2 Korintus 5:17
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 5; Matius 5; 2 Raja-Raja 1-2
Bagaimana ya, cara agar suaminya percaya sama istri? Kenapa coba suaminya harus percaya sama dia? Pertanyaan di atas adalah sesuatu yang dikhawatirkan oleh teman saya saat dia meneguk kopinya. Sudah enam bulan lamanya sejak dia berhenti berselingkuh.
Dia menyadari kalau hubungannya dengan Kristus adalah sesuatu yang nyata. Teman saya ini tahu kalau dia ini adalah pribadi yang berbeda. Dia juga menyadari kalau dia nggak akan melakukan hal itu lagi, tetapi bagaimana caranya supaya suaminya juga mengetahuinya?
Boleh saya bilang, kalau ia merupakan saksi mata yang menjalani firman Tuhan dalam 2 Korintus 5:17 di atas.
Suaminya mengatakan pengampunan pada teman saya ini. Meskipun, pada kenyataannya, suaminya ini jadi nampak lebih berjarak dan hati-hati dengannya. Meski demikian, ia menerima kenyataan bahwa perlu waktu untuk membangun sebuah kepercayaan, apalagi kalau sebelumnya sudah pernah rusak.
Namun, dengan hati yang teguh dia bertekad kalau dirinya bukan lagi seorang istri yang tukang selingkuh seperti dulu.
Saya bilang padanya kalau ia membutuhkan seorang Barnabas. Tentu pernyataan saya tersebut disambut dengan kebingungan darinya, tetapi semuanya jadi lebih jelas saat saya mulai menceritakannya kehidupan seorang Rasul Paulus.
Sebelum akhirnya Paulus menjadi seorang Kristen, dalam perjalanannya menuju Damsyik, Paulus yang tadinya bernama Saulus ini merupakan pribadi yang "Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar." (Kis 9:1)
Tuhan menunjukkan diri pada Saulus, dan membawanya dalam pengalaman yang kemudian membawa Saulus menjadi pribadi yang kita kenal sekarang ini. Tuhan telah menuntun Saulus menjadi orang yang baru, yang benar-benar baru. Tuhan memberikannya nama baru: Paulus.
Setelah pengalaman itu, Rasul Paulus langsung - tanpa ba-bi-bu memulai penginjilannya di sinagog-sinagog. Melihat perubahan itu, orang-orang sekitarnya meragukan perubahan yang dialami oleh Paulus itu.
Mereka bahkan bertanya, "Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini?" (Kis 9:21a). Kala itu, Paulus melakukan perjalanan ke Yerusalem dan mencoba untuk bertemu dengan beberapa orang, tapi tetap saja, semua orang tersebut takut kepadanya. Mereka tidak percaya kalau perubahan yang dialami oleh Paulus itu nyata.
Kemudian, Barnabas dalam Kisah Para Rasul 9:27, "Tetapi Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus.”
Saat itu, tindakan Barnabas ibarat merekomendasikan Paulus dengan menceritakan apa yang telah dilakukannya untuk Tuhan.
Seperti Paulus, teman saya ini butuh seseorang yang dipercaya oleh suaminya agar ia percaya bahwa istrinya ini telah benar-benar berubah.
Buat teman saya ini, orang adalah pendeta mereka. Sebab mereka sudah berkali-kali bertemu dengannya. Pendeta ini mengetahui kisahnya dan dia telah membantu teman saya untuk mengaku dan mengalami pemulihan.
Kemudian mereka mengatur sebuah pertemuan. Yang hadir, saat itu adalah pendeta yang mengonfirmasi penyesalan dari teman saya atas perbuatannya. Pendeta ini membantu suami teman saya untuk bisa mendukung istrinya dalam mengalami perubahan ini. Lewat nasihat dan doa, ada air mata sukacita yang keluar di ruangan itu.
Sudah 20 tahun setelahnya, pernikahan mereka jauh lebih kuat dari sebelum-sebelumnya. Orang itu bisa berubah, seperti Saulus yang menjadi Paulus. Begitupun teman saya. Saat perubahan itu terjadi, akan ada banyak orang yang mungkin ragu dengan kita. Saat itulah, kita membutuhkan seorang Barnabas, seorang yang mau berbicara atas nama kita, mengonfirmasi bukti nyata dari perubahan kita tersebut.
Setelah pendeta itu meyakinkan suami teman saya untuk percaya pada istrinya, tidak ada lagi yang bisa menghentikan pemulihan terjadi atas pernikahan mereka.
Begitu Barnabas meyakinkan para rasul untuk percaya pada Paulus, tidak ada yang menghentikan pertumbuham gereja-gereja yang baru.
Kisah Para Rasul 9:31, “Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.”
Semuanya itu dimulai saat Barnabas menyatakan kepada orang banyak apa yang telah terjadi. Rasul Paulus menghabiskan sisa hidupnya dengan menyebarkan Kabar Baik, berkhotbah, dan membaptis banyak orang.
Buat siapa saja yang telah mengalami transformasi, mereka tahu kalau dia adalah ciptaan yang baru. Mereka tahu kalau masa lalu mereka sudah tidak bisa lagi menghantui mereka. Membuat orang lain kembali percaya kepada kita mungkin memang butuh waktu. Dan juga, mungkin ini saatnya kita mencari seorang Barnabas untuk membantu kita meyakinkan orang lain agar benteng kepercayaan itu bisa terbangun kembali.
Hak Cipta © 2017 Anne Ferrell Tata. Digunakan dengan izin.