Ayub 1: 1-3
Ada seorang laki-laki
di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan
menjauhi kejahatan. Ia mendapat tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan.
Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus
pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang
sangat besar, sehingga orang itu adalah yang terkaya dari semua orang di
sebelah timur.
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 1; Matius 1; 1 Raja-Raja 17-18
Bagi kebanyakan orang
Kristen, kita menjalani hidup dengan perasaan bahwa kita mengenal Tuhan.
Bagaimanapun, kita telah membaca Firman Tuhan; kita telah berjalan bersama-Nya
dan memiliki pengalaman dengan-Nya. Tetapi apakah kita benar-benar mengenal
Tuhan? Apa yang terjadi ketika hidup kita digoncang? Apa yang terjadi ketika
semua yang kamu ketahui bahwa Tuhan ada dalam hidupmu dijungkir balikkan dan kamu
dibuat bingung dan membuatmu merenungkan esensi hubunganmu dengan-Nya dan siapa
Dia sebenarnya?
Ayub adalah seorang
yang diberkati oleh Tuhan. Dia hidupnya lurus, kaya dalam banyak hal, dan
digambarkan sebagai orang terhebat di antara semua orang di timur. Ayub tidak
menginginkan apa-apa dan dia diberkati dengan berlimpah oleh Tuhan. Dia
mendapat manfaat dari perlindungan Tuhan. Bahkan Setan mengenali status Ayub
sebagai disukai oleh Tuhan.
Lalu jawab Iblis
kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?
Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala
yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang
dimilikinya makin bertambah di negeri itu.” Ayub 1: 9-10
Ayub tahu bahwa Tuhan adalah
sumber kehidupan yang tidak berubah; setia untuk menegakkan karakternya yang
tak bercacat, berlimpah berkat, dan perisai yang konsisten. Beginilah cara Ayub
mengenal Tuhan. Apakah kamu pikir mungkin Ayub terlalu nyaman dengan cara hidup
seperti ini? Saya membayangkan Ayub sama seperti kita hari ini. Kita memiliki
sistem (jika kamu mau), cara melakukan sesuatu, dan kita selalu melakukannya dengan
cara ini. Kita cenderung menempatkan Tuhan dalam batasan kehidupan sistematis
kita sendiri; apakah itu cara kita melakukannya di gereja, keluarga dan
hubungan kita, bekerja, dll. Kita mengenal Tuhan dengan cara tertentu di beberapa area
dan berharap bahwa ini memang benar adanya. Dan ya, Tuhan tidak berubah. Dia
sama kemarin, hari ini, dan selamanya; tetapi kita mengenal Tuhan kita dengan
cara yang berbeda karena kedaulatan dan kehendak-Nya yang permisif.
Ini adalah ketika kamu
kehilangan pekerjaanmu setelah 20 tahun bekerja untuk perusahaan yang sama atau
ketika kamu didiagnosis dengan bentuk kanker yang langka namun kamu telah aktif
dan hidup sehat hampir sepanjang hidupmu. Ini adalah ketika kamu dipaksa untuk
melalui keadaan yang tidak sadari datang dan kamu tidak siap, situasi yang menghancurkan
hidupmu dan menggetarkan imanmu sehingga kamu mulai melihat Tuhan dan kamu mulai
benar-benar mengenal-Nya melalui pengalaman-pengalaman yang tidak biasa.
Tuhan tidak selalu
mengungkapkan dirinya dalam cara yang kita inginkan. Sebuah kutipan dari
Devotion My Utmost for His Highest, oleh Oswald Chambers akan lebih baik dalam memberikan
perspektif: "Kadang-kadang Tuhan akan muncul seperti teman yang tidak
ramah, tetapi Dia tidak; Dia akan tampak seperti ayah yang tidak alami, tetapi
Dia tidak; Dia akan tampak seperti hakim yang tidak adil, tetapi Dia tidak.
" Tuhan mengijinkan setan untuk benar-benar menghancurkan kehidupan Ayub.
Kita selalu cenderung berpikir, betapa buruknya Ayub yang malang sehingga dia
harus melalui gejolak seperti itu. Dan ya, Tuhan memulihkan Ayub dan memberkati
dia dengan dua kali lipat. Di jantung masalah ini, saya percaya Tuhan paling
peduli tentang hubungan Ayub dengan-Nya. Benar-benar wahyu yang luar biasa.
Karena persidangan ini, Ayub sekarang dapat mengenal Tuhan pada tingkat yang
lebih intim, sebagai Bapa, Tabib, Penebus, sumber kedamaian, sukacita, dan
kekuatan. Tuhan mengenal kita lebih baik daripada kita mengenal diri kita sendiri.
Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. ~ Mazmur 139:1-2
Saya percaya Tuhan
ingin kita mengenal Dia lebih baik. Sewaktu kita mengenal Dia dalam pelajaran
kehidupan ini, itu akan memperlengkapi dan memungkinkan kita menjadi lebih
seperti Dia.