampil. Di tengah semua kegembiraan itu, salah satu remaja yang bersama saya membuat komentar, "Akan sangat luar biasa jika kita mendapatkan backstage pass."
Gambaran dari kerumunan yang sangat besar dan para artis yang tampil jauh di atas panggung, serta komentar tentang kartu akses untuk bisa masuk ke belakang panggung, datang kembali ke pada saya keesokan paginya saat saya bersaat teduh dengan Tuhan. Saya dibawa masuk ke dalam kemuliaan Allah ketika saya berlutut di sana di tenda saya sementara matahari mulai merayap naik di ufuk timur. Saya mulai menyatakan kepada Tuhan dengan fasih sebagaimana saya tahu betapa saya sangat mengasihi Dia dan bahwa saya merindukan keintiman yang nyata dengan-Nya. Lalu saya berkata, “Yesus, saya tidak ingin hanya menjadi salah satu wajah di kerumunan. Saya tidak ingin hanya berdiri di sana dan menyaksikan Engkau melakukan sesuatu namun aku kehilangan hubungan dengan-Mu.” Saya dapat merasakan dalam roh saya sekali lagi kerinduan Tuhan untuk lebih intim lagi lebih daripada yang saya inginkan. Kemudian saya merasa Roh mendorong saya untuk meminta "lebih dari sekedar backstage pass."
Itu adalah hal terpenting dalam konser. Orang membayar uang yang banyak untuk bisa pergi ke balik tirai dengan artis favorit mereka, untuk melihat dibalik dari “American Idols.” Meskipun saya tidak pernah mendapatkan backstage pass ke konser apa pun, saya dapat membayangkan akan sangat menarik bisa menghabiskan beberapa menit untuk bertemu artis favorit saya hanya dengan kelompok kecil atau mungkin bahkan berjabat tangan. Tetapi Yesus menginginkan lebih dari itu.
Ada tiga ayat Alkitab yang benar-benar berbicara kepada saya pagi itu yang mengungkapkan keinginan Allah untuk membangun keintiman dengan kita:
“Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah
TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.
Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada waktu bahaya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu." Mazmur 27: 4-5
“Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persekongkolan orang-orang; Engkau melindungi mereka dalam pondok terhadap perbantahan lidah…” Mazmur 31:20
“Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh;
Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu. ” Mazmur 32: 8
Yang ditempatkan dengan lembut di dalam ayat-ayat itu adalah beberapa potongan hati Tuhan yang sangat indah. Dia rindu untuk dekat dengan kita bahkan Dia tidak perlu melambaikan tangan-Nya - kita cukup dekat untuk melihat gerakan mata-Nya; untuk mengetahui apa yang Dia pikirkan hanya dengan melihat ke arah Dia. Dan ketika Dia merujuk pada “tempat rahasia” atau “tabernakel” atau “paviliun,” itu semua adalah gambaran dari keintiman yang hanya dimiliki antara suami dan istri.
Jika kamu merasa sedang berdiri di tengah keramaian, tenggelam dalam lautan wajah, ingatlah ini, masih ada
harapan untukmu. Bahkan jika kamu telah mendapatkan backstage pass itu tetapi hatimu memberi tahumu bahwa masih ada hubungan yang lebih dekat lagi,
teruslah meminta. Yesaya 30:18 adalah pengingat bahwa terlepas dari kekuranganmu, Tuhan rindu untuk
berbaik hati kepadamu. Mintalah pelan-pelan kepada Tuhan untuk keintiman itu.Panggilah Dia sama seperti kamu memanggil pasanganmu atau sahabat yang kamu cintai. Telinganya terbuka untukmu dan Dia berjanji bahwa
segera setelah kamu meminta, Dia akan menjawab. Dia rindu untuk kembali kepadamu sebagai kekasih jiwamu.
Hak cipta © Paul Dailey, digunakan dengan izin.