Siapakah yang menyediakan mangsa
bagi burung gagak, apabila anak-anaknya berkaok-kaok kepada Allah, berkeliaran karena tidak ada makanan?
Ayub 38:41
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 16; Matius 16; Amos 1-2
Pernah marah sama Tuhan? Hampir semua orang pernah marah pada Tuhan, karena saat itu, kita kehilangan kepercayaan pada Tuhan. Kita mulai masuk dalam banyak permasalahan kehidupan saat mencoba untuk mencari tahu kemana Tuhan membawa kita.
Kita masuk dalam sebuah lingkaran yang sesat, bahwa ketika semua hal tidak terjadi seperti yang kita inginkan, menyalahkan Tuhan atas apa yang kita alami tersebut. Tahukah kamu kalau setan suka ketika kita mulai bertanya soal keberadaan Tuhan? Karena kemudian, fokus kita bukan lagi pada orang lain, melainkan diri sendiri. Banyak permasalahan yang justru datang ketika kita mulai memikirkan diri sendiri.
Kenapa kita harus menghabiskan banyak waktu yang sia-sia hanya untuk khawatir akan masa yang akan datang? Semakin jauh kita dari Yesus, semakin banyak kendali yang kita inginkan. Sementara semakin kita dekat dengan Yesus, semakin kita bisa melihat dengan jelas kasihNya bagi kita.
Kita sering melihat orang yang tidak melakukan kebenaran, tetapi sukses (dalam arti duniawi). Ada pula orang yang sukses(dalam arti orang duniawi) dengan jerih payahnya sendiri. Saat mulai bertanya hal-hal yang seperti ini, kita mulai mencari tahu skala keadilan miliknya Tuhan.
Saya sendiri sudah mempertanyakan Tuhan bertahun-tahun. Kenapa Tuhan membiarkan ayah meninggal saat usiaku 13 tahun? Kenapa Tuhan membiarkanku merokok sehingga banyak aspek dalam kehidupanku yang rusak? Kenapa anakku kini menderita autisme? Kenapa? Kenapa? Kenapa? Masalah kita akan selalu menjadi masalah ketika kita mencoba untuk membawa kerajaan surga ke bumi.
Nggak heran kita jadi frustasi atas setiap perencanaan yang kita lihat. Bukankah dalam membangun sebuah kerajaan magis yang ada di dunia Disney, kita bisa melihat ada kota kecil yang bekerja untuk kerajaan tersebut?
Orang banyak di kota tersebut bergantu pakaian, membuat pakaian, dan melakukan banyak hal agar kerajaan mereka sesuai seperti yang inginkan?
Mungkin kalau dilihat dari sisi kota kecil itu, kita akan melihat kalau kota tersebut sangat sibuk dan berantakan. Tetapi karena para pekerja dan kota itulah, kita bisa melihat sebuah kerajaan yang penuh dengan magis, lengkap dengan taman bermainnya.
Dalam kehidupan ini, kita menyamakan sukacita dengan memegang kendali. Kita ingin memastikan setiap orang memiliki semua bagian yang rata, karena itu akan memastikan keamanan bagi banyak orang.
Nggak peduli seberapa banyak uang yang kamu punya, seberapa aman pekerjaan kita sekarang ini, kesehatan, atau masa depan, semua itu dapat menghilang dalam sekejap. Iya, sekejap.
Ayat Alkitab pernah berkisah hal yang sama dalam Ayub. Setelah semua pertanyaan dan keprihatinan, Tuhan akhirnya menjawab Ayub dan teman-temannya.
Ini hanya beberapa bagian dari apa yang Tuhan katakan.
Ayub 38:35-41,
"Dapatkah engkau melepaskan kilat, sehingga sabung-menyabung,
sambil berkata kepadamu: Ya? Siapa menaruh hikmat dalam awan-awan atau siapa memberikan pengertian kepada gumpalan mendung?
Siapa dapat menghitung awan dengan hikmat, dan siapa dapat mencurahkan
tempayan-tempayan langit, ketika debu membeku menjadi logam tuangan, dan gumpalan tanah berlekat-lekatan?
Dapatkah engkau memburu mangsa untuk singa betina, dan memuaskan selera
singa-singa muda, kalau mereka merangkak di dalam sarangnya, mengendap di bawah semak belukar?
Siapakah yang menyediakan mangsa bagi burung gagak, apabila anak-anaknya berkaok-kaok kepada Allah, berkeliaran karena tidak ada makanan?”
Tuhanlah yang menyediakan hasil
buruan bagi para singa. Jangan pernah menjadi sombong dengan berpikir kalau
setiap kerja keras kita, yang panjang itu, bahkan sampai terjun ke dunia
politik untuk bisa membawa kita dalam kesuksesan. Kita melakukan apa yang kita bisa lewat setiap talenta yang telah Tuhan berikan, tetapi setiap kemenangannya adalah milik Tuhan.
Kita bisa bekerja 24 jam sehari, melakukan segala hal yang kita bisa, tetapi kalau Tuhan tidak mau itu terjadi, maka itu tidak akan bisa terjadi. Kalau kita mau marah pada Tuhan, maka berikanlah rasa amarah itu kepada Setan yang sudah meracuni pikiran kita dengan pemikiran bahwa Tuhan tidak lagi mengasihi kita. Itulah kebohongan setan.
Tuhan adalah satu-satunya tempat untuk kita mengadu. Hari ini, berhentilah mempercayai kebohongan bahwa kitalah yang punya kendali untuk mengontrol kemana bahtera kehidupan ini akan berlabuh. Kita memang dipanggil untuk menggunakan setiap talenta yang telah Tuhan berikan, tetapi hanya Tuhan yang mengatur cuaca dan hujan dari setiap perjalanan tersebut.
Oh, dan tolong berhenti menjadikan kehidupan kita ini seperti surga. Ketika kita melihat kematian dan surga sebagai hadiah, maka tidak ada lagi di dunia ini yang bisa mengambil alih sukacita. Dan inilah yang dinamakan sebagai kemenangan yang sejati.
Hak Cipta © 2012 Brad Henry. Digunakan dengan izin.