Saat Ketakutan Mengetuk Pintumu, Berlindunglah Kepada Yesus
Kalangan Sendiri

Saat Ketakutan Mengetuk Pintumu, Berlindunglah Kepada Yesus

Lori Official Writer
      3456

Yeremia 16: 19

Ya TUHAN, kekuatanku dan bentengku, tempat pelarianku pada hari kesesakan!


Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 28; Matius 28; Yesaya 9-10

Mengenakan piyama motif saljuku lengkap dengan bekas riasan mataku, aku menunggu air mandiku panas. Setelah mencapai suhu yang sempurna, bel pintu bordering.

Aku mematikan air dan pergi menuju pintu. Melalui kaca pintu, aku melihat seorang laki-laki berperawakan besar berdiri di teras. Dia mengenakan celana khaki dan kemeja golf berlogo petugas wilayah.

Aku membuka pintu. 

Kemudian pria itu menunjukkanku lencana polisinya dan lencana FBI-nya. Dia benar-benar menarik perhatianku saat dia menjelaskan bahwa FBI menugaskannya dalam tugas khusus untuk memberi tahu masyarakat tentang penyusupan sebanyak 8000 anggota ISIS.

“Bagaimana aku bisa masuk dalam daftar?” tanyaku, kemudian mulai mendengarkan penjelasannya dengan serius.

“Kami tidak tahu. Mungkin itu tugasmu.”

Baca juga :

Memerangi Kekhawatiran dan Ketakutan Lewat 3 Senjata Alkitabiah Yang Powerful!

Tuhan Adalah Penolongku, Kepada Siapa Aku Harus Takut?

Dia menatapku dengan wajah kecewa seolah-olah dia gagal membayangkan bahwa aku memenuhi syarat masuk dalam daftar tersebut.

“Aku bekerja di sebuah perusahaan teknik dan survei di bagian pembukuan,” ucapku.

“Apakah perusahaanmu melakukan kontrak federal?” tanyanya.

“Tidak. Kami perusahaan kecil. Tapi aku adalah mantan prajurit militer dan pernah pergi ke klinik administrasi veteran. Mungkin mereka meretas catatan administrasi veteran?” tanyaku.

Dia pun mengangguk, seolah menyampaikan konfirmasi yang kurang pasti. “Bisa jadi. Tapi kita benar-benar tidak tahu,” ucapnya.

Dia memperingatkanku untuk waspada dan sadar akan lingkunganku, terutama saat datang dan pergi dari rumah. “Mereka punya nama dan alamat rumahmu, tapi sangat tidak mungkin ada yang datang,” katanya.

Dia memberiku dua kartu nama dengan berbagai nomor ponselnya dengan tulisan tangan di bagian belakang. 

“Kalau kamu merasa dalam situasi darurat, tentu saja, hubungi 911. Alamatmu sudah tercatat dan akan banyak yang menghubungi,” jelasnya.

Setelah itu aku pun berangkat ke kantor dan mulai mengurus pekerjaan yang menumpuk di depanku. Lalu aku mulai mencari informasi soal kejadian pagi itu lewat internet. Sampai saat ini, tak ada laporan dari daftar itu yang terbukti jadi korban.

Minggu pertama setelah kejadian itu, aku mulai semakin waspada. Aku mulai memeriksa sekitarku dan membiarkan anjing mengendus jalanan. 

Waktu aku menyetir, aku membuat skenario di kepalaku dan melakukannya juga saat di rumah.

Ketegangan terus meningkat, terutama di malam hari.

Aku berdoa meminta perlindungan Tuhan dan damai sejahtera-Nya atasku.

Tuhan mengingatkan aku pada orang-orang Ibrani di Mesir (Keluaran 5-15). Aku juga diingatkan bagaimana Yesus menenangkan badai saat murid-muridNya sedang berada di perahu (Matius 8: 23-27). Yesus selalu bersama dengan murid-muridNya. Dia melindungi mereka.

Selama minggu-minggu berikutnya, saat aku memutuskan untuk beristirahat di dalam Tuhan, benteng perlindunganku, aku menjadi sadar dan waspada dengan cara yang lebih sehat. Hanya ada satu jalan untuk lepas dari daftar itu, yaitu tinggal diam dalam naungan Tuhan. 

Bagi kamu yang mungkin dikejar-kejar oleh rasa takut atau sesuatu yang mengerikan dan membuatmu tak bisa menikmati tidur dengan nyenyak. Sampaikanlah doa ini kepada Tuhan.

“Tuhan tolong aku untuk beristirahat dalam Engkau saat rasa takut menghantui dan keadaanku membuatku kewalahan. Beri aku kedamaian sempurna di tengah-tengah badai hidupku. Tuhan, ajari aku untuk berbalik kepadamu lebih dulu dan menaruh kekuatiranku di bawah kakiMu. Amin!

Hak cipta Sally Friscea, digunakan dengan ijin Cbn.com.

Baca juga : 

Ternyata 5 Alasan Yang Bikin Anak Muda Takut Berinvestasi, Nomor 2 Paling Sering Terjadi!

Tolong....Saya Takut Menikah!

Ikuti Kami