Haleluya, Kita adalah Maha Karyanya Tuhan!
Kalangan Sendiri

Haleluya, Kita adalah Maha Karyanya Tuhan!

Budhi Marpaung Official Writer
      3768

Mazmur 139:1-3

TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu71[/kitab]; [kitab]ibran5[/kitab]; [kitab]iitaw33-34[/kitab]

Pernahkah kamu menemukan sebuah tag "Diperiksa oleh" saat kamu membeli pakaian baru? Suatu hari saya pulang dengan sebuah jaket, dan ketika saya merogoh kocek untuk mencari selembar kertas kecil itu, saya terkejut dengan sebuah tulisan yang berbunyi, "Diperiksa oleh #1 (Dibaca: Diperiksa oleh yang terbaik)."

Ketika Tuhan menciptakan alam semesta dan segala isinya, Ia “melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.” Kejadian 1:31

Lalu Ia memasang tag kecil yang berbunyi, "Diperiksa oleh #1 (Dibaca: Diperiksa oleh Yang Terbaik)." Ia melakukan hal yang sama saat menciptakanmu. Ia menyelipkan tag kecil itu ke dalam saku hidupmu yang berbunyi, "Diperiksa oleh #1 (Dibaca: Diperiksa oleh Yang Terbaik)." Faktanya adalah ini: Tuhan memang mengasihi dan menghargaimu.

Sebagian besar dari kita melihat diri kita dengan perspektif yang menyimpang atau terpelintir. Kita melihat diri kita sebagai bajingan busuk kotor yang yang tidak berguna, atau melalui kacamata berwarna merah, penuh dengan kesalahan, kelemahan, atau bahkan noda.

Tetapi ketika kita melihat Mazmur 139, kita mulai mengerti bagaimana Tuhan melihat kita, dan perspektifnya objektif, adil, dan akurat. Ia melihat kita sebagaimana kita seharusnya. Ia tahu segalanya tentang kita, baik dan buruk, namun Ia begitu mengasihi kita. Perhatikan beberapa ayat dari Mazmur berikut ini.

“TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi. Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN. Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku… Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.” Mazmur 139:1-5, 13-16

Jika saya memiliki pandangan diri yang sehat dan akurat, sangat membantu untuk memahami bagaimana Tuhan melihat saya. Hal yang sama berlaku untuk kamu. Hanya ketika kita melihat melalui mata Tuhan, kita bisa benar-benar melihat diri kita dengan jujur. Kemudian, kita menemukan bahwa tidak ada orang yang seluruh dirinya buruk, dan tidak ada orang yang seluruh dirinya baik. Masing-masing dari kita memiliki beberapa sifat dan karakteristik yang bagus, dan masing-masing memiliki beberapa atribut yang tidak terlalu menarik. Beberapa dari sifat-sifat ini menghalangi kita menjadi siapa dan apa diciptakan dan juga menghalangi kita membangun hubungan dengan Tuhan dan dengan orang lain.

Ayat-ayat dari Mazmur 139 ini memberikan saya sebuah pengharapan. Ketika saya mulai memukuli diri sendiri karena saya menganggap diri saya tidak berharga, saya memilih untuk fokus pada pandangan Tuhan tentang saya. Ia tahu setiap kekurangan saya, namun Ia sangat mengasihi saya. Dulu saya berpikir bahwa Tuhan seharusnya lebih mengasihi saya karena semua kegagalan yang saya alami. Sekarang, saya menyadari bahwa Ia mencurahkan kasih dan anugerah-Nya kepada saya sebagaimana adanya saya.

Ini tidak selalu mudah, tetapi saya semakin baik melihat diri saya melalui mata Tuhan. Sebagai contoh. Ketika saya mulai mengerjakan terlalu banyak proyek, mungkin itu karena saya berusaha membuktikan bahwa saya layak menerima kasih Tuhan. Jadi, saya mengingatkan diri sendiri bahwa saya tidak perlu mendapatkan persetujuan Tuhan untuk hal tersebut. Kamu juga tidak perlu.

Tuhan mengenal dan mengasihimu tanpa syarat. Ya, Ia melihat kegagalanmu. Ia tahu ketidaksempurnaanmu. Akan tetapi Ia juga melihat keindahan, kualitas, dan potensimu.

Seorang fotografer ahli mengambil gambar dengan mata estetika, lalu memotong, menyesuaikan, atau mengedit agar bisa menciptakan efek yang diinginkan, atau untuk menonjolkan aspek foto tertentu. Dengan cara yang sama, Tuhan ingin menyoroti apa yang baik di dalam dirimu. Ia ingin mengembangkan sepenuhnya apa yang dilihat-Nya di dalam dirimu. Dan setelah selesai, Ia akan memasukkan secarik kertas itu ke dalam sakumu: Diperiksa oleh#1 (Dibaca: Diperiksa oleh Yang Terbaik).

Hak Cipta © 2017 Paul Linzey. Digunakan atas izin

 

Tuhan Tidak Pernah Keliru Saat Menciptakan Kita. Bagi-Nya, Kita Adalah Maha Karya-Nya yang Luar Biasa.  

Ikuti Kami