Tanpa Khawatir Akan Hari Esok, Sukacita Dari Tuhan Itu Akan Selalu Ada Buat Kita!
Kalangan Sendiri

Tanpa Khawatir Akan Hari Esok, Sukacita Dari Tuhan Itu Akan Selalu Ada Buat Kita!

Inta Official Writer
      4319

Nehemia 8:10b

".....Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!"

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 31; 1 Tesalonika 3; Yesaya 15-16

Tapi apakah kita, sebagai orang dewasa, sudah menerima sukacita tersebut? Berapa lama sampai akhirnya kita bisa mengenali sukacita dari Tuhan dalam kehidupan kita, dan apa dampak dari sukacita itu sendiri dalam keseharian kita?

Saya ingat cerita dalam Alkitab saat Raja Daud Tabut Perjanjian kembali ke Yerusalem. Kita bisa melihat betapa sukacitanya ia di hadapan Allah.

"Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan. Daud dan seluruh orang Israel mengangkut tabut TUHAn itu dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala."

( Samuel 6:14-15)

Saat kita membacanya lebih lanjut, kita tahu kalau Raja Daud melompat dan menari di hadapan Tuhan. Pada masa itu, Tabut Perjanjian merupakan perwakilan dari Tuhan, Sang Pemilik Semesta. Hari ini, kehadiran Tuhan yang sama pula hadir dalam diri kita. Bukankah itu sebuah fakta yang menjadi sukacita buat kita?

Saya pribadi melihat sukacita ini nyata ketika ada seseorang yang dengan rendah hati meminta Yesus untuk mengampuni dosa-dosa mereka. Orang-orang itu minta Tuhan untuk masuk ke dalam hati mereka. Saya telah melihat orang-orang bersorak kegirangan setelah menerima keselamatan mereka dan bagaimana mereka bersorak sorai memuji Tuhan setelah keluar dari air baptisan.

Mazmur 35:9,

“Tetapi aku bersorak-sorak karena TUHAN, aku girang karena keselamatan dari padaNya.”

Saya merasakan baptisan Roh Kudus pada usia yang ke 17, dan hingga sekarang, saya masih ingat soal sukacita yang dibawa oleh Tuhan dalam kehidupan hingga detik ini. Saya berbicara dalam Bahasa Roh dan tertawa sepanjang malam.

Beberapa gereja punya kebiasaan untuk memuji dan melakukan penyembahan dengan penuh semangat, dimana banyak orang bisa bernyanyi, bertepuk tangan, menari, dan melakukan banyak ekspresi lainnya dengan lepas sebagai bentuk sukacita karena berada di altarNya, terlepas dari apa yang akan dipikirkan oleh orang-orang disekitarnya.

Tuhan suka melihat orang yang mengekspresikan sukacitanya demikian, tetapi dia juga suka dengan mereka yang memilih untuk duduk diam dan merasakan sukacita yang dalam dan personal.

Terkadang kehidupan yang sedang dijalani ini terasa membebani, sehingga sulit buat kita merasakan sukacita tersebut. Tentu saja, memang ada waktu untuk duka dan kesedihan. Tuhan Yesus sendiri pun pernah merasakannya, ketika Ia menangisi Yerusalem.

Tetapi ketika hari itu selesai, rumah jadi sunyi, dan kita akan bersantai dalam kamar yang nyaman, dengan lampu yang sedikit redup. Ketika itu terjadi, taruh pikiran kita dari setiap kekuatiran yang terjadi di hari itu di kaki Yesus yang tinggal dalam kita.

Kita harus menyadari kalau kehadiran Tuhan, yang membuat Raja Daud menari, meninggalkan sukacita yang sama pada detik ini juga. Bersukacitalah, karena kita punya Tuhan, dan Tuhan punya kita sebagai anakNya. Komunikasi dan persekutuan yang kita miliki dengan Tuhan merupakan harta yang berharga buat setiap pribadi kita.

Tidak ada satu pun orang yang bisa mengerti seberapa dalam keintiman kita dan Tuhan selain kita dan Dia. Kekudusan dari harta ini, kini hadir di dalam kita, yang merupakan sumber sukacita dan kekuatan kita.

Sukacita tersebut bukan seperti apa yang dunia telah tawarkan. Seperti yang 1 Petrus 1:8 katakan,

"Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihiNya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihatNya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan."

Jadi, jangan biarkan siapa pun mencuri sukacita kita. Yesus berkata, "Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh." (Yohanes 15:11)

Kehendak Tuhan buat kita adalah agar setiap napas yang kita hembuskan, ada luapan sukacita yang datang dariNya. Akui dan dorong kehadiran Tuhan untuk menyertai kita dalam setiap kata dan Roh, sehingga sukacitaNya di dalam kita menjadi sebuah gaya hidup.

Rasul Paulus menuliskan kalau sukacita merupakan salah satu buah-buah Roh yang ada dalam kita. Biarkan buah sukacita ada dalam kita dan berdampak dengan nyata dalam segala aspek kehidupan kita. Sukacita kita ada dalam Tuhan dan itu merupakan sumber kekuatan kita yang luar biasa. Tidak ada laporan, keadaan, atau orang lain yang bisa mengambilnya dari kita.

Mazmur 32:11,

"Bersukacitalah dalam TUHAN dan bersorak-soraklah, hai orang-orang benar; bersorak-sorailah, hai orang-orang jujur!"

Hak Cipta Gene Markland. Digunakan dengan izin.

 

 

 

 

Ikuti Kami