1
Petrus 3:15
"Tetapi
kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada
segala waktu untuk memberi pertanggung jawab kepada tiap-tiap orang yang
meminta pertanggung jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi
haruslah dengan lemah lembut dan hormat."
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 11; Matius 11; Yoel 1-3
Saya lapar dan terburu-buru.
Putra saya yang berumur 8 tahun mengajak saya bicara dengan menirukan gaya
kelinci Energyzer terbaiknya. Sementara tubuh saya sangat letih, dan butuh
diisi ulang dengan makanan, saya sama sekali nggak tertarik untuk bercanda.
Saya hanya menginginkan
makanan secepat mungkin.
Namun ketika kami sedang
duduk di sebuah restoran makanan sambil menunggu sop, seorang asing yang tak
saya kenal menatap saya dengan rasa penasaran.
Pada awalnya, saya menunduk
dan mencoba mengabaikan tatapannya yang terus menerus melihat ke arah saya,
tetapi akhirnya saya mulai melirik dan menawarkan senyum yang tegang.
"Saya melihat kamu
memilih hari ini," katanya, sambil menatap stiker "I voted" yang mencolok di kerah baju saya.
Oh ya, ngomong-ngomong I Voted itu adalah stiker kontes dalam
pemilihan umum di Amerika.
"Oh, luar biasa,"
pikirku. "Ini lebih buruk daripada obrolan ringan atau candaan. Orang ini
malah ingin mendiskusikan politik!"
"Mereka mengadakan
voting lebih awal hari ini di perpustakaan," jawab saya dengan sopan, dan
berharap mengakhiri pembicaraan kami.
Sebaliknya, dia malah
meluncurkan kecaman tentang kandidat. Sebelum saya menyadarinya, saya sempat
terhanyut diskusi penuh semangat mengenai terorisme, pasukan, dan keadaan
masyarakat yang mengerikan sekarang ini.
Dia lalu merespon, "Saya
hanya berpikir bahwa jika kita semua merenung lebih banyak dan fokus pada
pikiran yang damai, maka akan membantu semua orang hidup menjadi lebih
baik."
Saya merasakan sebuah peluang
bicara lebih banyak akan terjadi.
"Nah, jika kamu melihat
sejarah, masalah ini meningkat ketika negara ini mulai membawa Tuhan keluar
dari kehidupan bernegara," balasku.
"Hmm, apa maksudmu
dengan itu?" katanya dengan minat untuk tahu dengan tulus.
Kepada staf Deli sebagai
pendengar saya, saya pernah menjelaskan gimana kemutlakan moral itu berasal
dari Sang Pencipta kita, yang mengarahkan kita pada eksplorasi spiritual yang
cukup mendalam.
"Jika gereja kamu
membahas masalah-masalah seperti ini, maka kemungkinan saya akan pergi
berkunjung," katanya
Ketika dia bicara seperti
itu, seorang pria lain berdiri di
sampingnya dan bertanya "Gereja apa yang kamu bicarakan barusan? Mungkin saya
juga akan datang," katanya
Melihat hal ini, saya
merenung dan merasa ngeri sendiri memikirkan berapa banyak jiwa di sekitar saya
yang saya abaikan dan tidak saya perdulikan selama bertahun-tahun hanya karena
semangkuk sup.
Sebagai pengikut Kristus,
kita memiliki tanggung jawab untuk memberikan alasan untuk harapan yang ada di dalam
diri kita melalui Dia kepada orang lain (`1 Petrus 3:15)
Yesus adalah seorang Guru
yang menenun hal-hal yang luar biasa sehingga kita bisa menikmatinya menjadi
sebuah pengalaman sehari-hari.
Dibawah ini ada beberapa cara
yang bisa kita lakukan supaya dapat bergerak lebih dekat dan menjadi telandan
sepertiNya dalam dunia ini :
1. Hidup dengan sengaja
Yesus nggak perduli dengan
kebutuhanmu yang mendesak, namun Dia selalu didorong oleh agenda BapaNya. Suatu
jadwal yang terus-menerus kacau menenggelamkan bisikan-bisikan halus dari Roh
Kudus dan menyebabkan kita memandang orang lain sebagai penghalang bagi
produktivitas kita.
2. Hadapi hal-hal yang kontrovesial dengan
Firman Allah
Yesus dengan berani menangani
hal-hal yang sensitif, temasuk legalisme dan perzinahan. Meskipun begitu, Dia
tetap menanganinya dengan kelembutan dan rasa hormat.
Daripada menyerah dari
kontroversi, lebih baik membawa kebenaran dan cahaya ke dalam diskusi yang
berpotensi memecah belah dengan cara mendengarkannya, menanyakan pertanyaan
yang berwawasan dan berbagi pekerjaan transfromasi yang telah Allah lakukan
dalam hidup kita sendiri.
3. Berikan pertimbangan dan kesempatan
Pemungut cukai, nelayan yang
miskin, dan pelacur. Yesus melihat semua label masa lalu itu dan memberikan
pengampunan atas mereka. Yesus memberikan kesempatan untuk mereka bertobat dan
menerima keselamatan.
Karunia keselamatanNya yang
gratis berlaku untuk semua orang. Kamu adalah saluranNya untuk memperluas
kerajaanNya.
"Demikianlah FirmanKu
yang keluar dari mulut-Ku; ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia,
tetapi ia akan melaksanakan apa yang kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa
yang Kusuruhkan kepadanya"(Yesaya 55:11).
Hak Cipta © Melinda Means,
digunakan dengan izin.