Mazmur 103:13
Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 73; Ibrani 7; Nahum 1-3
Ketika putri saya yang berumur empat belas tahun
bersiap-siap untuk pergi ke kamp pemuda, saya memberinya tiga gulungan tisue toilet dan berkata, "Masukkan ini ditasmu."
"Ma! Kamu ngga serius kan," demikian jawabnya.
Saya sangat serius. Saya tahu kamar mandi di
jalan tidak selalu bagus. "Kamu tidak pernah tau seperti apa kamar mandi
yang akan kamu temukan. Disana mungkin ngga ada tisuenya, dan sekalipun ada,
saat semua anak perempuan menggunakan kamar mandi, tisue itu mungkin sudah habis."
Dengan segan ia menyimpan tisue itu dalam tasnya.
Ketika bis berhenti di pom bensin, putri saya salah satu yang ada di antrian
depan, dimana dia menemukan bahwa disana tidak ada tisue. Saya bisa bayangkan
wajahnya saat dia mengambil tisue dari tasnya yang saya suruh bawa. Saat keluar
dari kamar mandi, dia bagikan tisue itu ke teman-temannya sambil berkata, "Aku benci kalau mamaku benar."
Tisue itu pindah dari satu gadis ke gadis yang
lain di pemberhentian pertama itu. Putri saya bisa tertawa saat dia pulang,
tetapi saya masih berkata, "Lihatkan! Kamu seharusnya selalu dengerkan apa kata ibumu!"
Mungkin kamu juga tertawa dan berpikir tentang
situasi yang sama yang kamu pernah alami, baik sebagai seorang anak ataupun
orangtua. Dita biasanya setuju bahwa anak sudah seharusnya mentaati
orangtuanya, bukan karena orangtua ingin jadi diktator, tetapi karena bahkan
dalam hal kecil seperti masalah kamar mandi, orangtua tahu apa yang terbaik
untuk anaknya. Bagaimana dengan Bapa kita di Sorga? Apakah kamu percaya bahwa
Dia menginginkan yang terbaik bagimu, bahkan dalam hal-hal kecil? Saya sering
berseru kepada Tuhan dalam masa-masa krisis, ketika orang yang kukasihi sakit,
ketika menghadapi kesulitan ekonomi, atau ketika orang yang terdekatku
mengkhianatiku. Itu sudah jelas merupakan masa-masa dimana kita berseru kepada
Tuhan. Tetapi Tuhan tidak hanya ingin mendengarkan seruan kita saat krisis saja.
Salah satu karakter yang luar biasa dari Bapa di
Sorga adalah Dia ingin hubungan pribadi dengan kita setiap hari. Kita berhak
untuk bertemu dengan Tuhan yang Maha Kuasa dan dasyat, tetapi kadang dalam
kemahakuasaan itu, kita membatasi Tuhan dan berpikir bahwa Dia tidak peduli
dengan hal-hal kecil dalam hidup kita, seperti tisue toilet untuk perjalanan jauh itu. Namun coba baca dulu 1 Yohanes 3:1:
"Lihatlah, betapa besarnya kasih yang
dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan
memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia."
Lihat pada penekanan "dan memang kita adalah
anak-anak Allah." Lihat itu! Mereka yang mengasihi Tuhan dan menerima
Yesus Kristus adalah anak Allah. Ketika Tuhan jadi Bapamu Sorgawimu, kamu
mendapatkan orangtua terbaik yang merindukan hubungan pribadi setiap hari denganmu dan Dia peduli setiap aspek hidupmu.
"Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi
pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." ~ Matius 7:11
Orangtua jasmani ingin melakukan yang terbaik,
namun masih melakukan kesalahan. Bapa Sorgawimu adalah orangtua yang sempurna.
Dunia mungkin berkata bahwa Tuhan tidak mengasihimu karena hidup ini tidak
sempurna. Namun Tuhan mengirimkan Putra-Nya yang tunggal untuk mati di kayu
salib bagimu. Tuhan sudah menyiapkan sebuah rumah yang besar bagimu di Sorga.
Tuhan ingin hubungan pribadi denganmu. Saya katakan bahwa Tuhan sangat
mencintaimu! Bicaralah dengan Bapa Sorgawi hari ini. Jangan menunggu krisis
terjadi. Dia ingin mendengarkan suaramu, kamu adalah anak-Nya!
Copyright © 2017 Cheryl Johnson. Digunakan dengan
izin.