Nyatakanlah Tuhan Dalam Setiap Kata dan Aspek Hidupmu Ke Bangsa-bangsa!
Kalangan Sendiri

Nyatakanlah Tuhan Dalam Setiap Kata dan Aspek Hidupmu Ke Bangsa-bangsa!

Naomii Simbolon Official Writer
      2694

Timotius 1:13

Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran  yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.

 

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 49; Titus 3; Yesaya 51-52

Diskusi dan debat bisa menjadi sebuah hal yang baik. Namun, kadang ada saatnya untuk mengakhiri sebuah diskusi dan debat setelah mendapatkan kesimpulan. Bahkan dalam kompetisi debat akademik sekalipun, satu pihak pasti menang dan pihak lainnya pasti kalah.

Ahli strategi dalam sebuah diskusi atau debat tentu menggunakan berbagai taktik untuk menyajikan argumen yang menyakinkan dan dirancang untuk memenangkan sebuah perselisihan. Dimulai dengan pernyataan pembuka hingga argumen penutup, dan para debator yang berhasil berbaur dengan logika, humor dan hasrat orang-orang akan  mempengaruhi audiens dan biasanya akan setuju dengan pandangan si debator

Dalam Kisah Para Rasul pasal 17, kita akan melihat bagaimana Paulus di Atena yang berduka karena melihat kota itu penuh dengan penyembahan berhala :

"Sementara Paulus menantikan mereka di Atena, sangat sedih hatinya karena ia melihat, bahwa kota itu penuh dengan patung-patung berhala." (Kisah Para Rasul 17:16)

Lalu dia memutuskan untuk pergi ke pasar, setiap hari untuk bertukar pikir dan berdebat dengan orang-orang yang dijumpainya, sampai akhirnya orang-orang itu mendengarkan apa yang dikatakan oleh Paulus.

"Adapun orang-orang Atena dan orang-orang asing yang tinggal di situ tidak mempunyai waktu untuk sesuatu selain untuk mengatakan atau mendengar segala sesuatu yang baru." (Kisah Para Rasul 17:21)

Seolah-olah dalam perdebatan akademis formal tersebut, Paulus membela kebenaran Injil dengan hikmat, kecerdasannya, dan juga bakatnya.

Dia mulai membuka pembicaraan dengan logis dan mulai menyakinkan mereka dari atas batu Areopagus dan berkata :

"...Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa. Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu." (KIS 17:22-23)

Dia mulai berdebat dan bertukar pikiran, mencari hal-hal baru dengan menjelaskan siapa Allah yang sebenarnya.

"Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing." (Kisah Para Rasul 17:24-27)

Setelah itu, dia menutup perdebatan itu dengan sebuah pengulangan kata-kata yang sudah dimodifikasi dari poin utamanya :

"Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat. Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati." (Kisah Para Rasul 17:30-31)

Ketika berhadapan dengan masyarakat kita sekarang, kita pun harus melakukan hal  yang sama atau bahkan melebihi dari apa yang dilakukan oleh Paulus di Athena. Sebagai orang yang mengerti kebenaran dan pembela iman, adalah tugas kita untuk menghadapi masa ketidaktahuan dalam jaman sekarang ini dan memberitahu kan mereka,  siapa itu Tuhan yang sebenarnya.

Mulailah dengan apa yang mudah dipahami mereka, kemudian sampaikanlah soal Dia yang tidak dimengerti banyak orang, yaitu Yesus Kristus.

 

Hak Cipta © 2011 Sharon Norris Elliott, digunakan dengan izin.

 

Ikuti Kami