Bilangan 6: 27
Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang Israel, maka Aku
akan memberkati mereka.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu89[/kitab]; [kitab]Lukas10[/kitab]; [kitab]IIRaj22-23[/kitab]
Di adegan film
Mr Spock of Star Trek Fame, biasanya Mr Spock akan mengangkat tangan dan berucap
‘Live Long and Prosper’ (Panjang Umur
dan Hidup Sejahtera), sebuah ucapan berkat yang biasa diucapkan oleh orang-orang Yahudi.
Ucapan itulah
yang kemudian sering diucapkan aktor Leonard Nimoy di film Star Trek episode ‘Amok
Time’. Banyak orang yang ternyata nggak tahu kalau ucapan itu adalah warisan dari
tradisi Yahudi sang aktor. Dia mencontohkan hal itu dari cara para imam Yahudi memberikan berkat kepada jemaat.
Di Alkitab disebutkan,
“"TUHAN berfirman kepada Musa:
Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya: Beginilah harus kamu memberkati
orang Israel, katakanlah kepada mereka: TUHAN memberkati engkau dan melindungi
engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih
karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai
sejahtera. Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang Israel, maka Aku akan memberkati mereka." (Bilangan 6: 22-27)”
Di dalam ayat
ini, Tuhan menginstruksikan Musa supaya memberitahukan bagaimana harusnya imam Harun
dan anak-anaknya memberkati orang-orang Israel. Cara yang Tuhan perintahkan untuk
mereka lakukan adalah dengan memberkati orang-orang dengan posisi kedua lengan yang
lurus ke depan segaris dengan bahu, lalu tangan membentuk simbol Ibrani ‘shin’
atau singkatan dari ‘Shaddai’, yang artinya ‘Yang Maha Kuasa (Tuhan)’ di atas orang-orang itu.
Dengan simbol
itu, pendeta meletakkan nama Tuhan atas orang-orang, memateraikannya atas mereka.
Inilah berkat khusus yang kita terima dari Tuhan. Berkat ini penting sekali dalam setiap bidang kehidupan kita, baik secara spiritual maupun material.
Tuhan memberikan
berkat yang spesifik. Itu sebabnya Tuhan memerintahkan para imam untuk memberkati
orang bukan dengan memakai kata-kata mereka sendiri. Tapi memakai rumusan yang
tepat untuk memberkati, dimulai dengan kata: “Diberkatilah kamu”. Kata ini
menunjukkan bahwa berkat itu berasal dari Tuhan sendiri. Sementara para imam/pendeta
hanyalah alat yang dipakai Tuhan untuk mentransmisikan berkat-Nya. Berbeda dengan
sekarang, setelah kita mengaku Yesus, Juruslamat kita. Dialah yang jadi Imam Besar
kita dan lewat pengorbanan-Nya kita bisa secara langsung menghadap Allah sendiri tanpa harus melalui perantara orang suci.
Karena itulah
kita bisa berdoa, berkhotbah dan memperkatakan berkat dengan pemahaman bahwa doa kita akan didengar Tuhan Pencipta kita melalui Yesus.
Sewaktu
kita terus mempelajari Berkat para Imam, kita belajar bahwa kita menerima berkat
dan meresponinya. Lalu bagaimana seharusnya kita bersikap dan menanggapi berkat ini?
Di Galatia 3: 29 dikatakan, “Dan jikalau
kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.”
Itu artinya
bahwa semua berkat Tuhan itu adalah untuk kita. Itu semua kita dapatkan karena Yesus
sudah membayar harga yang mahal untuk itu. Semua yang dijanjikan-Nya pun akan
diterima oleh semua anak-anak-Nya.
Jadi terimalah berkat Tuhan dan nikmatilah kebaikan-Nya. Syukuri anugerah terbesar yang sudah kita terima dalam Yesus.
Bersyukurlah senantiasa atas berkat Tuhan yang sudah
dianugerah-Nya bagi kita