Sendiri dan Putus Asa? Percayalah Masih Ada Harapan Dari Yesus Bagimu
Kalangan Sendiri

Sendiri dan Putus Asa? Percayalah Masih Ada Harapan Dari Yesus Bagimu

Lori Official Writer
      9622

Roma 15:13

"Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan."

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 31; 1 Tesalonika 3; Yesaya 15-16

Dalam perjalanan menuju tempat kerjaku, aku melihat kata-kata ini tertulis di papan pengumuman di sebuah gereja lokal. Katanya,  “Harapan Itu Nyata”. Aku memikirkannya dan (tak perlu aku katakan) setuju dengan pernyataan itu. Tapi saat saku merenungkan frasa sederhana itu, aku menyadari kalau bagi banyak orang, harapan itu telah semu. Aku percaya ‘harapan’ adalah salah satu karunia penting yang bisa kita berikan kepada orang lain.

Bisa jadi ada seseorang yang sedang putus ada dan kesepian. Dia gak bisa membantu dirinya sendiri keluar dari situasinya. Dia merasa kehilangan dan tak berdaya. Kita harus mendatanginya dan membawa kabar baik tentang Yesus dan semua hal baik yang ditawarkannya kepada kita.

“Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yohanes 10: 10)

Salah satu pengertian dari ‘harapan’ adalah menantikan dengan keyakinan atau penuh pengharapan. Kita harus meletakkan firman Tuhan dengan semua harapanNya kepada seseorang yang tak lagi percaya dengan ‘harapan’. Saat kita membawa harapan, kita membawa kehidupan. Hal itu mengubah hidup untuk akhirnya percaya lagi. Itu lebih dari sekadar meminta kepada Tuhan untuk sesuatu yang sangat kita butuhkan; kita harus mengharapkan keajaiban kita. Di tengah segala pertanyaan kita, percayalah dan harapkanlah Tuhan menjawab, maka kita akan menemukan apa yang kita cari.

“Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup!” (Mazmur 27: 13)

Aku sudah lama merasa kalau masalah terbesar yang kita miliki di dunia saat ini adalah ada begitu banyak orang yang kehilangan harapan. Tampaknya ada begitu banyak rasa sakit, masalah, penyakit, kesengsaraan keuangan, masalah keluarga, masalah dunia, politik dan sebagainya. Dunia ini sepertinya gak lagi punya harapan.

Dunia tanpa harapan hanyalah menjadi tempat yang mengerikan. Tapi dengan pertolongan Tuhan, kita bisa mengubahnya. Aku mau kamu tahu bahwa apapun situasi yang sedang kamu hadapi saat ini, masih ada harapan. Kamu mungkin tak bisa melihat atau merasakan harapan itu, tapi percayalah harapan itu ada bagimu. Bagaimana kita bisa menemukan harapan? Hanya ada satu tempat dimana kamu bisa menemukannya yaitu di dalam Yesus Kristus (bacalah ayat-ayat ini Mazmur 39: 7; Mazmur 42: 11; Mazmur 25: 4-5; Mazmur 25: 3; Mazmur 33: 18; Mazmur 119: 49).

Jadi, percayalah kepada Tuhan. Dia mau kamu percaya kepada Dia. Apa yang Tuhan katakan tentang siapa dirimu dana pa kehendakNya bagi hidupmu harus kamu percayai. Jangan larut dalam perasaanmu. Sebaliknya, kita harus mengingatkan diri kita kalau Tuhan hanya punya rencana yang baik buat kita (Yeremia 29: 11).

Kita tak perlu kecewa dan merasa sendirian. Kita bisa punya harapan! Kasih Allah di dalam hati kita akan menyalakan api pengharapan yang sudah kita curahkan di dalam hati kita. Firman Tuhan bisa mendorong kita saat kita membacanya dengan penuh kewaspadaan di dalam iman.

“Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.” (Roma 5: 5)

Aku mau kamu mengalami kehidupan yang melimpah di dalam Tuhan hari ini. Jadi ucapkanlah firman pengharapan dengan keras atas hidupmu. Katakan, “Aku memiliki harapan! Harapanku ada di dalam Tuhan! Aku kuat dan menanti-nantikan Tuhan! Aku mempercayakan hidupku dan keluargaku di dalam Tuhan!” Ucapkanlah kata-kata ini setiap hari dan nantikanlah bahwa ‘Harapan Itu Pasti Nyata!’

Apa kebutuhanmu hari ini? Apakah soal keuangan, kesembuhan, pekerjaan baru, rumah, mobil atau yang lainnya? Apapun itu, bahwalah kepada Tuhan hari ini.

 

Hak cipta Martha Nobel, diterjemahkan dari Cbn.com

Ikuti Kami